Kalau mau populasi mobil listrik semakin banyak, jaringan charging station alias stasiun pengisian daya listrik baterai juga wajib banyak. Komitmen inilah yang seharusnya diterapkan di Indonesia, mengingat Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan percepatan populasi kendaraan listrik berbasis baterai.
Kewajiban untuk memperbanyak jaringan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) memang terus digalakkan. Bukan hanya dari pemerintah Indonesia, namun hampir di seluruh dunia pun demikian. Bahkan ada satu kota di Amerika Serikat (AS) jumlah charging station kendaraan listirk sudah jauh lebih banyak dari SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum).
Baca juga: Astra Otoparts Bangun Jaringan Charging Station Mobil Listrik, Dilengkapi Pengaman Ketika Banjir
Adalah Manhattan, New York, AS yang menjadi wilayah dengan jumlah stasiun pengisian daya listrik baterai kendaraan elektrik (EV) melebihi jumlah pom bensin. Di wilayah itu tercatat ada 320 titik lokasi buat tempat ngecas mobil listrik atau motor listrik.
Padahal jumlah pom bensin di kota tersebut hanya 29 titik. Artinya jumlah charging station Manhattan 10 kali lipat lebih banyak daripada pom bensin. Langkah tersebut tentu saja bakal mempermudah pengguna kendaraan listrik, baik EV atau PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Baca juga: Teknologi e-Power di Nissan Kicks Jadi Solusi Hadapi Sulitnya Charging Station
Dikutip dari Autohome, Kamis (06/10/2022), ternyata situasi di Manhattan memiliki kasus khusus. Mengingat untuk keseluruhan wilayah New York, jumlah pom bensin masih lebih banyak ketimbang SPKLU. Tentu ada alasan mengapa charging station Manhattan begitu banyak.
Hal ini terjadi akibat para pengusaha enggan mendirikan pom bensin. Penyebabnya antara lain harga tanah yang begitu mahal di wilayah Manhattan sementara satu SPBU memerlukan lahan yang cukup lebar. Belum lagi untuk proses konstruksinya guna menampung cadangan bahan bakar untuk disalurkan kepada setiap konsumen.
Sementara jika membangun SPKLU, pengusaha bisa memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada. Misalnya tempat parkir outdoor, atau lahan parkir di pusat perbelanjaan, bahkan di gedung-gedung pemerintah atau swasta.
Baca juga: Cara Ngecas Mobil Listrik di SPKLU dan di Rumah, Gak Ribet dan Jauh Lebih Murah dari Isi Premium
Meskipun jumlah charging station saat ini diseluruh dunia termasuk Indonesia terus meningkat, namun masih ada hambatan lain untuk konsumsi pengguna kendaraan listrik. Yaitu waktu pengisian daya listrik ke baterai.
Umumnya baterai di mobil listrik bisa terisi penuh (100%) menggunakan mode fast charging selama 30 menit - 1 jam. Bahkan ada yang lebih lama dari itu. Kondisi di beberapa negara, pada waktu tertentu sering terjadi antrian pengisian daya listrik baterai akibat lamanya masa tunggu ini.
Kemudian di kondisi lain sering ditemukan pula tempat ngecas baterai dalam kondisi rusak. Umumnya ini terjadi pada wilayah yang jarang dilalui kendaraan listrik, misalnya di kawasan pedesaan atau jalur lintas negara.
Semoga kondisi di luar negeri ini bisa jadi masukan pemerintah Indonesia untuk memajukan populasi kendaraan listrik.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta