Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi langkah PT Mercedes-Benz Indonesia yang mampu memproduksi line up sedan SUV mewah di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa industri otomotif Indonesia dipercaya sebagai basis produksi kendaraan dari kelas low hingga premium.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier mengatakan, berkat adanya bonus demografi dan penetrasi teknologi digital, bisa semakin mendorong pertumbuhan kelas menengah yang terus meningkat.
Baca Juga: Dicolek Pemerintah Soal Mobil Listrik, Tahun Depan Mercedes-Benz EQS Hadir di Indonesia
"Serta peningkatan tren penggunaan energi baru dan terbarukan akan menjadi katalisator transformasi industri kendaraan bermotor nasional menuju teknologi zero emission," katanya dalam keterangan resminya.
Untuk itu Taufik juga menekankan Mercedes-Benz Indonesia agar juga dapat memproduksi mobil listrik di dalam negeri. Mengingat saat ini pemerintah tengah menggencarkan percepatan popularisasi kendaraan listrik melalui Peraturan Presiden 55 Tahun 2019 dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021.
"Pemerintah mendorong agar Mercedes-Benz dapat menjadikan Indonesia sebagai ekspor hub kendaraan bermotor, baik konvensional maupun elektrifikasi ke pasar global," lanjutnya.
Saat ini negara tujuan produk otomotif Indonesia dalam bentuk kendaraan roda dua, empat, beserta komponennya telah menyasar ke lebih dari 80 negara. Sejauh ini selama periode Januari-September 2021, sudah ada ekspor utuh kendaraan sebanyak 207 ribu unit yang senilai Rp37,65 triliun.
"Dalam rangka menarik investasi untuk produsen kendaraan bermotor low volume, khususnya dari eropa, kami telah menerbitkan Peraturan Menteri perindustrian Nomor 23 Tahun 2021, tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat atau lebih," kata Taufik.
Pada peraturan tersebut terdapat penyederhanaan syarat perakitan dalam skema Completely Knock Down dan Incompletely Knock Down, serta memberikan kemudahan impor komponen susulan untuk keperluan produksi yang terkena SNI (Standar Nasional Indonesia) wajib.
Baca Juga: Mercedes-Benz Sprinter, Minibus Mewah Eropa Pilihan Panglima TNI Andika Perkasa
Sebelumnya pada Oktober 2021, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam kunjungan kerja ke Jerman, juga sempat bertemu prinsipal Daimler AG-Mercedes-Benz. Di sana Menperin memaparkan peluang investasi di Indonesia, termasuk potensi tanah air sbeagai basis pengembangan teknologi kendaraan tanpa emisi.
Menperin menjelaskan, saat ini Mercedes-Benz tengah menghitung value chain terkait produksinya untuk bisa memenuhi pasar ekspor, utamanya Australia. Termasuk juga kalkulasi biaya manufaktur, logistik, regulasi, persyaratan teknologi, dan tarif pajak yang berlaku di negara tersebut.
"Mercedes-Benz bersedia bekerjasama dan sedang mengeksplorasi peluang ekspor kendaraan ke Australia dan ASEAN, rencananya mereka akan menjadikan Indonesia sebagai hub produksi," katanya dalam keterangan resmi.
Dirinya juga menjelaskan keuntungan Indonesia dalam mengekspor kendaraan ke Australia, karena kedua negara telah menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economid Partnership Agreement (IA-CEPA) yang berlaku sejak 5 Juli 2020.
Salah satu benefitnya adalah penghapusan tarif perdagangan kendaraan utuh menjadi 0 persen bagi tipe mobil penumpang yang diproduksi di Indonesia, untuk diekspor ke Australia. Maka dari itu Menperin tak cuma menawarkan ke Mercedes-Benz, tetapi juga ke BMW, terlebih telah memiliki mitra lokal PT Tjahja Sakti Motor.
"BMW telah menyatakan minatnya untuk membangun ekosistem tersebut di Indonesia. Selain itu mobil asal Jerman seperti BMW dan Mercedes-Benz merupakan merek premium yang paling populer di Australia pada 2020," tuntasnya.
Baca Juga: Mercedes-Benz A-Class W168, City Car Pertama Mercy dengan FWD yang Gagal Bersinar
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta