Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, disebut jadi salah satu brand otomotif yang akan berinvestasi di Indonesia. Hal tersebut ditegaskan langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
"Saya bilang sama Tesla, kalau kau bikin pabrik disini kau pasti naik nggak ada yang ngga naik," ungkap Luhut saat presentasi di acara Wealth Wisdom Mindfully Recover beberapa waktu lalu.
Baca juga: Luhut Prediksi Indonesia Jadi Produsen Baterai EV Terbesar Sejagat Raya
Ya, Luhut memang sudah beberapa kali melakukan diskusi bersama bos Tesla, Elon Musk. Bahkan beliau dan sejumlah pengusaha dari Indonesia pada April 2022 sempat bertemu di Gigafactory Tesla, Austin, Texas, Amerika Serikat. Termasuk mengundang Elon Musk ke G20 Bali, beberapa waktu lalu.
Hanya saja Luhut masih enggan membeberkan apa isi diskusi atau investasi seperti apa yang akan dilakukan, karena hal tersebut masih Non-Disclosure Agreement (NDA) atau bersifat rahasia.
"Jadi saya nggak boleh cerita sama kalian, bapak-ibu sekalian apa yang sedang mau kita finalkan bersama mereka. Tapi saya haqqul yakin mereka mau datang ke Indonesia," ujar Luhut.
Baca juga: Akhirnya Menko Luhut Ketemu Elon Musk, Tesla Jadi Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia?
Indonesia dianggap masih memiliki potensi untuk jadi tempat melakukan investasi mengembangkan ekosistem Electric Vehicle (EV) atau kendaraan elektrifikasi. Bahkan tak hanya Tesla, pemerintah juga melakukan manuver ke berbagai pabrikan otomotif lainnya.
Selain Tesla, kata Luhut, Indonesia sudah melakukan diskusi dengan sejumlah pabrikan otomotif seperti Ford dan Volkswagen, serta perusahaan kimia terbesar dari Jerman, BASF.
"Jadi jangan bapak ibu sebut kita diatur sama China, tidak. Betul, saya lihat awal-awal Tiongkok yang paling bisa diajak ngomong.untuk dia investasi, setelah orang lihat kita leapfrog, semua orang melihat kita maju industrinya, saya ajak yang lain, semua pada lari ke kita," ujarnya.
"Ford saya ketemu di Michigan (Amerika Serikat), Tesla besok kita bicara lagi sama mereka ya kita lihat mereka mau lari kemana," sambung Luhut.
Baca juga: Ford Everest dan Ranger 2022 Menunggu Masuk Indonesia, Termasuk Bronco?
Luhut memang optimistis jika Tesla, Ford, hingga VW bisa melebarkan sayap bisnisnya di Tanah Air. Pasalnya, Indonesia dianggap bisa memberikan berbagai keuntungan.
Menurut luhut market otomotif di Nusantara juga lebih menjanjikan dibandingkan Thailand termasuk terbesar di Asia Tenggara.
"Market kita terbesar, dimana kalian mau lawan kami? Kami kelas menengah 60 juta, penduduk kami 280 juta. Jadi market size saja, kita jauh lebih besar," ucap luhut.
Luhut juga menyebutkan, untuk membangun ekosistem EV, banyak keuntungan yang bisa di dapatkan jika berinvestasi. Bahkan tidak hanya material, termasuk bahan untuk membuat baterai lithium
"Materialnya ada di kita, cost kita lebih murah kita bisa 5 cent per kilo watt per hours harga listriknya, transportasinya per raw 2 dollar. Dia bawa ke Cina 15-20 dollar, harga listrik 10-12 cent. Siapa yang bisa melawan kita?" tegas Luhut.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2015 Honda CIVIC 1.8
40.865 km
7,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota COROLLA ALTIS V 1.8
12.662 km
2,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota VIOS G 1.5
88.383 km
6 tahun
Jawa Barat
2014 Mercedes-Benz E 250 AMG 2.0
53.402 km
9 tahun
Jawa Barat
2019 BMW 3 20I (CKD) 2.0
47.554 km
3,5 tahun
Jakarta