Bagi kalangan anak muda, banyak yang ingin tampil keren dengan cara memodifikasi mobil ala balap. Tak cuma pasang body kit, interiornya juga ikut dirombak dengan memasang jok racing. Ada yang memasang jok balap, tapi ada juga yang memasang jok ala balap alias semi bucket.
Banyak sekali pemilik mobil harian yang memasang jok racing demi sebuah tampilan.Tentu ada perbedaan mendasar antara jok racing untuk keperluan balap dengan jok ala racing untuk pemakaian harian, yang punya ketebalan busa yang berbeda.
Baca juga:
Lima Fitur Mobil yang Jarang Dipakai, Siapa yang Butuh Pemanas Kursi di Sini?
Alasan Kenapa Bucket Seat Mobil Sport Dipakai Jadi Kursi Pemain Cadangan Klub Eropa
Soal jok balap ini juga ada beberapa perbedaan mendasar, mulai dari fitur hingga soal kenyamanan untuk berkendara. Bagi kalian yang berniat memasang jok racing untuk mobil harian, sebaiknya ketahui beberapa kelemahan mendasar dari jenis kursi tersebut.
Dengan begini, kalian jadi tidak menyesal karena aspek kenyamanan yang berbeda jauh ketimbang jok standar atau semi bucket. Berikut ini 5 kelemahan jok racing asli yang mungkin cuma kelihatan keren.
1. Desain Jok Balap Full Bucket yang Membekap Tubuh
Hal pertama yang harus kamu ketahui soal jok balap, ialah desainnya yang full bucket. Tujuannya, untuk menjaga posisi badan tidak bergeser ketika mobil bermanuver di kecepatan tinggi. Desainnya menyatu hingga headrest, sehingga pada posisi tertentu tidak merasa nyaman.
Bentuk head rest yang paten akan membuat kepala kita kurang mendapat sandaran, karena sebenarnya rancangan awal seperti ini untuk pengemudi yang memakai helm balap. Lebih lanjut, jok racing asli akan kehilangan kenyamanan sebab busa yang ada sangat minim untuk mengejar bobot yang ringan.
Dua aspek tadi membuat kurang cocok untuk mobil harian dan tidak nyaman untuk perjalanan jauh yang butuh posisi berkendara rileks. Alternatifnya, kalian bisa memilih jok untuk racing harian seperti misalnya Recaro LX.
2. Jok Racing Tidak Bisa Reclining atau Diatur Posisi Sandarannya
Jok balap dibuat agar dapat menahan pengemudi dari g-force yang kuat, selain itu bucket seat sandarannya tidak bisa di atur posisinya dengan instan. Bayangkan kalau kalian memakai jok balap ini dalam waktu lama, pasti punggung bisa cepat pegal karena sandaran yang model paten.
Jadi kalau kalian ingin kursi ala-ala balap tapi tetap digunakan untuk harian, ambil saja semi bucket seat. Bentuknya tetap ada sedikit pelukan dan kadang masih ada handle untuk setelan reclining.
3. Penampilan Interior Agak Kontras Antara Kursi Depan dan Belakang
Umumnya mobil balap atau mobil dengan karakter sport memiliki konfigurasi 2 kursi. Sementara itu, mobil produksi massal untuk masyarakat umum setidaknya punya layout dua baris, dimana kursi belakang untuk penumpang. Permasalahannya bila kita memakai jok balap, maka hanya bisa untuk kursi depan.
Artinya, kursi belakang tetap kita biarkan standar dan ini jelas membuat penampilan interior sedikit aneh. Sebab kursi depan bergaya sport sedangkan kursi belakangnya masih standar.
4. Jok Full Bucket Membuat Pergerakan Jadi Tidak Leluasa
Racing seats diciptakan dengan maksud mengurangi beban mobil dan "membekap" pembalap saat mobil melaju dengan kencang. Hal ini bertujuan agar badan pembalap tidak terhempas ketika mobil bermanuver. Apabila racing seat dipakai harian, bakal menyulitkan kita dalam pergerakan badan.
Untuk itu, lebih disarankan versi daily dengan bentuk semi bucket seperti Recaro LX atau N-Joy. Desainnya yang tidak membekap akan memudahkan kita jika melakukan kegiatan di dalam mobil. Misalnya ambil sesuatu di jok belakang, dan sebagainya.
5. Jok Balap Full Bucket Tidak Nyaman Untuk Perjalanan Dalam Waktu Lama
Hal yang cukup jelas dari rancangan jok balap ialah bobotnya yang ringan. Konsekuensinya ialah busa jok ini tipis meski secara konstruksi lebih lebar daripada jok bawaan mobil. ALas duduk yang keras dan sandaran terlalu tegak membuat pengemudi gampang lelah bila berkendara jarak jauh atau durasi yang cukup lama.