Penjualan mobil di Indonesia rupanya merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, selama periode Januari-November 2021. Capaian ini mengalahkan negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia yang masing-masing menempati posisi dua dan tiga.
Selama 11 bulan tahun ini, penjualan domestik di dalam negeri mencapai 790.524 unit. Kemudian menyusul Thailand sebanyak 688.109 unit. Pada periode yang sama, Malaysia mencatat penjualan sebanyak 441.136 mengacu data Asean Automotive Federation.
Baca Juga: 50 Tahun di Indonesia, Suzuki Telah Produksi 2,5 Juta Mobil
Klasemen ke-empat dihuni oleh Vietnam yang menjual sebanyak 257.390 unit mobil. Lalu menutup lima besar ada Filipina yang mencatat penjualan mobil sebanyak 240.642 unit. Selebihnya perdagangan mobil menciut di bawah 100 ribu unit.
Posisi enam dipegang Singapura sebanyak 54.953 unit. Kemudian disusul Myanmar yang cuma menjual 8.365 unit mobil pada kurun waktu yang sama. Penjualan mobil di Myanmar menurun bila dibandingkan periode serupa tahun lalu yang sempat mencetak penjualan sebesar 15.433 unit.
Meski angka penjualannya tertinggi, dari segi produksi mobil ternyata Indonesia masih ketinggalan dari Thailand. Pada periode Januari ke November 2021, produksi mobil di negeri gajah putih mencapai 1.531.337 unit sedangkan Indonesia berhasil membuat 1.003.570 unit.
Tetapi faktanya, torehan ini rupanya sudah melampaui target yang dicanangkan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sebanyak 850 ribu unit sepanjang tahun ini. Adapun tahun depan, produksi ditargetkan sedikitnya bisa mencapai 900 ribu unit.
Baca Juga: Kemenperin Perintahkan Mercedes-Benz Produksi dan Ekspor Mobil Listrik Buatan Indonesia
Di bawah Indonesia, menempel Malaysia yang telah memproduksi 427.485 mobil. Kemudian diikuti Vietnam sebanyak 142.027 unit, lalu Filipina 78.714, serta Myanmar sebanyak 1.329 unit.
"Alhamdulillah sampai November ini penjualan domestik mencapai 790 ribuan unit, sementara produksi kita tembus 1 juta unit. Menariknya lagi yang jarang diperhatikan adalah ekspor kita pernah menembus 352 ribu unit tahun 2019, namun terjadi kontraksi di 2020 dan 2021 bergerak ke arah pemulihan," ungkap Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara.
Jelasnya, dari jumlah produksi itu, sedikitnya 267 ribu unit merupakan produk ekspor. Saat ini ekspor mobil Indonesia telah menyasar lebih dari 80 negara tujuan, kemudian hingga 2024 ditargetkan menjadi 100 negara.
"Ini yang perlu kita jaga dan berusaha terus meningkatkan ekspor. Oleh karena itu dari kondisi ini, diproyeksi 2022 itu kami inginnya lebih ya," pungkas Kukuh.
Terlebih pemerintah Indonesia juga menargetkan pada 2025 nanti Indonesia bisa ekspor kendaraan utuh sebanyak 1 juta unit. Kukuh menjelaskan untuk merealisasikan hal tersebut tidak gampang.
Namun yang jelas pemerintah telah berupaya untuk merealisasikannya, termasuk lewat penambahan investasi beberapa prinsipal pabrikan besar sebagai hasil pendekatan Menperin ketika melakukan kunjungan kerja ke Jepang.
"Ini yang harus kita dorong, ada peluang di Indonesia, kapasitas produksinya ada. Bisa ekspor ke Jepang maupun Australia, ini yang dioptimalkan perlu waktu. Tidak hanya kita yang ingin, juga perlu kemauan dan niat serta realisasi dari prinsipal," katanya.
Baca Juga: Lockdown India 2021 Bikin Penjualan Mobil Terjun Bebas, Banyak SPK Dibatalkan
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta