Pemberitaan mobil listrik terbakar saat ini mungkin dianggap oleh sebagian orang sebagai konspirasi mereka yang anti EV (Electric Vehicle). Ini karena tak sedikit topik pembicaraan mengenai kebakaran mobil listrik dinilai terlalu berlebihan. Padahal kebakaran mobil internal combustion engine (ICE) juga tak sedikit.
Memang sih, kasus mobil listrik terbakar mungkin tidak banyak. Itu lantaran populasi kendaraan tanpa bahan bakar ini juga belum semasif mobil bermesin konvensional. Namun ketika sebuah EV terbakar, maka ia akan menimbulkan situasi yang sangat spektakuler.
Pada saat mobil listrik alami kebakaran, maka tidak ada peralatan pemadam yang mampu mengatasinya. Api akan terus melumat kendaraan itu sampai semuanya benar-benar habis, bahkan bisa memakan waktu hingga berhari-hari. Kondisi ini dinamakan Thermal Runaway.
Baca juga : Pertimbangkan Lagi Beli Mobil Listrik, Jika Terbakar Sulit Dipadamkan dan Beracun
Satu-satunya cara pasti untuk memadamkan sebuah EV yang terbakar secara permanen adalah dengan mengangkat mobil dan mencelupkannya ke dalam air. Sayangnya kondisi ini tidak mungkin dilakukan jika mobil terjebak dalam posisi yang sulit. Misalnya di tempat parkir gedung.
Sebaliknya, mobil dengan mesin pembakaran internal, saat terbakar maka bisa padam dengan sendirinya ketika tidak ada lagi material mudah terbakar yang tersisa. Guna memadamkan api, alat pemadam kebakaran biasa pun cukup efektif untuk melawannya. Bahkan air atau pasir juga bisa meredam kobaran api. Sehingga seringkali, pada saat petugas pemadam kebakaran tiba, api sudah padam dan hanya sisa-sisa api kecil saja.
Kondisi yang cukup mengerikan pada saat mobil listrik terbakar itulah yang dikhawatirkan menimbulkan korban jiwa. Misalnya yang belum lama terjadi di Busan, Korea. Dikutip dari Wapcar, Kamis (30/06/2022), satu pengemudi dan satu penumpang harus meregang nyawa di dalam kabin Hyundai IONIQ 5.
Penyebabnya disinyalir kendaraan listrik itu mengalami kecelakaan lantaran menabrak pembatas gerbang tol. Api kemudian langsung menyala hanya 3 detik setelah peristiwa terjadi. Naas, pemadam kebakaran tak bisa menghentikan semburan api.
Bahkan media lokal melaporkan, petugas pemadam harus terus menyiram mobil dan memakai alat bantu pernapasan ketika berusaha mencopot bagian baterai mobil. Padahal saat itu kondisi kendaran terlihat sudah tak ada api. Ini karena dikhawatirkan akibat thermal runaway, api bisa kembali membesar yang bersumber dari baterai.
Akhirnya pemadam kebakaran membasahi bagian kolong mobil demi menjaga disekitar bateri kondisinya berubah dingan dan api tidak lagi memebesar. Penyelidikan juga mengungkap, pengemudi tidak menggunakan sabuk keselamatan ketika kecelakaan terjadi. Ini karena adanya temuan seatbelt clip tiruan yang sengaja dipasang untuk mematikan bunyi peringatan sabuk pengaman dari mobil.
Meski demikian, kejadian ini mendapat perhatian serius di Korea Selatan. Itu karena Hyundai beberapa kali pernah terlibat dalam kasus kebakaran mobil listrik.
Kejadian ini kebanyakan menimpa Hyundai Kona Electric. Model tersebut pun akhirnya telah dihentikan produksinya di Korea, meskipun versi perbaikan dari mobil ini masih tersedia di negara lain termasuk Malaysia dan Indonesia.
Baca juga : Hati-hati ya, Baterai Listrik Hyundai Kona EV Mudah Terbakar
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2020 BMW X1 SDRIVE18I XLINE 1.5
35.681 km
3 tahun
Jakarta
2019 Mercedes-Benz GLC 200 AMG NIGHT EDITION 2.0
28.972 km
4 tahun
Jakarta
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten