Isuzu Panther bisa dikatakan sebagai mobil yang legendaris di Indonesia. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1991 lalu. Setelah 3 dekade dilewati, akhirnya Isuzu Panther harus disuntik mati di tahun 2021.
Salah satu alasan utama mengapa mobil ini disetop produksinya adalah karena implementasi kebijakan emisi gas buang baru menjadi Euro 4. Selain itu, mulai melemahnya juga popularitas Panther, terbukti dari jumlah penjualannya yang terus mengalami penurunan sejak beberapa tahun belakangan.
Isuzu Panther menjadi salah satu mobil bermesin diesel di Indonesia yang serba guna. Mobil ini dirakit menggunakan sasis dan model yang tak jauh berbeda dengan Toyota Kijang. Banyak orang yang menilai bahwa Isuzu Panther sangat cocok untuk membawa banyak penumpang atau pun barang bawaan.
Secara karakter, mobil ini memang sengaja dirancang sesuai dengan kondisi iklim, kondisi jalanan, serta cocok juga dengan budaya Indonesia yang bersifat kekeluargaan, di mana bepergian dilakukan beramai-ramai. Mobil ini juga memiliki pesaing di awal kemunculannya, antara lain Toyota Kijang dan Mitsubishi Kuda.
Selama masa produksinya, sudah ada empat generasi Isuzu Panther. Generasi pertama lahir pada tahun 1991 sampai tahun 1996, dengan kode produksi TBR-52. Generasi kedua lahir pada tahun 1996 sampai tahun 2000, dengan kode produksi TBR-54. Lalu, generasi ketiga keluar pada tahun 2000 sampai tahun 2013, dengan kode produksi TBR-541. Generasi terakhir dimulai sejak tahun 2013 hingga 2021.
Di tahun 1991, Isuzu Panther pertama kali meluncur dan langsung dihadirkan dengan enam varian, yakni Hi-Grade, Grand Deluxe, Deluxe, Standard, Bravo, dan Miya.
Mobil keluarga ini dibekali mesin berkode x223 dengan kapasitas 2,2 liter (2.238 cc) OHV. Mesinnya sudah menggunakan teknologi indirect injection. Tenaga yang dihasilkan mesin tersebut dapat mencapai 58 hp pada putaran mesin 4.500 rpm.
Baca juga : Tenang, Selama Masih Ada yang Pakai Isuzu Panther, Sparepartnya Tetap akan Diproduksi
Memasuki tahun 1996, Isuzu Panther generasi kedua resmi diluncurkan. Delapan varian yang ditawarkan, yakni Hi-Grade, Grand Royal, Royal, Deluxe, Sporty, New Hi-Grade, New Royal, dan Hi-Sporty.
Ada sedikit perubahan yang dilakukan oleh pabrikan pada generasi kedua ini. Spesifikasi mesinnya menjadi berbeda, kode yang digunakan adalah 4ja 1 dengan kapasitas 2.5 liter (2.500 cc) OHV Direct Injection. Tenaga yang dihasilkan pun meningkat jadi 86 hp pada putaran mesin 3.900 rpm.
Selain sektor mesin, desain eksterior juga mengalami sedikit ubahan. Namun, tetap mempertahankan ciri khas Isuzu Panther pada lampu depan.
Generasi ketiga Isuzu Panther lahir pada tahun 2000. Generasi ketiga ini juga banyak dikenal sebagai New Panther. Ada delapan varian juga yang ditawarkan untuk mobil ini, yaitu Touring, Grand Touring, SS, SV, LV, SM, dan LM.
Mesin yang digunakan tidak jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Tapi, pada varian Touring dapat dilihat sistem transmisinya sudah otomatis dan dapur pacunya dijejali mesin turbo diesel.
Generasi keempat atau generasi terakhir Isuzu Panther, meluncur pertama kali pada 2005. Secara keseluruhan tidak jauh berbeda dengan New Panther. Tapi, demi memberikan penyegaran pada konsumen, generasi keempat sudah mengalami facelift hingga tiga kali. Ubahan minor dilakukan pada desain lampu, grill, dan beberapa bagian pada interiornya.
Ada sembilan varian awalnya yang ditawarkan, yakni Grand Touring, Touring, LS Turbo, LS Hi-Grade, Adventure, LV, LV FF, Smart, dan Smart FF. Semuanya menggunakan turbo, kecuali varian Touring. Penggunaan turbo ini juga merupakan siasat untuk memenuhi standar emisi gas buang.
Facelift kedua dilakukan pada tahun 2009. Varian yang ditawarkan ada delapan, mulai dari Grand Touring, Touring, LS Turbo, LV Adventure, LV Turbo, LV Turbo FF, Smart Turbo, dan Smart Turbo FF.
Facelift berikutnya dilakukan di tahun 2013 dan bertahan hingga dihentikan produksinya. Terdapat beberapa ubahan, seperti panel instrumen (speedometer), pintu belakang, rear tow hook, model ban serep, dan lainnya. Varian yang dihadirkan, yakni Grand Touring, Touring, LS Turbo, LV Turbo, Smart Turbo, dan Smart Turbo FF.
Baca juga : Mitsubishi Kuda Diesel vs Isuzu Panther, Mana MPV Peminum Solar yang Masih Layak Dimiliki?
Isuzu Panther dibekali dengan mesin diesel. Tapi, berbeda dengan mesin diesel generasi zaman sekarang, di mana getarannya sangat halus dan suaranya pun tidak kasar. Pada Isuzu Panther, getaran mesinnya sangat besar dan suaranya pun cenderung bising.
Alih-alih diperbaiki, getaran yang keras dan suara bising tersebut justru menjadi ciri khas dari Isuzu Panther. Tak sedikit konsumen yang menyiasatinya dengan cara memundurkan timing fuel injector dan memberi pelumas additive ke solar. Tapi, cara tersebut juga memiliki konsekuensi, yakni tenaga terasa hilang saat di putaran mesin yang tinggi.
Kekurangan ini yang akhirnya menjadi salah satu faktor dihentikannya produksi Isuzu Panther, karena tidak bisa melakukan penyesuaian mesin dengan regulasi yang memiliki standar Euro 4. Polusi dari mesin diesel membuat mobil ini menjadi kurang ramah lingkungan. Untuk itu, sangat dianjurkan untuk melakukan perawatan atau servis secara berkala. Soal perawatan, Isuzu Panther juga terkenal mudah dan kuat mesinnnya.
Isuzu Panther masuk dalam kategori Multi Purpose Vehicle (MPV). Secara dimensi, bodinya cukup besar. Selain itu, karakternya memang untuk membawa banyak penumpang dan barang. Untuk itu, Isuzu Panther dibekali dengan suspensi yang empuk. Sayangnya, suspensinya dinilai oleh sebagian orang terlalu empuk, sehingga menyebabkan terjadinya gejala limbung saat mobil melaju di kecepatan tinggi.
Banyak orang yang akhirnya menurunkan gorund clearance untuk mengurangi gejala limbuung. Selain itu, mengganti bushing kaki-kaki dan sokbreker dengan yang lebih sedikit keras juga banyak dilakukan pemilik mobil ini. Untuk digunakan di jalanan perkotaan, cara tersebut cukup ampuh. Tapi, menjadi kurang nyaman ketika melewati permukaan jalan yang rusak atau tidak rata.
Meski demikian, tetap banyak orang yang menggemari Isuzu Panther. Beberapa alasannya adalah mesin yang tangguh dan ekonomis. Ekonomis yang dimaksud adalah hemat bahan bakar, perawatan mesinnya juga mudah, pajaknya juga relatif murah.
Baca juga : Nenek Moyang Isuzu Panther, Ini Dia Pelopor Mobil Penumpang Bermesin Diesel
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta
2022 Toyota AVANZA G 1.5
7.835 km
1,5 tahun
Java East