Mobil Suzuki dari Indonesia ternyata begitu diminati di luar negeri. Bahkan selama pandemi Covid-19 ekspor Suzuki mengalami peningkatan cukup tinggi. Demikian diungkapkan Dony Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Menurut dia, penjualan ekspor CBU Suzuki Indonesia tahun ini mengalami kenaikan lebih tinggi dibanding penjualan retail domestik. Jika di dalam negeri SIS mencatat penjualan retail periode Januari-Agustus 2021 naik sekitar 25% dibanding periode yang sama tahun lalu, maka ekspornya alami peningkatan sampai 37 persen. Kontribusi terbesarnya datang dari Suzuki XL7.
"Tahun ini penjualan retail domestik naik 25 persen dari 45.000-an unit tahun lalu menjadi 56.000-an unit. Untuk ekspor Januari-Agustus naik 37 persen dibanding tahun lalu dari sebelumnya 29.000-an unit jadi hampir 40.000 unit," kata dia melalui video conference dalam acara Ngobrol Santai Virtual bersama Forwot, Jumat (17/09/2021).
Masih menurut Donny, adapun model Suzuki yang begitu diminati di luar negeri adalah Suzuki XL7. Low SUV itu tercatat mengalami penjualan terbanyak dibanding eskpor tahun lalu. "Untuk XL7 dari 7.500 unit jadi 11.000-an unit," katanya.
Sementara di posisi kedua ada Suzuki New Carry Pick Up yang meningkat dari tahun sebelumnya hanya sekitar 5.000 unit menjadi 10.000-an unit untuk ekspor. Terakhir ada Suzuki All New Ertiga jika tahun lalu hanya 4.500 unit yang di ekspor menjadi sekitar 9.000 unit.
Adapun soal negara yang jadi tujuan ekspor mobil Suzuki made in Indonesia ini antara lain Pakistan, Vietnam, Filipina, Thailand, dan Meksiko. "Rencananya kita juga akan tambah ke Timur Tengah," ucap Dony.
Baca juga : Murahnya Kebangetan, Biaya Kepemilikan Suzuki Ignis Selama 3 Tahun Cuma Rp53 Ribuan!
Selain untuk konsumsi ekspor, Suzuki XL7 juga diminati konsumen dalam negeri. Sukma Dewi, Asst. to 4W Sales Dept. Head SIS menjelaskan, untuk pasar domestik, penjualan Suzuki di Indonesia periode Januari-Agustus 2021 masih dominasi Carry Pick Up.
Tetapi di segmen kendaraan penumpang, XL7 masih menjadi yang paling tinggi peminatnya. Baru kemudian disusul Suzuki Ertiga dan Suzuki Karimun Wagon R. Uniknya, Karimun Wagon R banyak dipilih untuk kendaraan operasional perusahaan.
"Bulan lalu, retail untuk konsumen perorangan memang cuma 180 unit, tapi penjualan secara fleet cukup tinggi," kata dia. Dan pergeseran minat konsumen fleet terhadap Karimun Wagon R diakuinya baru terjadi selama masa pandemi menerjang Indonesia.
Baca juga : Beli Suzuki XL7 Harus Inden 3 Bulan. Ini Harga Diskon PPnBM 50% Mulai Juni Mendatang
Masih menurut Sukma, adanya pandemi dan dan penetapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tak dipungkiri mempengaruhi aktifitas penjualan dan juga produksi dari Suzuki Indonesia. Sementara di sisi lain pemerintah mengulirkan skema PPnBM 100% yang menggairahkan daya beli masyarakat terhadap mobil baru.
Akibatnya inden-inden pun harus terjadi. "Di awal-awal memang kami keteteran memenuhi permintaan ini jadi muncul inden. Tapi sebulan terakhir produksi sudah bisa 100%. Kami berusaha mengejar dengan menaikkan jumlah poduksi. Mungkin memang belum bisa memenuhi 100 persen kebutuhan konsumen, tapi kita pasti komunikasikan kalau ada inden dengan konsumen," pungkasnya.
Baca juga : Filipina Dapat Suzuki Jimny Buatan India, Indonesia Menyusul?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East