Belum lama ini produsen aki Massiv sempat mengajak Autofun.co.id berkunjung ke fasilitas pabrik mereka. Dalam kunjungan tersebut, PT Trimitra Baterai Prakarsa selaku produsen memperlihatkan bagaimana proses pembuatan aki mobil.
Dan ternyata, ada proses yang cukup panjang untuk membuat sebuah aki mobil. Karena dimulai dari bahan mentah, terutama timah sebagai bahan baku utamanya.
Lalu seperti apa pembuatan sebuah aki mobil yang kita kenal sebagi sumber kelistrikan pada kendaraan?
Baca Juga: Toyota, Nissan, Mitsubishi, Fuso, dan Isuzu Bersatu Bikin Proyek Mobil Listrik di Bali
Di tahap awal, sederet raw material produksi aki menjadi hal pertama yang mesti dipersiapkan. Mulai dari batangan timah hingga material lainnya.
Kemudian masuk ke rangkaian produksi yang meliputi proses oxide (pembuatan serbuk timbal), grid casting (pembuatan grid), lead strip (pembuatan coil expanded), mixing, pasting and expanded hingga curing (pembuatan pasta dan pelekatan pasta pada grid/expanded).
Kemudian masuk ke proses formation (pembentukan dan pematangan plat), assembly (perakitan komponen-komponen baterai), wet charging dan finishing.
"Kami melakukan proses produksi aki dengan mengadopsi standar internasional. Proses robotik juga kami lakukan dalam memproduksi Massiv Thunder," papar Heru Darmawan, Quality Assurance Department Head PT Trimitra Baterai Prakarsa.
Di Massiv, beberapa prosesnya sudah teknologi terbaru. Diantaranya adalah pembuatan plate di bagian dalam aki. Proses ini sudah menggunakan metode expanded.
Metode tersebut memiliki beberapa keunggulan. Antara lain membuat struktur timah pada plate yang lebih kuat karena proses dilakukan dengan proses yang suhunya lebih dingin dari pembuatan konvensional. Sehingga menghilangkan potensi terjadinya kerusakan pada struktur plate.
Baca juga : Menengok Fasilitas Pabrik Aki Mobil Massiv, Dibuat di Cakung Dipasarkan ke Eropa
Lalu penambahan special alloy pada plate expanded untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi pada suhu tinggi selama pemakaian. Selain itu, efisiensi waktu pembuatan lebih stabil karena proses yang serba otomatis.
Kemudian pada bagian pole atau terminalnya dilakukan improvement dengan menggunakan proses forged terminal. Bila sebelumnya, bagian terminalnya agak kasar pada permukaannya, maka kini menjadi lebih halus.
Strukturnya lebih padat dan rapat, desain ulirnya dilengkapi dengan lock system, Sehingga teknologi forged terminal ini mampu meningkatkan ketahanan terhadap arus yang berlebih saat pemakaian dan mencegah terjadinya oksidasi pada terminal.
Dalam pembuatan aki Massiv, khususnya tipe Thunder, mesin-mesin robotik sudah dilibatkan dalam produksi. Mulai proses awal hingga proses finishing sudah dikerjakan secara detail dan presisi.
Selanjutnya, sambungan antar sel lebih kuat. Proses pembuatan sambungan antar cell menggunakan mesin otomatis. Langkah ini diyakini akan membuat proses lebih stabil sehingga konektor menjadi lebih kuat dan tahan lama.
Meski memiliki sistem robotik, namun sistem konvensional juga tetap dipertahankan oleh pabrik tersebut. Pasalnya ada sejumlah material di tipe aki khusus yang tak dapat dikerjakan menggunakan robot.
Lalu dari segi pekerja, pabrik ini juga tetap ingin mempekerjakan banyak orang. Bahkan sebagian karyawan merupakan difabel yang direkrut untuk pengerjaan pembuatan aki tersebut.
Baca juga : Beragam Penyebab Aki Mobil Soak, Harus Segera Diganti atau Bisa Disetrum Lagi?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta