Kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite kembali viral media sosial. Kali, Pertalite yang dikenal memiliki angka oktan atau Research Octane Number (RON) 90 ternyata saat diuji diperlihatkan Pertalite cuma memiliki RON 86.
Pertalite RON 86 ini ditulis akun Twitter @yu2thok pada 7 Oktober 2022 lalu. “Ini namanya perampokan dan aparat melempem seperti kerupuk kena air,” tulis akun tersebut.
"Tanpa harus menjelaskan dengan detail, Pertamina sebenarnya sudah paham hanya dgn melihat gambar meja warna merah, botol ukur, serta alat uji Octane Portable ini punya siapa? Sebelum truk tangki BBM menuangkan ke dalam tandon SPBU, tahapan yg harus dilakukan petugas SPBU," sambung @yu2tho.
Viral Nya cuitan tersebut, hingga saat ini sudah mendapatkan 9.714 Retweets, 1.799 Quote Tweets, dan 30 ribuan likes. Selain itu, berbagai komentar ada yang pro dan kontra.’
Baca juga: Dirjen Migas Uji Kualitas BBM Pertalite Pasca Disebut Jadi Lebih Boros, Begini Hasilnya
Tentu saja cuitan tersebut menimbulkan pro dan kontra. Misalnya dari akun @Zie3hartono. Ia menuliskan "Itu untuk kualitas produksi. Dan apa bisa dibuktikan juga 1 liter bbm yang kita beli benar 1 liter yang masuk tangki kendaraan, bukan kurang dari 1 liter!,"
Kemudian ada juga akun @masih_kuliah yang berkomentar "harga dinaikin, angka oktan dikurangin. jd inget bensin th 2000 namanya BB2L yg cocok buat mesin 2 tak kompresi rendah".
Meski begitu tak sedikit yang meragukan pengujian Pertalite RON 86 ini. Alat pengujiannya dianggap kurang bisa memberikan hasil yang bisa dipertanggungjawabkan.
Contohnya komentar @agus_budi, "alat portable spt itu tidak akurat, krn utk test angka oktan yg benar butuh alat di lab... misal di Lemigas. sekarang jg gak ada refinery produksi oktan 86, klupun dioplos pakai apa yg hrgnya murah... dulu bensin dioplos minyak tanah krn harga minyak tanah murah (ada subsidi)”.
Demikian pula cuitan @asinankecap yang menulis "Ente kaya si paling lab tester, ane kerja di pengolahan migas dan alat untuk uji RON itu ga bisa sembarangan sprti alat portable abal2 begitu, semua industri migas pakai CFR (Coordinating Fuel Research) yg mana sudah terstandarisasi ASTM".
Baca juga: Viral Pakai Pertalite Kendaraan Jadi Makin Boros, Pertamina Malah Sarankan Hal Ini
Viralnya BBM Pertalite RON 86 di media sosial membuat Secretary Corporate PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting angka bicara.
Melansir Bisnis, Irto menyatakan, pengujian BBM harus dapat divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi. Pengujian RON wajib mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method.
]Disebutkan, jika alat yang digunakan pada gambar yang viral, menggunakan Oktan Analyzer Portable, dimana seharusnya sudah dikalibrasi menggunakan Certified Reference material secara berskala. "Pada gambar tersebut, Pertamina tidak dapat memastikan alat yang digunakan dalam pengujian RON," ungkap Irto.
Baca juga: Ini Daftar Mobil yang Tidak Boleh Isi Pertalite, Ada Avanza, Stargazer, Sampai Xpander Cross
Sementara itu, ahli Bahan Bakar dan Pembakaran Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto dalam video di akun Youtube Pertamina mengatakan, alat ukur yang dijual bebas hasil ukurannya tidak bisa dijadikan acuan.
Lebih lanjut, Tri menyatakan, alat yang sering dipakai Pertamina untuk mengukur angka oktan bahan bakar adalah Coordinating Fuel Research (CFR).
"Alat itu merupakan alat standar internasional yang cara kerjanya menduplikasi pembakaran di dalam mesin, sehingga bisa membuktikan ketahanan bahan bakar ngelitik. Hasil ujinya bisa dijadikan acuan," ujarnya dalam video tersebut.
Tri juga mengatakan, untuk mengukur oktan dengan menggunakan mesin CFR tidak bisa sembarang orang, melainkan hanya operator yang memiliki sertifikat.
“Alat ukur oktan yang beredar di pasaran, bekerja dengan prinsip fisika, kimia dan bahan bakar, sehingga hasilnya tidak bisa jadi acuan,” ucap Tri.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta