Amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan dalam rangka perhelatan G20, seluruh kendaraan yang terlibat harus menggunakan kendaraan listrik. Ini dilakukan untuk menunjukkan kesiapan negara dalam penerapan elektrifikasi di sektor transportasi.
"Melalui penggunaan mobil listrik selama konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 juga sekaligus sebagai showcase bahwa negara kita menjadi negara terdepan dalam pengembangan kendaraan listrik," katanya saat peresmian SPKLU Ultra Fast Charging di Bali, Maret lalu.
Baca Juga: Mobil Listrik DFSK Gelora E Jadi Armada Baru Damri, Jakarta - Tegal Cuma Sekali Ngecas
Sejauh ini ada beberapa pabrikan yang telah menyiapkan jajaran mobil listriknya untuk mendukung kegiatan tersebut. Terbaru, DFSK juga menawarkan Gelora E, sebagai kendaraan multifungsi yang cocok dioperasikan selama G20 berlangsung.
"DFSK Sudah ikut serta dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air, dengan memasarkan DFSK Gelora E yang 100 persen ditenagai oleh baterai dan menjadi kendaraan komersial listrik ringan pertama di Indonesia," terang Marketing Heat PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi.
Mobil listrik DFSK Gelora E yang dijual hadir dalam dua tipe: minibus dan blind van. Keduanya dinilai cocok untuk dijadikan kendaraan operasional dalam rangka membantu kelancaran mobilitas selama G20. Bisa jadi kendaraan pendukung logistik, maupun antar jemput.
Baca Juga: Semakin Diminati, DFSK Gelora E Blind Van Sudah Dipesan Perusahaan Logistik DHL
Secara dimensi, mobil yang telah diluncurkan 2020 lalu itu punya panjang tubuh 4.500 mm, lebar 1.680 mm, dan tinggi 2.000 mm. Bila dibandingkan dengan kendaraan komersial lain, yang satu ini menawarkan kelapangan kabin yang lebih baik.
Khusus varian minibus bisa mengangkut kapasitas 7 penumpang dengan ruang interior dan bagasi yang lega. Namun begitu, bisa dimaksimalkan lebih banyak penumpang lagi yang diangkut dengan pengaturan kursi yang memadai.
Sementara itu buat DFSK Gelora E tipe blind van memiliki ruang kargo 2,6 meter atau secara luas mencapai 4,8 meter kubik. Dengan begitu utilitasnya cocok untuk keperluan logistik, mengantar berbagai barang yang dibutuhkan selama penyelenggaraan G20.
Lebih lanjut mengenai dapur pacunya dibekali motor listrik dan baterai lithium ion berkapasitas 42 kWh. Sekali diisi penuh, baterainya sanggup melahap jarak hingga 300 km berdasarkan pengujian NEDC. Ideal untuk wara-wiri di Bali.
Adapun untuk pengisian baterainya bisa menggunakan fast charging yang hanya membutuhkan waktu sekitar 80 menit, untuk mengisi daya dari 20 ke 80 persen. Selain ramah lingkungan karena tanpa emisi, secara operasional lebih hemat.
Dalam keterangan tertulis, pabrikan mengklaim bahwa biaya operasional mobil listrik DFSK Gelora E sekitar Rp200 per kilometer, atau hanya 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial bermesin konvensional.
Baca Juga: Jauh Lebih Mahal, Apakah Kelebihan DFSK Gelora E Dibanding Suzuki Carry?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2022 Toyota AVANZA G 1.5
7.835 km
1,5 tahun
Java East
2019 Honda MOBILIO E 1.5
18.533 km
4,5 tahun
Jawa Barat