Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menkomarves RI) mengapresiasi kinerja dari segenap tim dan pengelola Sirkuit Mandalika. Sirkuit yang berlokasi di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu dianggap telah sukses menyelenggarakan ajang World Superbike (WSBK) Mandalika 2021.
Namun Luhut berujar kalau ke depannya Sirkuit Mandalika juga bisa untuk penyelenggaraan balap Formula One (F1). "Kita akan lihat peluangnya untuk Formula Satu," ucap Luhut disela kunjungannya ke Sirkuit Mandalika, Minggu (20/11/2021).
Ia bahkan juga yakin kalau secara teknis, sirkuit ini sudah sesuai spesifikasi untuk dijadikan lintasan balap jet darat kelas dunia. "Aspalnya sudah melebihi Formula One, jadi cukup perbaikan sana sini saja, ini sudah qualified," katanya yakin.
Baca juga : Dua Mobil Plug-In Hybrid BMW Jadi Kendaraan Resmi Sirkuit Mandalika Termasuk Buat MotoGP!
Keinginan Luhut agar Sirkuit Mandalika gelar F1 ternyata bertentangan dengan rancang desain yang dilakukan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia Persero (ITDC). BUMN ini sejak awal hanya mendesain lintasan di Mandalika cuma dipakai untuk balap motor.
"Sejak awal kami memang hanya fokus untuk balapan sepeda motor. Apalagi penggemar olahraga sepeda motor di Indonesia juga lebih banyak," kata Abdulbar M Mansyur, Direktur Utama ITDC.
Karena itulah, sebut dia, pihak Mandalika lantas menjalin kontrak dengan pihak Dorna untuk menyelenggarakan MotoGP. "Kami sudah kontrak dengan Dorna untuk MotoGP selama lima tahun, dan ada pilihan juga untuk perpanjangan kontrak," ucapnya.
Baca juga : Nih, Modifikasi Knalpot Mobil Low Budget Biar Mirip F1
Lebih lanjut Abdulbar juga menegaskan, selain dengan Dorna, Sirkuit Mandalika juga sudah sepakat untuk masuk dalam agenda beberapa kejuaraan balap Superbike. Mulai dari World Superbike (WSBK), sampai Motul Superbike.
Menurutnya, penyelenggarakan balap Superbike memang didesain agar berdekatan dnegan agenda MotoGP demi mempertimbangkan efisiensi persiapan pelaksanaannya. Dan sirkuit sepanjang 4,32 kilometer (km) itu juga sudah mendapat homologasi dari Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM).
Dirinya juga menyebutkan, jika tak dipakai penyelenggaraan balap, kawasan ini juga dapat dipakai sebagai jalan umum. Mengingat di lokasi sirkuit ada beberapa kawasan wisata yang mampu menarik banyak turis asing atau dalam negeri saat berkunjung ke NTB.
Baca juga : Kelebihan dan Kelemahan Suzuki SX4 X-Over, Mobil yang Pernah Turun di Balap WRC
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta