Seperti ulasan first impression sebelumnya, Honda Civic generasi ke-11 datang dengan sederet penyempurnaan. Desain anyar serta eksistensi berbagai fitur canggih nan kekinian jadi sorotan. Semakin lega dan kian pintar pula.
All New Honda Civic RS (FE) sebetulnya masih mengusung platform serupa model lama (FC). Namun, bukan berarti tanpa perubahan apalagi penyempurnaan. Dari dimensi saja berbeda. Wheelbase kini mencatatkan angka 4.735 mm yang berarti bertambah 3,5 cm dari sebelum. Di samping itu, revisi sektor kaki-kaki dan setir digadang suguhkan karakter berbeda.
Secara fitur dan data di atas kertas pun cukup menjanjikan. Membuat harga Rp 567 juta – yang merupakan tertinggi di kelasnya – tampak tidak menjadi masalah. Namun, bagaimana rasa terkait sensasi berkendara? Apakah menyetarakan harga? Masihkah tawarkan sensasi sporty? Bagaimana dengan kinerja fitur-fitur barunya?
Berikut ulasan kami setelah mencoba Honda Civic RS selama sehari penuh dalam kegiatan media test drive.
Melihat gayanya secara umum, terbentuk ekspektasi kalau Civic akan terasa dewasa. Bukan sporty kekanakan melainkan condong ke sensasi berwibawa sebuah sedan eksekutif. Bagaimana tidak, evolusi rancangan mengisyaratkan gaya sedan yang lebih kalem meski aksesori terpasang seakan membuatnya masih ingin terlihat nakal.
Ada sedikit benarnya kalau disebut sensasi Civic terasa bak sedan babeh-babeh aka mobil bapack-bapack. Setidaknya, tergolong proper untuk dipakai duduk di belakang. Menyoal ruang, berlimpah baik itu ruang kepala maupun kaki. Bahkan ketika di depan diisi penumpang setinggi 175 cm – sementara saya 172 cm – legroom tidak terkompromi.
Pun dari bantingan suspensi cukup nyaman. Sebagaimana sebuah sedan ‘enak’ yang tidak akan terasa tergesa-gesa meski dibawa berlari kencang. Memang, tidak sampai selembut sebuah Camry. Meski begitu, Civic baru ini punya keseimbangan yang baik antara bantingan lembut dengan redaman mantap. Lumayan menenangkan sekalipun permukaan jalan kurang mulus namun tetap dibikin pede oleh redamannya.
Kontras ketika bantingan dirasa elegan, kendali justru condong masuk ke spektrum sporty. Ini dikarenakan rasio setir yang cepat. Effortless untuk mengubah arah sehingga menyuguhkan sensasi cekatan. Selain itu, pergerakan mobil juga terasa seirama dengan input pengemudi.
Intinya ia sangat aman untuk disebut “fun to drive”. Seru dan presisi ketika dibawa belok dengan kecepatan lumayan tinggi seperti jalur melingkar dari arah Slipi ke Senayan, Jakarta. Nurut meski tak dapat dipungkiri feedback setir seakan bisu sebagaimana mayoritas mobil modern masa kini. Tapi, semua itu sama sekali tidak membuatnya malah hambar.
Baca juga: Bikin Tambah Keren Honda Civic 2022 Pakai Aksesoris Modulo, Gak Perlu Khawatir Garansi Hangus
Ada pembaruan di sektor pemacu pada Civic gen-11 ini. Unit empat silinder 1.500 cc DOHC VTEC turbo disuntik tenaga ekstra. Di atas kertas ia diklaim sanggup gelontorkan output 178 PS dengan torsi 240 Nm yang berarti naik 5 PS dan 20 Nm dibanding sebelumnya.
Sulit untuk mengetahui sesignifikan apa diferensiasi performanya jika tidak dikomparasi langsung. Tapi yang jelas, mesin ini powerful dan pengantaran tetap linear meski berbekal pemadat udara. Pun walau dikombinasi CVT, gerak akselerasi responsif dan menggigit untuk pemakaian wajar harian. Tidak perlu dikeluhkan sama sekali, justru menyajikan kenikmatan distribusi tenaga seamless.
Baru di model ini adalah pengaturan mode berkendara. Seperti selektor drive mode pada umumnya, sistem mengatur respons mobil terhadap input pengemudi terutama di sensitivitas pedal gas dan sikap transmisi.
Mudah dirasa sejauh mana bedanya terutama pada pedal akselerator. Sport akan bikin Civic lebih mudah terangsang. Bereaksi agak menghentak tanpa disentuh terlalu jauh. Berangsur lebih santai ketika dipindah ke Normal apalagi Eco.
Cukup banyak fitur tersemat yang akan meringankan beban pengemudi dalam berbagai skenario berkendara. Misal rem parkir elektrik lengkap Auto Brake Hold. Tidak ada lagi ceritanya tarik-tarik rem tangan sewaktu menghadapi situasi stop and go. Atau, Remote Start Engine untuk menyalakan mesin dari jauh.
Belum lagi mejeng sederet otomatisasi. Termasuk di dalamnya untuk lampu utama, high beam, wiper, AC, serta smart entry dengan sensor sentuh untuk buka kunci. Ditinggal menjauh pun ia akan berinisiatif mengunci pintu. Semakin ke sini berkendara semakin mudah saja bukan?
Namun, paket Honda Sensing-lah yang mendapatkan sorotan utama di panggung. Siap memberikan peringatan hingga intervensi untuk menghindari celaka. Dari beberapa fungsi di dalam itu, ada dua fitur yang tampaknya akan cukup membantu.
Adalah Adaptive Cruise Control (ACC) dan Lane Keeping Assist System (LKAS). Ini, memberikan sensasi bak dikemudikan oleh sistem. Menjaga laju konstan, menyesuaikan gerak sesuai lalu lintas, bahkan sampai di kecepatan rendah hingga berhenti pun menyanggupi. Sementara itu, setir bisa mempertahankan posisi dalam jalur terdeteksi dalam batasan kelok-kelok ringan jalan tol - aktif sekitar di atas 70 kpj.
Terkait kinerja, eksekusi ACC agak canggung terutama bila ada mobil lain masuk ke jalur. Seperti sedikit parnoan walau untuk sebuah sistem asisten aktif tergolong halus. Sedang LKAS justru jauh lebih nikmat dengan pergerakan linear yang tegas mengikuti arah.
Penjagaannya sendiri cukup ketat. Ia tidak mau pengemudi benar-benar lepas tangan. Beberapa detik setir tidak mendeteksi keberadaan kontrol pengemudi di setir, langsung ia keluarkan peringatan audio visual. Ya, penjagaan lain juga banyak seperti mitigasi risiko tabrak depan, nyeleweng keluar jalur, hingga notifikasi ketika kendaraan depan mulai melaju.
Dari test drive ini, setidaknya ada hal mendetail yang agak menggangg yakni menyoal kualitas interior. Oke, Honda bisa bikin Civic terlihat begitu elegan, mewah, dan premium lewat rancangan bersih berikut pemanfaatan panel lembut. Hanya saja, panel plastik terekspos seperti di doortrim kurang solid. Cenderung elastis sehingga justru meninggalkan setitik kesan murahan.
Sama halnya pada dudukan konsol tengah. Seakan kurang kencang meski tidak sampai terdengar bebunyian panel longgar. Pada intinya, hal ini tidak bisa dibanggakan tapi mungkin tidak jadi masalah besar juga. Minimal tidak mengganggu selama mereka tidak diusik dengan kesengajaan.
Lumayan impresif setelah mencoba Civic untuk kali pertama. Mulai dari karakter berkendara, permainan ruang, hingga tambahan fitur pintar sajikan pengalaman baru. Sangat proper untuk sebuah sedan, mau itu dikemudikan sopir pribadi atau bawa sendiri. Balans antara elegan dan sporty dirasa pas, belum lagi banyak teknologi memudahkan di dalamnya.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 BMW 3 20I (CKD) 2.0
47.554 km
3,5 tahun
Jakarta
2019 Honda ACCORD TC EL 1.5
30.464 km
4 tahun
Jakarta
2015 Honda CIVIC 1.8
40.865 km
7,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota COROLLA ALTIS V 1.8
12.662 km
2,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota VIOS G 1.5
88.383 km
6 tahun
Jawa Barat