Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta Honda Prospect Motor (HPM) untuk segera memproduksi mobil listrik di Indonesia. Bukan cuma itu, Menperin juga menyerukan agar pabrikan juga dapat mengekspor lebih banyak mobil buatan dalam negeri
Hal itu disampaikan Menperin dalam sambutannya di seremoni ekspor Honda BR-V di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu 16 Maret 2022. Permintaan ini juga sejalan dengan target ekspor mobil dari Indonesia sebanyak 1 juta unit di 2025, dan penambahan investasi Honda sebesar Rp5,2 triliun sampai 2024..
Baca Juga: Ini Dia Nasib Honda Mobilio Setelah All New Honda BR-V 2022 Meluncur
"Kami menargetkan pada 2025 ekspor kendaraan bermotor roda empat dari Indonesia setiap tahunnya mencapai angka 1 juta unit, oleh sebab itu kami memohon dukungan dan kera sama agar bisa mencapai itu," katanya.
Menperin menambahkan, kinerja ekspor mobil CBU pada periode Januari 2022 telah mencapai 24 ribu unit, dengan nilai transaksi sekitar Rp4,7 triliun. Adapun negara tujuan ekspornya telah menyasar 80 negara.
"Kami berharap Honda bisa ikut menjadi bagian dari target pemerintah. Kami juga meminta dukungan dari Honda agar dapat menghadirkan produk kendaraan yang memiliki emisi karbon rendah, khususnya kendaraan elektrifikasi yang di mulai dari hybrid sampai kendaraan listrik murni," lanjutnya.
Bukan tanpa alasan, HPM sejauh ini menjadi pabrikan yang belum melego mobil berbasis listrik terbaru di Indonesia. Mengenai ancang-ancang produknya yang akan dipasarkan juga masih abu-abu.
Baca Juga: Ternyata Ada 3 Fitur Baru di Honda BR-V 2022 yang CR-V Gak Punya!
Padahal dalam lini produknya, ada beberapa mobil hybrid yang telah tersedia seperti Honda HR-V, City Hathcback, City Sedan, CR-V, juga Accord. Semuanya merupakan produk yang telah ada di Tanah Air tapi absen opsi hybridnya.
Adapun produk mobil listrik, sejauh ini pabrikan telah menggelontorkan Honda e yang bermain di segmen city car. Namun perihal kedatangannya di Indonesia rupanya masih dikaji oleh HPM.
"Kami terus mempelajari elektrifikasi yang cocok untuk masyarakat Indonesia, bukan cuma hybrid dan BEV (Batteru Electric Vehicle), semua line up kami punya, kami sedang mempelajari permintaan masyarakat," ujar Business Innovation & Marketing & Sales PT HPM Yusak Billy.
Sementara itu bicara peningkatan ekspor mobil, Billy mengatakan akan mendukung apa yang menjadi misi pemerintah ke depan. Hanya saja permintaan ekspor tergantung dari permintaan dari negara tujuan dan persetujuan prinsipal.
"Ekspor 1 juta sangat menantang ya, tapi harus tetap kami support, bahwa ekspor produk itu ditentukan dari kualitas, kompetitif, dan tingkat atraktif, dengan begitu produk kami bisa diminati negara lain. Otomatis bila baik produknya mereka akan cari terus," ujar Billy.
Baca Juga: Honda BR-V 2022 Buatan Indonesia Bakal Diekspor Sampai ke Amerika dan Afrika
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta