5 Catatan Penting Jika Ingin Mudik Pakai Mobil Listrik
Herdi · 30 Mar, 2024 08:02
0
0
Tren electric vehicle (EV) atau mobil listrik kini semakin meningkat, sehingga bukan tak mungkin di musim mudik Lebaran 2024 akan banyak ditemukan masyarakat mudik pakai mobil listrik menuju kampung halaman.
Hanya saja, jika Anda berniat mudik pakai mobil listrik, ada sejumlah hal yang patut diperhatikan.
Menurut Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi jarak tempuh mobil listrik saat digunakan untuk mudik ke kampung halaman.
"Suhu lingkungan akan mempengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik dan kinerja baterai. Jangkauan yang lebih luas dimungkinkan pada suhu lingkungan sedang," ungkap Fisa dalam keterangan tertulisnya.
Sebaliknya, kata dia, saat kondisi cuaca yang sangat panas atau dingin, jangkauan mobil listrik akan ikut berkurang.
Tapi Anda tak perlu terlalu khawatir, khususnya untuk area di pulau Jawa, karena jika bicara jarak tempuh, titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) semakin bertambah, dan setiap dealer mobil yang sudah menjual EV juga ikut memasangnya.
Kendati demikian, Anda yang tetap ingin membawa mobil listrik untuk mudik lebaran, maka ada lima hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
1. Mudik Pakai Mobil Listrik Wajib Rencanakan Perjalanan
Rencana perjalanan memang perlu dilakukan, mengingat mobil listrik ini berbeda dengan mobil konvensional.
Pasalnya, meski SPKLU kini semakin banyak, namun untuk pengisian sumber energi geraknya masih cukup lama.
Berbeda dengan mobil konvensional, dimana SPBU lebih banyak di setiap kecamatan di kota maupun kabupaten.
Selain itu, saat bahan bakar minyak masuk tangki untuk sampai penuh, waktu yang dibutuhkan lebih cepat dibandingkan mobil listrik
Maka dari itu, pemudik yang menggunakan mobil listrik perlu mengkalkulasi range tempuh, serta lokasi tersedianya SPKLU di sepanjang perjalanan maupun kemampuan daya listrik di lokasi tujuan.
Pertimbangkan pula kemungkinan terjebak macet di perjalanan yang membuat daya listrik bisa lebih singkat dari sebelumnya.
Artinya, Anda harus bisa memperkirakan dimana Anda membutuhkan waktu untuk mengisi daya, agar perjalanan tetap aman dan nyaman.
Saat mengemudi mobil listrik, sejatinya tak ada teknik khusus layaknya mobil konvensional.
Bahkan, mengendarai mobil listrik juga perlu antisipatif, santai, dengan kecepatan stabil agar dapat mencapai Eco Driving, sekaligus mengoptimalkan jangkauan kendaraan.
Lain halnya jika mengemudi lebih mengedepankan agresif secara berlebihan, ditambah kecepatan tinggi, yang disertai pengereman mendadak (hard braking), tentu akan menghabiskan lebih banyak energi.
Artinya, baterai juga akan lebih boros, sehingga akan sangat mempengaruhi ketahanan baterai.
Jika kondisi memungkinkan, maka Anda bisa menggunakan Cruise Control untuk membantu kecepatan mobil yang konstan dan mengantisipasi kecepatan tinggi yang akan berdampak negatif terhadap jarak tempuh.
3. Pahami Kontur Jalan yang Akan Dilalui
Ketika mobil pakai listrik, maka Anda perlu mengetahui bagaimana kondisi jalan yang akan dilewati.
Sebab, pada kondisi jalan yang lebih datar, motor listrik pada kendaraan tidak perlu bekerja terlalu keras sehingga meminimalkan penggunaan energi baterai listrik.
Sebaliknya, motor listrik akan bekerja lebih keras dalam kondisi jalan menanjak, sehingga membutuhkan daya listrik lebih besar.
Hal ini tentunya terjadi pada semua mobil, terlepas dari jenis tenaga penggeraknya.
Namun bagi pengguna mobil listrik, hal ini patut mendapat perhatian lebih, mengingat menghemat daya sangat penting karena masih terbatasnya SPKLU.
Jika Anda tidak bisa membaca bagaimana kondisi jalan yang hendak dilewati, maka bukan tak mungkin akan salah memprediksi daya baterai seutuhnya.
4. Lakukan Pengereman Regeneratif
Teknik berkendara yang baik tentu saja berpengaruh juga saat mengemudi mobil listrik
Salah satunya soal pengereman, dimana saat melepaskan kaki dari pedal gas, sistem pengereman regeneratif yang cerdas akan memperlambat kendaraan dengan nyaman.
Bukan tak mungkin, saat pengereman mengubah tenaga yang dihasilkan untuk mengoptimalkan jangkauan baterai.
Seperti diketahui, beberapa mobil listrik yang ada saat ini memiliki regen pedal angkat yang dapat disesuaikan dan pengaturan maksimum biasanya memungkinkan mengemudi 'satu pedal', di mana tidak perlu lagi menggunakan rem di lalu lintas kota atau pinggiran kota.
Perlu dicatat, meskipun menghemat baterai, praktek pengereman ini akan menimbulkan efek negatif pada ban, yang mana ban akan mendapatkan gesekan terhadap permukaan jalan yang lebih sehingga dapat menyebabkan umur ban lebih pendek karena aus tidak rata.
Beberapa model kendaraan listrik memiliki fitur Eco Mode.
Adapun Eco mode adalah cara untuk mengoptimalkan jangkauan Anda selama perjalanan, yang termasuk pengaturan termasuk suhu kabin dan sirkulasi udara untuk menghemat energi dan memaksimalkan jangkauan.
5. Perhatikan Kondisi Ban
Hal yang tak kalah penting dan wajib diperhatikan pada sebuah mobil sebelum digunakan termasuk saat hendak mudik yaitu selalu memperhatikan kondisi ban.
Pasalnya, tekanan angin ban yang rendah meningkatkan konsumsi energi, karena hambatan gelinding atau rolling resistance yang lebih besar membutuhkan daya gerak yang lebih besar.
Maka dari itu, pada mobil listrik dengan ban ketahanan gelinding rendah, ini sangat penting untuk memastikan tekanan angin ban cukup untuk mengurangi hambatan berlebihan.
pasalnya, setiap mobil dipakai atau tidak, potensi kurang angin selalu terjadi .
Untuk mengetahui berapa ukuran tekanan angin ban pada mobil listrik biasanya terdapat pada kusen pintu samping kiri depan.
Disarankan, simpan pengukur tekanan ban di dalam laci, dan periksa tekanan ban secara teratur.
Jika Anda tidak memiliki pengukur tekanan ban, Anda dapat kunjungi Toko Model (TOMO) Bridgestone.
Selain memeriksa tekanan angin, kondisi fisik ban juga akan diperiksa untuk memastikan ban Anda layak digunakan, khususnya untuk bepergian jauh seperti saat mudik lebaran.
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.