Lebaran Makin Dekat, Apa Mudik 2022 Diperbolehkan? Ini Kata Kemenhub

• Dirjen Hubdat Kementrian Perhubungan bicara soal peluang mudik 2022
• Apabila sudah diketuk palu, kemungkinan pakai skema one way seperti mudik 2019
• Meski begitu, sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah soal izin mudik 2022

Pemerintah sampai saat ini belum menentukan sikap soal izin mudik 2022. Diperbolehkan atau tidak, ini yang tengah dinanti banyak orang, karena selama dua kali Lebaran, masyarakat dilarang mudik lantaran kondisi pandemi. 

Namun begitu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiadi mengatakan, pemerintah sedang mengkaji kebijakan yang tepat perihal mudik atau pulang kampung pada tahun ini. 

Baca Juga: Mitsubishi Triton Dengan Roof Tent, Kemping di Bumi Perkemahan Bikin Lupa Mudik Lebaran

"Saya lagi bahas kemarin dengan Menteri Perhubungan dan Kakorlantas Polri, kemungkinan kami akan menggunakan skema yang sama seperti 2019, tapi ini masih jadi tahapan perencanaan kami," jelas Budi di Jakarta Auto Week, Sabtu (12/3).

Walaupun ada pernyataan tersebut, Budi menegaskan belum ada keputusan final soal izin mudik 2022. Jadi masih wait and see, sembari pihak terkait mempelajari rekayasa lalu lintas arus mudik di tengah pandemi. "Saya belum mengatakan itu (memperbolehkan mudik)," lanjutnya. 

Bisa Pakai Skema One Way untuk Cegah Penumpukan Kendaraan

Lebih lanjut sesuai penuturannya tadi, maka arus mudik 2022 ini bisa menggunakan skema one way seperti dua tahun lalu. Bila ingat dulu pada periode 2019, Korlantas Polri bersama Kemenhub memberlakukan arus lalu lintas satu arah menuju timur. 

Baca Juga: Toyota Fortuner, Rush, dan Raize Buatan Indonesia Laris di Luar Negeri

Tepatnya dari KM 29 Tol Jakarta-Cikampek hingga exit Tol Brebes Barat selama 24 jam penuh pada 30 Mei hingga 2 Juni 2019 yang merupakan puncak arus mudik tahun itu. 

Skema yang sama juga dilakukan pada arus balik mulai Brebes Barat KM 263 sampai Cikampek Utama KM 70 pada tanggal 10 sampai 12 Juni 2019. Sederhananya one way dilakukan H-3 dan H+3 Lebaran 2019.

"Ini lagi dilakukan penelitian dulu, survey sudah ada tahap satu oleh Biro Litbang Kemenhub. Tapi kemarin Pak Menteri (Perhubungan) minta ada survey kedua dan itu akan dijadikan sebagai referensi untuk kebijakan manajemen lalu lintas di angkutan Lebaran 2022," lanjutnya. 

Sambung Budi, kemungkinan apabila diperbolehkan, maka syarat perjalanan mudik akan mengikuti aturan terbaru, sesuai dengan pelonggaran aktivitas masyarakat karena penularan Covid-19 sudah menurun. 

"Sesuai Surat Edaran kami untuk darat, laut, udara, dan Kereta Api jadi ada persyaratan terbaru. Kalau Masyarakat vaksin dosis dua atau booster, boleh menggunakan perjalanan tanpa melalukan rapid tes antigen atau PCR," pungkasnya. 

Baca Juga: Hino Luncurkan Truk dan Bus Baru, Semuanya Berstandar Emisi Euro 4