Tarif Tol Saat Mudik Lebaran 2022 Bisa Gratis, Ini Syaratnya

• Pemerintah akan menggratiskan tarif tol dengan ketentuan tertentu.
• Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, akan menggratiskan tarif tol apabila terjadi kemacetan 1 km lebih.
• Pihak Jasa Marga akan menyanggupinya sesuai keputusan dari Korlantas yang bertugas di tol.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan menggratiskan tarif tol saat mudik dengan syarat dan ketentuan tertentu. Hal tersebut adalah apabila terjadi kemacetan hingga lebih dari 1 kilometer di gerbang tol.

"Kalau di tol sudah ada kesepakatan, kalau macetnya di gerbang tol lebih dari 1 kilometer bebas (gratis biaya tol)," ujar Menhub Budi Jakarta beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Mengenal 5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia, Ternyata Bukan Cipali yang Pertama Lho!

Cara ini ditempuh supaya pengelola jalan tol bisa maksimal dalam pengaturan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran 2022, demi terciptanya kelancaran arus kendaraan yang melintas di tol. 

Bukannya tanpa sebab, Kementerian Perhubungan sendiri telah menyurvei, setidaknya akan ada 85,5 juta orang yang akan mudik, yang mana 40 jutanya akan menggunakan kendaraan pribadi dan sebagian dari jumlah itu akan melewati jalan tol. 

Bukan cuma itu, jumlah pemudik tahun ini juga diprediksi mengalami peningkatan hingga 40 persen dibanding musim mudik sebelum pandemi Covid-19 pada 2019. 

"Ini adalah suatu cara kami untuk menuntut para pengelola tol bekerja baik. Kalau dia bekerja baik, nggak bakal macet. Makanya kolaborasi untuk imbauan mudik awal juga memberikan satu punishment kepada tol yang tidak bekerja baik," pungkasnya. 

Lebih lanjut keputusan pembebasan tarif tol nantinya berdasarkan kondisi, situasi, dan pertimbangan dari Korlantas Polri yang bertugas di tol.

Baca Juga: Inilah Jalan Tol Terpendek di Indonesia, Panjangnya Cuma 2,6 Km, Tarifnya Rp5.500!

Tanggapan Jasa Marga

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru memberi tanggapan soal hal tersebut. Jelasnya, itu akan dijadikan sebagai tantangan untuk bisa memaksimalkan pelayanan selama mudik 2022. 

"Kami memahami arahan tersebut sebagai challenge untuk badan usaha jalan tol khususnya Jasa Marga agar kami bisa menjaga atau meningkatkan kinerja pelayanan transaksi di gerbang tol," terangnya mengutip pemberitaan di Kompas.com.

Dirinya memastikan akan melaksanakan kebijakan tersebut. Namun harus didasari keputusan dari kepolisian sebagai pelaksana aturan. Karena menurutnya, kemacetan di gerbang tol bisa disebabkan berbagai hal, bukan berarti pengelola tol tidak melakukan tugasnya. 

"Kalau hal tersebut terjadi, harusnya ada pertimbangan lain, tapi saya sampaikan diskresinya adalah diskresi kepolisian, kami ikuti diskresi kepolisian. Tapi saya sampaikan bahwa faktor kepadatan di gerbang itu sangat banyak," lanjutnya. 

Salah satunya menyangkut kapasitas kendaraan di jalan tol yang berbeda-beda. Gerbang tol ditujukan sebagai keran pengatur lalu lintas dari ruas jalan satu ke yang lainnya. Bisa ke lajur yang jumlahnya banyak ke sedikit atau sebaliknya. 

"Misalnya dari Jakarta-Cikampek menuju Trans Jawa, dari Jakarta-Cikampek lajurnya ada empat tapi di Trans Jawa itu hanya dua, kalau digrojok smeua itu nanti Trans Jawanya nggak kuat," pungkas Heru. 

Baca Juga: Tol Gedebage-Cilacap Dibangun Tahun Ini, Calon Tol Terpanjang Selanjutnya di Indonesia