Honda HR-V menjadi sosok crossover yang laris manis di Indonesia. Mobil besutan Honda ini bisa dibilang jadi paket lengkap, karena punya desain maskulin dan sporty, pilihan mesin yang powerful, dan kabin lega. Lantas, adakah kelemahan Honda HR-V yang perlu diperbaiki pada facelift generasi ketiga mendatang?
Perlu kalian ketahui, Honda HR-V yang ada sekarang ini ialah generasi kedua, meluncur sejak 2015. Untuk generasi pertama Honda HR-V hanya masuk secara CBU via jalur importir. Sosok Honda HR-V generasi ketiga bahkan sudah meluncur di Thailand beberapa waktu lalu dan tinggal menunggu waktu saja masuk ke Indonesia.
Bahkan, dugaan kuat pun muncul saat Honda mengumumkan peluncuran produk baru di GIIAS 2021 mendatang. Produk tersebut disinyalir adalah HR-V generasi ketiga. Meskipun belum tentu kabar itu benar, namun kehadiran Honda HR-V generasi ketiga sudah makin dekat.
Meskipun laris manis, bahkan menjadi market leader, Honda HR-V masih memiliki beberapa kelemahan. Hal ini diharapkan menjadi perhatian pihak Honda terutama PT Honda Prospect Motor untuk memperbaikinya pada HR-V generasi ketiga.
Penasaran apa saja kelemahan tersebut? Mari kita bahas satu persatu.
Salah satu kekurangan dari Honda HR-V yang cukup nyata yaitu dari segi harga. Harga yang ditawarkan oleh Honda Prospect Motor tergolong cukup mahal untuk sebuah crossover. Jika dibandingkan dengan beberapa produk lain dikelasnya, Honda HR-V memiliki harga yang lebih tinggi.
Berikut ini daftar harga Honda HR-V baru:
Bisa dilihat, harga termurahnya saja sudah mendekati Rp300 juta dan harga termahalnya di atas Rp400 juta. Rival dari merek lain misalnya saja Mazda CX-3 bermesin 1.5 liter dijual seharga Rp340 juta.
Sementara itu, Kia Seltos juga sedikit lebih ekonomis dengan harga sebagai berikut:
Itu tadi salah satu contoh kelemahan Honda HR-V dari sisi harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan kompetitor. Harga tinggi ini tentunya dilihat dari fitur dan spesifikasi Honda HR-V yang hampir setara.
Kekurangan lain yang sering terjadi pada Honda HR-V adalah masalah suspensi yang dirasa cukup keras. Masalah suspensi ini masih bisa diatasi dengan mengganti suspensi baru atau dengan perangkat aftermarket.
Dibandingkan dengan Honda CR-V dan Freed, suspensi Honda HR-V sedikit lebih keras terutama saat melahap jalan yang sedikit bergelombang atau speed bump. Sebenarnya, karakter suspensi keras ini menjadi ciri khas mobil Honda era lawas.
Pada dekade 80-90an, hatchback atau sedan medium besutan Honda punya karakter suspensi yang stiff. Tujuannya supaya memberi handling yang baik ketika bermanuver. Terlebih, HR-V sebagai sebuah crossover punya ground clearance agak tinggi sehingga rentan limbung.
Bicara soal kemampuan akselerasi, menjadi kelemahan mendasar dari transmisi CVT. Tidak cuma itu, mesin 1.5 liter yang digunakan oleh Honda HR-V juga terbilang pas-pasan dari sisi tenaga bila digunakan untuk crossover. Pasalnya, mesin tersebut dulunya digunakan oleh Honda Jazz yang ukurannya lebih kecil.
Solusi agar tarikan Honda HR-V 1.5 agresif yaitu dengan remap ECU. Hal ini turut membuat kerja transmisi CVT jadi lebih responsif.
Honda sejak lama terkenal dengan produknya yang memakai penggerak roda depan, sekalipun itu crossover atau SUV. Nah, karena semuanya bertumpu di roda depan maka membuat kerja kaki-kaki cukup berat.
Permasalahan yang biasanya muncul pada HR-V keluaran awal di tahun 2015 ialah suara gluduk-gluduk ketika menikung. Tidak cuma itu, Rack steering dan Electric Power Steering (EPS) juga merupakan penyakit yang dikeluhkan pemilik HR-V saat pemakaian sudah menempuh jarak 50 ribu kilometer.
Dengan harga di kisaran Rp300 jutaan, produk crossover dari merek lain banyak yang sudah memakai sunroof dan material interior soft touch. Nah, Honda dalam beberapa waktu terakhir diterpa isu soal built quality yang kurang kokoh. masalah ini dapat menjadi momok bagi mereka yang hendak membeli mobil baru, terlebih Honda HR-V.
Material plastiknya terkesan biasa, padahal harga mobilnya cukup mahal. Nah, PR ini harus diatasi oleh Honda supaya HR-V tampil lebih berkualitas. Jadi, image mobil kemahalan pun bisa diubah menjadi mobil value for money.
Honda HR-V generasi ketiga yang sudah meluncur di Jepang dan kemudian Thailand menghadirkan desain yang kalem, elegan, dan futuristik. Secara spesifikasi dan fiturnya sekilas tak ada kelemahan berarti.
Harapannya, HR-V generasi ketiga ini bisa lebih baik secara built quality dan tak ada pangkas fitur yang vital. Dengan begini, HR-V bisa tetap kompetitif sebagai crossover yang value for money.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2016 Toyota FORTUNER VRZ 2.4
94.919 km
7 tahun
Banten
2019 Mazda CX-5 ELITE 2.5
45.271 km
4 tahun
Jakarta
2018 Honda CR-V TURBO PRESTIGE 1.5
84.641 km
5,5 tahun
Banten
2017 Honda CR-V TURBO 1.5
64.558 km
6 tahun
Jakarta
2018 Honda CR-V TURBO PRESTIGE 1.5
76.014 km
4,5 tahun
Banten