Sistem pembayaran jalan tol di Indonesia akan berubah dari yang sebelumnya tap kartu menjadi tanpa sentuhan. Bahkan memungkinkan pengemudi tak perlu memberhentikan laju mobilnya. Oleh karena itu, keberadaan gerbang tol sebagai pintu transaksi tak lagi diperlukan.
Hal ini diutarakan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit. Menurutnya hal tersebut merupakan bagian dari implementasi tema G20 soal transformasi digital. Dengan begitu, antrean mobil saat transaksi bayar tol bisa ditekan malah tanpa antrean bila tidak terjadi gangguan teknis.
Baca Juga: Saldo Kurang Saat Bayar Tol? Tak Perlu Panik, Ini Solusinya
"Salah satu yang kami soroti sebagai tuan rumah adalah soal transaksi MLFF (Multi Lane Free Flow) ini yang akan mengubah seluruh pola pikir atau mindset transaksi dari yang awalnya manual menggunakan e-toll kemudian masuk ke ranah teknologi," katanya mengutip Kantor Berita Antara.
Sesuai namanya MLFF adalah metode baru dalam hal transaksi tol. Sistem ini memungkinkan arus lalu lintas tetap terjaga sambil melakukan pembayaran jalan tol. MLFF telah diterapkan di berbagai negara demi kelancaran transaksi. Sebagai gantinya gerbang tol konvensional digantikan dengan gantry.
"Masyarakat yang menggunakan tol tidak akan lagi mendapati gerbang-gerbang tol. Secara bertahap gerbang tol akan ditiadakan, sehingga betul-betul masyarakat mendapati teknologi mengambil alih peran monitoring, transaksi, pengawasan, dan sebagainya," pungkas Danang.
Baca Juga: 4 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Sistem Bayar Tol Tanpa Berhenti Diterapkan Akhir Tahun Ini
Dengan MLFF, pengguna jalan tol tidak perlu menghentikan kendaraannya di gerbang tol. Teknologinya menggunakan Global Navigation Satelit System (GNSS). Sistemnya bisa dilakukan lewat aplikasi di ponsel pintar dan dibaca melalui satelit.
Teknologi ini membuat alat pembaca tidak perlu di setiap tempat lantaran menggunakan satelit. Jadi berbeda dengan radio frequency identification atau RFID. GNSS berbasis aplikasi dinamakan e-OBU (electric-On Board Unit).
Ketika mobil mendekati gantry, alat tersebut akan terbaca melalui sistem di satelit. Dengan sistem bayar tol terbaru ini, membawa manfaat besar karena bisa menghilangkan waktu transaksi menjadi nol detik.
Sebelumnya saat masih pakai tapping uang elektronik membutuhkan waktu paling lama 4 detik. Bandingkan dengan cara manual pakai uang tunai, waktu yang dibutuhkan mencapai 10 detik.
Transisi sistem bayar tol tanpa berhenti dan sentuhan ini akan diterapkan bertahap mulai akhir tahun di beberapa ruas tol di Jawa dan Bali. Nilai investasinya mencapai Rp4,4 triliun dengan masa konsensi PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) selama 9 tahun sejak tanggak operasi komersial.
Baca Juga: Tol Gedebage-Cilacap Dibangun Tahun Ini, Calon Tol Terpanjang Selanjutnya di Indonesia
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta