Kendaraan bus dan truk punya ciri khas berupa ukuran diameter lingkar kemudi atau setir yang didesain lebih lebar dibanding mobil biasa. Tak jarang banyak pecinta kendaraan berdimensi besar dan panjang ini menyebutnya sebagai setir tampah, lantaran diameternya besar layaknya tampah.
Mengutip dari National Bus, diameter setir bus dibuat lebar bukannya tanpa sebab. Hal ini ada kaitannya dengan gaya yang diperlukan untuk mengendalikan arah laju bus yang memiliki dimensi besar maupun bobot yang berat, serta ukuran ban yang lebar dan tapak yang luas.
Baca Juga: Dulu Sempat Populer, Ini Alasan Bus Bermesin Depan Sekarang Kalah Pamor Dari Bus Mesin Belakang
Bayangkan, untuk mobil biasa saja bobotnya sekitar 1 hingga 3 ton, sementara bus keseluruhan beratnya bisa mencapai 26 ton tergantung ukuran dan kemampuan daya angkut penumpangnya. Sehingga untuk dapat membelokkan roda depan, butuh torsi yang besar dan ini bisa didapatkan dari diamater setir yang lebar.
Torsi didefinisikan sebagai gaya puntir yang menyebabkan rotasi. Adapun titik di mana benda berputar disebut sebagai sumbu rotasi. Dalam hal ini bagian tengah setirnya.
Terlebih untuk bus konvensional atau jaman dulu, input pengemudi ketika menggerakkan setir memberikan pengaruh yang banyak terhadap kendali bus. Dengan setir yang lebar, pengemudi akan lebih mudah bermanuver, jadi tidak perlu jadi atlet angkat besi dulu untuk jadi sopir bus.
Lebih lanjut Technical Training & Support Center Dept. Head PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI), Suyadi menambahkan, dengan begitu maka pengemudi jadi tidak mudah lelah, lantaran tidak mengeluarkan banyak gaya untuk mengendalikan arah laju bus.
"Meskipun ada yang sudah menggunakan power steering, (setir yang lebar) supaya semakin ringan dan pengemudi juga tidak gampang capek. Tak perlu banyak tenaga untuk memutar kemudi," katanya.
Baca Juga: Mengenal Mercedes-Benz 'Volgren', Bus Bikinan Australia Andalan PPD dan Damri
Percaya atau tidak, alasan diameter bus dibuat besar ada kaitannya dengan kestabilan bus. Umpama setir dibuat tidak besar, atau sama seperti mobil biasa, maka roda bus akan mudah bergerak apabila setir bergerak sedikit saja ketika berjalan.
Bila benar-benar terjadi, maka bus akan mudah bergoyang dan potensi timbul bencana jadi lebih besar. Dengan kata lain pengemudi sulit mengendalikannya. Oleh karena itu, setir bus dibuat lebar dan pergerakannya diatur dengan perubahan rotasi tertentu agar ban depan belok.
Sehingga perubahan kecil umpama setir bergerak sekitar 2 centimeter saja tidak membuat roda berubah arah, inilah yang membuat laju bus tetap stabil. Kendati kini, lingkar kemudi dibuat sedikit lebih ringkas, supaya pengemudi bisa leluasa melihat informasi di panel instrumen.
Contohnya bus Hino RK awalnya memiliki diameter 480 mm. Sekarang pada model terbarunya pada sasis RN dibuat mengecil sekitar 450 mm. Tahu ukuran diameter mobil biasa? Cuma sekitar 360-370 mm ternyata!
Baca Juga: Hino RM 280, Apa Kelebihan Bus Terbaru Hino Berstandar Euro4 Ini?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta