Bahan bakar di Indonesia pada dasarnya terbagi dalam Bensin dan Solar yang membuat banyak pilihan bagi para pengendara. Namun terkadang demi mengakali biaya konsumsi bahan bakar, mereka kerap menurunkan oktan atau RON. Maupun berganti-ganti sehingga kerap tercampur di dalam tanki mobil, Lalu bagaimana resikonya.
Dengan berbagai merek yang menyediakan melalui Stasiun Bahan Bakar Pengisian Umum (SPBU) seperti Pertamina, Shell, Total dan Vivo. Sedangkan Petronas yang sempat memulai usaha di Indonesia sejak 2005, akhirnya harus terhenti pada 2012.
Sebelum kita mengetahui tentang resiko dalam mencampurkan bahan bakar, ada baiknya kita mengetahui jenis bahan bakar yang diunggulkan dari setiap merek.
Pada bahan bakar bensin atau gasoline, di Indonesia tersedia dalam pilihan yang beredar berdasarkan angka oktan (RON : Research Octane Number). Ada RON 88, 90, 92, 95, dan 98.
Pertamina menyediakan Premium (88), Pertalite (90), Pertamax (92) dan Pertamax Turbo (98). Sedangkan Shell punya Super (92) dan V Power (95). Untuk produk Total menjual 92 dan 95. Dan Vivo dengan produk Revvo (89), Revvo (90), Revvo (92),Revvo (95).
Sementara untuk bahan bakar mesin diesel dengan sebutan kadar Cetane Number (CN), Pertamina menyediakan Bio Solar CN48, Dexlite CN 51, dan Pertadex CN 53. Sedangkan Shell menghadirkan Diesel CN 51, dan Total dengan Performance Diesel CN 51.
Pada setiap bahan bakar memiliki formula unik yang dapat meninggalkan deposit atau kerak pada mesin kendaraan. Agar mencegah timbulnya kerak, maka setiap produk dari berbagai merek memiliki aditif deterjen berbeda.
Dengan kandungan deterjen yang berbeda, maka mencampurkan beberapa jenis BBM dapat membuat kinerja dari deterjen tersebut tidak dapat bekerja secara maksimal.
Deposit atau kerak yang terus menumpuk di ruang bakar harus dibersihkan. Hika tidak dibersihkan dapat memicu timbulnya masalah mulai dari pompa bahan bakar yang dapat macet, kompresi mesin berkurang yang berujung konsumsi bahan bakar menjadi boros.
Sedangkan menggunakan oktan dari yang disarankan, kemungkinan besar dapat membuat performa mesin tidak maksimal dan pemakaian jangka panjang berujung mesin mobil jadi 'ngelitik'.
Jadi, anda harus memilih bahan bakar yang digunakan pada kendaraan sesuai dengan kebutuhan mesin. Untuk lebih pastinya, setiap kendaraan telah dilengkapi panduan dalam penggunaan bahan bakarnya
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta