Indonesia menargetkan hanya menjual mobil listirk dan motor listrik di tahun 2050. Hal ini ditegaskan langsung oleh Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia (RI).
Menurut Menteri, target ini dipasang demi mengurangi emisi karbon serta pemakaian bahan bakar fosil di Indonesia. "Semua motor yang dijual mulai 2040 akan bertenaga listrik, sementara semua mobil bari yang dijual mulai 2050 akan berubah jadi electric vehicle (EV)," katanya dikutip dari Reuters, Rabu (16/06/2021).
Baca juga : Songsong Era Mobil Listrik di Indonesia, Mercedes-Benz Tak Ingin Gegabah
Menteri Arifin juga menegaskan, jika rencana menjual mobil listrik dan motor listrik dalam waktu kurang dari 29 tahun ke depan adalah upaya menggantikan kendaraan yang ditenagai mesin bakar konvensional.
Namun apakah ketika saatnya tiba nanti berarti tidak boleh lagi ada kendaraan bermesin bakar yang diperjual belikan? Menteri belum menjelaskan secara rinci soal itu. Namun menurut Dadan Kusdiana, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM RI, sampai saat ini pihaknya baru sebatas memberikan insentif terhadap pembeli mobil listrik.
"Kami tidak memiliki kebijakan untuk menghentikan penggunaan mesin pembakaran, saat ini penggunaan kendaraan listrik hanya bisa kami berikan dengan insentif," kata Dadan.
Yang pasti kata dia, langkah menuju populasi EV secara penuh ini juga menjadi bagian dari rencana ambisius RI untuk menjadi pusat produksi baterai listrik global. Mengingat di negara ini kaya akan bijih nikel laterit yang digunakan sebagai bahan baku bateria lithium untuk mobil listrik.
Baca juga : MG ZS EV Banjiri Thailand, Indonesia Makin Tertinggal di Era Mobil Listrik
Rencana pemerintah Indonesia beralih pada konsumsi mobil listrik dan motor listrik juga mendapat dukungan dari sejumlah pihak. Termasuk diantaranya keinginan Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang menargetkan Ibukota sebagai salah satu kota bebas karbon di Indonesia.
Ini mengingat sejumlah kota esar di dalam negeri seperti Jakarta, telah puluhan tahun bergulat dengan polusi udara. Kemacetan di ruas-ruas jalan pada jam-jam tertentu, menjadikan Jakarta masuk daftar kota-kota tercemar di dunia.
Sebagai catatan, berdasarkan data tahun 2019, di negera ini memiliki lebih dari 15 juta kendaraan roda empat atau lebih, dan 112 juta sepeda motor yang digunakan di jalan raya. Sementara itu penjualan mobil mencapai 1 juta unit per tahun dan 6,5 juta unit per tahaun untuk penjualan motor.
Baca juga : Jangan Keliru, Ini Perbedaan Mobil Hybrid dan Mobil Listrik Murni
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta