PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan stok Pertalite dan Solar di seluruh SPBU. Produsen Bahan Bakar Minyak (BBM) plat merah ini juga meyakinkan masyarakat jika tak akan ada kekosongan Pertalite dan Solar.
Hal ini ditegaskan Irto Ginting selaku Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga. Menurutnya, saat ini konsumsi Pertalite dan Solar secara Nasional menjadi kebutuhan yang sangat besar.
"Jadi saat ini kondisinya adalah meningkatnya rata-rata porsi konsumsi Pertalite dan Solar secara nasional. Kebutuhan yang sangat besar ini harus diimbangi dengan ketersediaannya, dan Pertamina berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan ini," kata Irto melalui keterangan tertulisnya.
Baca juga: Bukan Prank Lagi, Harga Pertalite, Solar dan Pertamax Resmi Naik, Ini Daftar Harga Barunya
Irto juga menjelaskan jika saat ini stok Pertalite dan Solar berada di angka aman. Pertalite aman hingga 18 hari ke depan, sementara Solar mencukupi untuk 20 hari ke depan. Pertamina pun tetap terus memproduksi kedua BBM subsidi tersebut.
Kemudian ketersediaan stok BBM ini di SPBU juga akan terus dimonitor melalui Pertamina Integrated Enterprose Data and Center Command (PIEDCC). Pemantauan ini kata Irto dilakukan secara real time sehingga tidak terjadi kondisi Pertalite kosong di SPBU.
"Melalui PIEDCC Pertamina dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memastikan stok BBM di SPBU. Misal stok di satu SPBU sudah menipis, kami bisa mengalihkan distribusi dan menjadikan SPBU itu sebagai prioritas. Jadi masyarakat jangan khawatir dan kami imbau untuk tidak melakukan pembelian berlebihan," katanya.
Baca juga: Harganya Dikabarkan Naik 1 September 2022, Ini Mobil yang Haram Pakai Pertalite dan Solar Subsidi
Penyaluran Pertalite dan Solar saat ini menjadi hal penting bagi Pertamina. Karena kedua BBM subsidi ini berkontribusi 85% dari total konsumsi BBM secara Nasional. Dan demi permintaan yang tetap tinggi meski harga Pertalite naik, pemerintah juga menambah kuota untuk kedua BBM tersebut.
Penyaluran Pertalite akan ditambah dari yang awalnya sebesar 23,05 juta kilo liter (kl) menjadi 29 juta kl. Sementara untuk Solar subsidi dari 14,9 juta kl, naik menjadi 17,4 juta kl. Penambahan tersebut dilakukan mengingat kuota jenis BBM itu diperkirakan akan habis pada Oktober 2022.
Baca juga: Beli Pertalite Dibatasi Belum Berlaku, Pendaftaran di Website MyPertamina Terus Dibuka
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta