Ada kejadian memilukan di hari Senin (16/5/2022). Sebuah bus pariwisata dari PO Ardiansyah menabrak tiang papan informasi VMS (Variable Message Sign) di pinggir bahu jalan tol yang mengakibatkan bus terguling.
Dari kecelakaan tunggal di jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Jawa Timur ini, belasan orang dinyatakan meninggal dunia. Sontak hal ini menjadi perhatian banyak pihak.
Apalagi suasana libur Lebaran dan Waisak masih terasa. Dilansir Tribratanews Polda Jatim, sejumlah fakta pun terkuak terkait peristiwa ini.
Baca Juga: Sepeninggal Mercy Bagong, Kenapa Truk Bermoncong Tak Lagi Muncul di Indonesia?
Dari kronologi yang dijelaskan pihak PJR Ditlantas Polda Jatim, bus menabrak papan informasi jalan tol saat melaju dari arah Solo ke Surabaya (barat ke timur). Saat itu, bus bernomor polisi S 7322 UW tersebut melaju di jalur lambat.
Pengemudi bus, Ade Firmansyah (29) diduga mengantuk lalu masuk ke bahu jalan dan menabrak pembatas. Serta menghantam tiang papan informasi jalan tol. Karena kejadian tersebut 14 orang dinyatakan meninggal dunia dan 19 penumpang luka-luka.
Diketahui, Ade Firmansyah merupakan sopir cadangan. Sementara supir utamanya atau batangan adalah Ahmad Ari Ardiyanto (31) yang saat kejadian tengah beristirahat. Pergantian driver tersebut dilakukan di rest area Ngawi, Jawa Timur.
Hal tersebut lumrah dilakukan. Karena dalam perjalanan jauh, baik bus pariwisata atau AKAP (antar kota antar provinsi) kerap diawaki oleh dua supir secara bergantian.
Baca Juga: Cerita Mudik Lebaran 2022 Naik Bus AKAP, Pantas Banyak yang Kecewa
Meski disebutkan melaju di jalur lambat, namun pihak kepolisian menyatakan jika kecepatan bus lebih dari 100 km/jam. Indikasinya dari sejumlah kerusakan yang dialami, mulai dari tiang papan informasi yang rubuh hingga badan bus yang ringsek parah.
Saat kejadian, medium bus berwarna hijau dengan bodi Jetbus 3 dari karoseri AdiPutro tersebut sudah dalam kondisi terguling ke sisi kanan akibat menghantam tiang rambu jalan tersebut.
Sebagai catatan, bus tersebut berisi 33 orang yang berasal dari Surabaya. Rombongan tersebut melakukan perjalan wisata menuju Dieng, Jawa Tengah dan tengah kembali ke Surabaya.
Lewat kecelakaan ini, ada beberapa hal yang bisa dipetik. Satu diantaranya adalah manajemen waktu beristirahat yang dibutuhkan oleh sopir.
Seperti dikatakan oleh Bejo, mantan pengemudi PO Sari Mustika rute Pati-Jambi yang menyatakan pentingnya memanfaat waktu beristirahat disela mengemudi.
"Kalau sudah waktunya istirahat, lebih baik benar-benar dipakai untuk tidur. Jangan buat main hape yang malah kerap menghabiskan waktu tanpa terasa. Kalau tidur kurang, justru berefek saat mengemudi," wantinya.
Hal ini menurutnya, kerap kurang diperhatikan para sopir bus. Karena saat istirahat justru dipakai untuk bermain ponsel. Sehingga ketika sopir bertugas mengemudi, justru timbul rasa mengantuk akibat kurang tidur.
Baca juga : Miris, Setiap Hari 70 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Jalanan Indonesia
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta