Segini Harga Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev Jika Dapat Subsidi Rp80 Juta

Dua mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air dipastikan bakal mendapatkan subsidi mobil listrik lewat bantuan pemerintah untuk program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang akan diterapkan pada 20 Maret 2023.

Informasi kedua mobil listrik ini disebutkan langsung Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita saat acara Konferensi Pers Insentif KBLBB di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Selasa (8/3/2023).

Baca juga: 11 Mobil Listrik yang Tak Dapat Subsidi dari Pemerintah

"Kita ketahui sekarang sudah ada dua produsen, yaitu Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV, itu kami usulkan 35.900 unit kendaraan diberikan bantuan pemerintah sampai Desember 2023," ucap Agus.

Ya, Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air merupakan mobil listrik yang masuk dalam kriteria program subsidi mobil listrik, yaitu diproduksi secara lokal dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.

Meski disebut akan mendapatkan insentif, Agus sendiri belum membeberkan berapa nominals maupun skema bantuan yang diberikan untuk Ioniq 5 dan Air ev. Namun sebelumnya sempat disinggung, pemerintah akan memberikan subsidi untuk pembelian mobil listrik mencapai Rp80 juta.

Baca juga: Ini Syarat Beli Mobil Listrik yang Dapat Subsidi Pemerintah, Gak Bisa Sembarangan!

Harga Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev Setelah Dapat Subsidi

Nah, jika saja benar subsidi yang ditawarkan pemerintah mencapai Rp80 juta, tentu saja kedua harga mobil listrik tersebut nantinya akan jadi lebih terjangkau. Maka berikut ini simulasi harga Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev jika mendapatkan subsidi sebesar Rp80 juta dari pemerintah:

Harga Hyundai Ioniq 5

Baca juga: Sah! Wuling Air ev dan Hyundai Ioniq 5 Dapat Subsidi Mobil Listrik, Pembeli Dibatasi 35.900 Unit

Harga Wuling Air ev

Perlu dicatat, harga yang tertera sekarang merupakan harga untuk periode Maret 2023. Sedangkan untuk harga potongan Rp80 juta merupakan simulasi seperti yang pernah diucapkan Kemenperin beberapa waktu lalu. Jadi, bisa saja nominal subsidi yang diberikan pemerintah lebih kecil atau lebih besar.