Sejak PT Pertamina menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, berbagai isu bermunculan terkait kualitas yang ditawarkan.
Ya, beberapa waktu lalu disebutkan, bawah Pertalite dengan RON 90 sejak naik harga jadi lebih boros. Selain itu, ada juga yang menyebutkan, bahwa nilai oktan Pertalite bukan 90 tapi 86.
Atas banyaknya isu Pertalite lebih boros inilah pemerintah rupanya tak tinggal diam. Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mereka terus melakukan pengawasan mutu BBM dengan cara melakukan uji sampel BBM dari berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Baca juga: Viral Pertalite RON 86, Kata Ahli Alat Ukur Oktan BBM Tidak Sembarangan
Hal ini juga diakui Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji. Menurut dia, pemerintah mendengarkan masukan dari masyarakat, dan melakukan pengecekan informasi, kemudian di validasi.
"Fungsi kita sebagai pengawasan tetap kita jalankan. Nanti akan kita sampaikan lagi apa hasil dari sampel yang diambil dari SPBU-SPBU itu," ungkap Tutuka seperti dilansir di situs resmi migas.esdm.
Beberapa waktu, BBM jenis Pertalite disebut lebih boros pasca penyesuaian harga. Hal ini membuat pemerintah melakukan pengujian oleh Lemigas dengan mengambil sampel BBM di enam SPBU di Jakarta mulai dari SPBU Lenteng Agung, SPBU di Taman Mini (2 SPBU), SPBU Abdul Muis, SPBU di Sunter dan SPBU di S. Parman.
Kini, Tutuka mengatakan, pengujian mutu BBM diperluas ke SPBU-SPBU lainnya, hasil uji ini nantinya akan kembali disampaikan Pemerintah kepada masyarakat.
"Kita sudah mengukur mutu BBM dengan cara mengambil sampel dari beberapa SPBU dan itu masih berjalan terus. Fungsi kita memang melakukan pengawasan mutu," kata dia.
Tutuka menjelaskan, sampel BBM jenis Pertalite dilakukan pengujian secara teknis terkait standar dan mutu sesuai Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
"Kita uji di Lemigas dan ada 19 parameter uji. Jadi parameternya banyak dan ternyata dari sampel yang diambil di beberapa SPBU, termasuk sampel dari SPBU yang dikeluhkan masyarakat, ternyata semuanya on spec. Tidak ada yang off spec," tegas Tutuka.
Sementara itu, Kepala Lemigas Direktorat Jenderal Migas Ariana Soemanto menambahkan, hasil pengujian dari pengujian Pertalite di beberapa SPBU.
"Untuk tahap awal, pengujian Pertalite ke beberapa SPBU telah dilakukan. Salah satu parameter ujinya yaitu angka oktan (RON), dimana dari hasil pengujiannya tidak ada yang RON di bawah 90, semuanya di atas RON 90 yaitu kisaran 90,1 sampai dengan 90,7," ujar Ariana.
"Pengujian ini terus dilakukan secara lebih luas lagi ke berbagai SPBU lainnya, jadi lebih masif lagi," sambung Ariana.
Perlu diketahui, saat ini BBM jenis Pertalite RON 92 harganya sekitar Rp 10.000 per liter. Namun dengan kenaikan harga ini, tak sedikit pengguna kendaraan bermotor beralih ke SPBU swasta, mulai dari Shell, Vivo hingga AKR.
Baca juga: BBM Vivo Revvo 90 Harganya Terungkap, Kapan Mulai Dijual?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta