Suzuki S-Presso rupanya akan dijual di Indonesia. Kabar ini menyeruak setelah nama mobil tersebut telah didaftarkan di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.
S-Presso didaftarkan pada 25 Maret 2021 sebagai suatu penamaan komponen, termasuk mobil oleh Suzuki Motor Corporation melalui konsultan hukum di Indonesia. Tentu jadi indikasi kuat Suzuki S-Presso segera mengaspal di sini.
Soal ini Suzuki Indonesia sedikit memberikan afirmasinya, namun belum bersedia berkomentar lebih jauh. "Kami belum bisa kasih informasinya secara penuh, untuk informasi resminya pasti akan kami berikan jika sudah saatnya," jelas Head of 4W Brand Development & Marketing Research PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel.
Baca juga: 5 Mobil Baru Suzuki yang Akan Segera Dirilis, Dua Model Diprediksi Laku Keras
Suzuki S- Presso meluncur pada September 2019 lalu di India. Segmennya mengisi mini SUV atau mikro SUV yang diposisikan di atas Suzuki Alto namun di bawah Suzuki Wagon R. Makanya secara tampilan boleh dibilang kurang begitu superior.
Rancang bangunnya menggunakan platform Heartect-K yang sama untuk membuat mobil kei car di Jepang. Makanya secara dimensi tidak begitu besar. Panjangnya secara keseluruhan 3.565 mm, lebar 1.520 mm, tinggi maksimalnya 1.564 mm, dan jarak sumbu roda 2.380 mm ditambah bobot sekitar 767 kilogram.
Walaupun dilihat dari foto jangkung dan besar, tapi bila dibandingkan Suzuki Wagon R, ukuran S-Presso lebih kecil ternyata baik panjang, lebar, tinggi, dan sumbu rodanya. Sehingga tak salah bila disebut sebagai mikro SUV.
Konfigurasi joknya mampu menampung hingga 5-penumpang. Tapi soal fitur keselamatannya terbilang rendah. Dalam pengujuan Global NCAP, S-Presso diganjar bintang 0. Sebab tak memiliki sabuk pengaman yang dilengkapi pretensioner dan force limiter. Keduanya bisa ditemukan di tipe tertinggi, termasuk tambahan dua airbag depan.
S-Presso menggunakan mesin bensin K10B berkubikasi 996 cc yang menjanjikan tenaga 67 dk pada 5.500 rpm dan torsi maksimum 90 Nm yang diapai pada 3.500 rpm. Daya maksimumnya itu dikawinkan pada transmisi manual 5-percepatan atau otomatik AGS (Auto Gear Shift) khas Suzuki.
Klaim Suzuki, bobot yang ringan tak sampai 1 ton dan dapur pacu yang kecil memungkinkan konsumsi bahan bakarnya mencapai 21,4 kilometer per liter.
Tampilan Suzuki S-Presso sekali lagi bukan yang superior. Lampu kabut pun tak dilengkapi pabrikan. Pencahayaan utama juga masih halogen biasa. Kemudian gagang pintu juga masih model cungkil, serta ternyata hanya pakai velg kaleng yang ditutup dop supaya tidak begitu standar.
Desain mobilnya seperti sebuah gabungan dua bodi atas-bawah yang terpisah. Bagian atas memiliki warna panel bodi lembaran baja, sementara bagian bawahnya berupa plastik trim hitam yang apabila parkirnya selalu di tempat terbuka bisa cepat kusam dan kabur warna hitamnya.
Walau dilihat dari luar kurang begitu 'wah', desainer Suzuki coba membuat interior S-Presso semodern mungkin. Bukan yang minimalis desainnya, tapi banyak guratan garis dan bentuk yang membulat. Beruntung tetap ada head unit layar sentuh dan AC. Kemudian dia juga memiliki panel instrumen digital yang letaknya di tengah dashboard, bukan di sisi pengemudi.
Jok bagian depan punya model headrest menyambung seperti mobil-mobil Low Cost Green Car (LCGC) di Indonesia untuk menekan harga jualnya. Hanya saja beruntung bagian belakang sudah pakai sandaran kepala terpisah.
Kapasitas bagasi Suzuki S-Presso memiliki volume 239 liter. Apabila butuh ruang yang lebih besar, sandaran punggung jok belakang bisa dilipat namun tidak rata lantai.
S-Presso tak cuma dijual di Indonesia. Mobil tersebut juga diniagakan di negara lain di Afrika Selatan, Mesir, Srilangka, Amerika Latin, dan Asia Tenggara di Filipina. Di sana harganya Rp 149 jutaan.
Apabila jadi dan benar dijual di Indonesia, kemudian kastanya di bawah Suzuki Karimun Wagon R, maka harga jualnya bisa lebih rendah di bawah Rp 130-140 jutaan. Itu pun jika dibuat di dalam negeri bukan impor secara utuh dari India. Jadi mari kita tunggu saja!
Baca juga: Suzuki Siapkan Mobil Listrik Berukuran Kecil Seharga LCGC, Sangat Mungkin Masuk Indonesia
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota CALYA G 1.2
12.503 km
2 tahun
Jakarta
2021 Toyota CALYA G 1.2
18.150 km
2,5 tahun
Jawa Barat