Honda Civic RS mungkin terkesan mahal di pasaran. Harga Rp 567 juta masih lebih tinggi dari Toyota Corolla Hybrid sekalipun. Meski begitu, mahal atau murah memang relatif. Pun tetap ada ganjarannya dengan penetapan harga segitu tinggi.
Mesin bertenaga dan image sporty tak dapat dipungkiri jadi bagian dari nilai jual Civic. Namun, satu yang ikut disoroti adalah keberlimpahan fitur. Membuat Civic tetap kompetitif di tengah menjamurnya fitur-fitur pintar di berbagai segmen kendaraan.
Honda cukup royal di sini. Sepaket ADAS (Advanced Driving Assistance System) yang mereka sebut sebagai Honda Sensing mejeng. Terdiri atas sederet peranti yang sanggup memberikan peringatan hingga melakukan intervensi aktif. Lengkap, persis seperti di Accord. Belum lagi banyak otomatisasi lain mulai dari lampu, wiper, kunci, dan sebagainya.
Dari sekian banyak fitur, mungkin tidak semua akan benar-benar terpakai. Kendati begitu, bukan berarti Honda bisa dituduh berlebihan. Minimal setiap bagian ada yang bermanfaat untuk skenario harian. Mendukung keselamatan dan kenyamanan.
Setelah berkesempatan mencoba seharian, beberapa fungsi berikut boleh dibilang akan sering terpakai dan terasa paling fungsional.
Baca juga: Perbandingan Honda Civic FE 2022 Vs Civic FC 2021, Pantas Naik Kelas?
Adaptive Cruise Control (ACC) boleh jadi meringankan beban pengemudi dalam perjalanan jauh. Terutama ketika melibas jalur bebas hambatan antarkota. Berbeda dari model konvensional, peranti ini melibatkan sensor-sensor yang mampu membaca keadaan sekitar mobil.
Dengan demikian. tugasnya sendiri tidak sebatas mengatur laju konstan. Adaptif dalam arti mampu menyesuaikan kecepatan dengan kendaraan di depan. Bahkan sampai berhenti total pun ia masih siap melanjutkan berkat kemampuan Low Speed Follow. Sentuh pedal sedikit dan ia akan segera kembali melaju secara otomatis.
Tentu, sopir tetap punya otoritas penuh dalam menentukan tindakan fitur ini. Bebas mau menentukan kecepatan serta sejauh mana jarak ke mobil depan sesuai permintaan. Dikontrol melalui satu set tombol di palang setir. Sekali rem diinjak, pengoperasiannya lalu akan dibatalkan.
Namun, untuk diketahui bahwa sikap adaptif cruise control ini boleh jadi tidak semulus saat dikemudikan sendiri. Ketika kondisi cenderung padat, atau banyak mobil lain memotong jalur, ia terkesan sedikit seperti seorang penakut. Seperti sedikti terkaget saat melakukan pengereman meski untuk teknologi seperti ini, harus diakui pergerakannya tergolong halus.
Lane Keeping Assist System (LKAS) termasuk dalam bagian ADAS yang dapat meringankan beban pengemudi. Bagaimana tidak, peranti ini bertugas mempertahankan posisi mobil dalam satu jalur. Mau itu lurus atau belok sekalipun bisa.
Tanpa input sang pilot, setir akan secara otomatis bergerak sedikit agar terus berada di tengah jalur ketika diaktifkan. Tidak terlalu ke kiri atau kanan. Bahkan ketika dihadapi tikungan ringan pun ia masih nurut mengikuti marka jalan.
Namun perlu diketahui bahwa sistem bisa jadi membatalkan kendali ketika kurva yang dihadapi terlalu tajam. Ini mengapa Anda tidak boleh melepas genggaman ke setir. Akan ada peringatan setelah beberapa detik melepas tangan. Sistemnya sendiri baru dapat diaktifkan ketika kecepatan sudah melewati sekitar 70 kpj.
Gabungkan dengan Adaptive Cruise Control, kita bisa mendapatkan sensasi berkendara autopilot. Kasarnya, tidak perlu benar-benar berinteraksi dengan pedal atau setir terutama ketika jalan cenderung lempeng-lempeng saja dengan kelokan ringan sebagaimana kita sering temukan di berbagai ruas tol.
Namun, perlu diingat bahwa itu semua hanya “sensasi” sementara tanggung jawab mengemudi sama sekali tidak bisa dikuasakan ke sistem.
Sesuai nama, Electronic Parking Brake (EPB) menggantikan peran dari rem parkir konvensional. Tanpa tuas mekanikal, semua terlaksana lewat pengoperasian sakelar. Barang satu ini mungkin sudah mulai jamak ditemukan di berbagai segmen kendaraan. Mitsubishi Xpander saja kini telah mengusungnya.
Sama halnya di Honda Civic RS generasi ke-11. Memang, ini bukan barang baru mengingat model lama sudah mengenakan komponen serupa. Yang jelas, EPB sangat mendukung kenyamanan sekaligus keselamatan apalagi dipadu Auto Brake Hold.
Seketika mobil berhenti, secara otomatis mobil tidak akan bergerak sama sekali. Tinggal gas ketika mau lanjut jalan tanpa perlu repot lagi mengotak-atik tuas. Dengan demikian, pengoperasian mobil jadi lebih sederhana bukan?
Tidak seperti kebanyakan mobil lain pada umumnya, Honda sematkan sensor keberadaan penumpang hingga ke baris belakang. Ini adalah bagian dari fitur Rear Seat Reminder agar pengemudi tidak kelupaan saat meninggalkan mobil. Kendati begitu, fungsinya tidak sebatas memberikan peringatan lewat panel instrumen digital saat ada yang tertinggal di belakang.
Mendukung keselamatan, fitur ini turut membawa peranan seat belt reminder. Seakan memaksa seluruh penumpang mengenakan safety belt. Bagi sebagian mungkin meninggalkan kesan bahwa Civic bawel sebab peringatannya bukan sekadar lewat indikator melainkan disertai nada bel. Ya, paling tidak bawelnya didasari faktor keselamatan.
Jika membeli Civic berkode FE ini, konsumen bakal diberikan dua buah remote kunci untuk penggunaan sehari-hari. Satu remote konvensional akan lebih fungsional lantaran disertai tombol-tombol pengaturan. Lengkap, mulai dari untuk mengakses kunci, bagasi, hingga Remote Start Engine.
Sementara itu, opsi Smart Key Card cenderung lebih simple dan praktis untuk disimpan. Hanya saja, rancangan bersih dari tombol membuat berfungsi sebatas sebagai unit fisik untuk mengakses smart entry.
Tinggal pilih sesuai keinginan. Yang jelas, keduanya kebagian tambahan fungsi Walk Away Auto Lock. Cukup bermanfaat, dapat mengunci pintu dengan sendirinya ketika remote dibawa menjauh. Penyelamat mereka yang sering kelupaan mengunci mobil agar tidak ada orang dengan mudahnya menyelinap masuk.
Baca juga: Akses All New Honda Civic RS 2022 Pakai Kartu, Apa Yang Bikin Istimewa?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 BMW 3 20I (CKD) 2.0
47.554 km
3,5 tahun
Jakarta
2019 Honda ACCORD TC EL 1.5
30.464 km
4 tahun
Jakarta
2015 Honda CIVIC 1.8
40.865 km
7,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota COROLLA ALTIS V 1.8
12.662 km
2,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota VIOS G 1.5
88.383 km
6 tahun
Jawa Barat