Penerapan standar emisi Euro4 pada kendaraan diesel di Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi tekanan polusi udara, pelaksanaannya sendiri mulai digerakan pada awal April 2022. Dengan demikian beberapa pabrikan otomotif ternama di Indonesia diwajibkan mulai menyiapkan beberapa produknya jauh-jauh hari guna memenuhi ketentuan baku mutu emisi gas buang standar Euro4.
Sebagaimana diketahui, aturan Euro4 telah tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O, yang ditandatangani pada Maret 2017. Aturan ini berlaku 4 tahun setelah ditetapkan.
Selanjutnya pada 30 Desember 2020, Dirjen Migas Kementerian ESDM menetapkan Keputusan Nomor Nomor 146.K/10/DJM/2020 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Solar yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
Menanggapi hal tersebut, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) selaku main distributors dan PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) selaku Agen Pemegang Merek (APM) telah melakukan beberapa persiapan.
“Dalam fase Hino Road to Euro4 saat ini, berbagai pengembangan kendaraan telah kami lakukan sebagai pemain utama bus dan truk di Indonesia. Hal ini untuk memastikan kesiapan implementasi standar emisi Euro4 tahun depan,” ucap Masato Uchida, selaku President Director HMSI melalui keterangan resminya.
Baca juga: Waduh Masalah Toyota Raize Makin Banyak Nih! Ada yang Komponen Suspensinya Gampang Copot
Guna menghadapi standar emisi Euro4 di tahun depan, Hino Indonesia mempersiapkan secara matang untuk memastikan kesiapan implementasi standar emisi Euro4 pada produknya seperti truk dan bus. Hino sendiri telah menyematkan beberapa komponen tambahan yang diimplementasikan pada kendaraan baru tersebut diawali dari sistem bahan bakar, yang selanjutnya membangun mekanisme 3x penyaringan bahan bakar dengan 1 pre-fuel filter dan 2 main filter.
Penyaringan maksimal sendiri bertujuan untuk memastikan kualitas dan kebersihan bahan bakar. Dengan begitu proses pembakaran lebih sempurna dan engine pun akan lebih tahan lama. Supply Pump akan men-supply bahan bakar ke Common Rail system, untuk dinaikkan tekanannya hingga 180-200Mpa.
“Tekanan tinggi bahan bakar dari injector ini akan memaksimalkan proses penyalaan bahan bakar. Hino juga telah menyiapkan injector yang telah di-design untuk memiliki ketahanan aus karena tingginya tekanan bahan bakar,” kata Seno Wirdiyawantoro, Head of Product Planning HMSI.
Seno menambahkan, penerapan full Diamond Like Coating (DLC) sebenarnya sudah dilakukan sejak Euro2 common rail engine yang lalu. Akan tetapi diterapkan pada G4S series injector di engine Euro4. Dimana pada G4S series injector Euro4 ini juga memiliki sistem valve baru yang mampu menghilangkan static dan dynamic leak sehingga konsumsi bahan bakar akan lebih baik.
Baca juga: Ogah Tenggak Solar Lagi, Mitsubishi Fuso Stop Jualan Truk dan Bus Diesel di 2030
Produk Euro4 Hino, pada intake system disematkan Variable Nozzle Turbocharger (VNT) yang mampu melakukan pengaturan sudut bilah turbin secara otomatis. Dengan begitu mampu menghasilkan kompresi udara lebih banyak ke intake manifold tanpa harus menaikkan rpm engine.
“VNT dipadukan dengan kinerja intercooler yang berfungsi menjaga kepadatan molekul udara yang masuk ke intake manifold. Sehingga energi yang dihasilkan dari mekanisme pembakaran akan tetap maksimal. Kerja VNT ini didukung pula oleh perubahan bentuk pada pre-cleaner untuk dapat menyaring dan men-supply udara lebih banyak ke engine” ungkapnya.
Dilain sisi, Hino juga telah menyiapkan sistem kendali emisi di produk Euro4 yang diantaranya adalah Exhaust Gas Recirculation (EGR). System tersebut berfungsi untuk menurunkan kadar Nox pada gas buang yang dikenal sangat berbahaya dan dapat mengganggu sistem pernapasan manusia.
Emisi gas buang berbahaya lainnya akan dikendalikan oleh Diesel Oxidation Catalyst (DOC). DOC ini berfungsi mengurai substansi CO menjadi CO2 dan HC menjadi H2O+CO2, sehingga kadarnya dalam gas buang dapat disesuaikan dengan ambang batas yang disyaratkan untuk Euro4.
EGR dan DOC ini disematkan pada mesin Hino dengan kode N04C dan J08E. Sementara jantung pacu berkodekan P11 memiliki Selective Catalytic Reduction (SCR) yang disematkan sekaligus untuk menurunkan kadar Nox, HC dan CO pada gas buang.
Pada produk Hino Euro4 juga disematkan teknologi control system yang seluruhnya terintegrasi dalam ECU. Nantinya teknologi ini meng-integrasikan ECU dan EDU, sehingga sinkronisasi seluruh sistem kendali pada kendaraan akan lebih baik dan akurat.
Baca juga: Toyota Avanza Bakal Masuk Kategori Mobil Rakyat, Tapi Veloz Kelas Mobil Mewah
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta