Mobil-mobil keluaran lawas khususnya sedan pada medio 70-80an umumnya memakai spion yang posisinya di pinggir kap mesin. Desain yang umum disebut sebagai spion tanduk menjadi identitas fashion otomotif pada era retro tersebut. Seiring kemajuan industri otomotif, desain spion di kap depan ini telah ditinggalkan.
Mundur ke belakang, spion mobil awalnya memang tidak dipasang di pintu melainkan di samping kap depan. Sampai 1960an, masih banyak mobil yang spionnya dipasang di samping kap. Faktanya, spion di samping kap depan ini masih dipertahankan di Jepang hingga peraturan tersebut diubah pada tahun 1983.
Baca juga:
Wajib Tahu, Spion Mobil dengan Pelipat Otomatis Jangan Ditekuk Paksa!
Kelebihan dan Kelemahan Teknologi Spion Kamera di Bus, Makin Populer di Indonesia
Bus Baru Persija Hadir Tanpa Spion, Jadi yang Pertama di Indonesia
Kalian yang menggemari motuba alias mobil tua bangka tentu tidak asing dengan style ini, karena masih cukup jamak digunakan pada mobil angkatan Corolla Veteran, Corona, Cressida, dan mobil angkatan 80-an. Sebagai informasi, spion di kap depan ini ukuran kacanya lebih kecil ketimbang kaca spion yang ada di pintu depan.
Namun demikian, spion tersebut menawarkan beberapa keuntungan. Bahkan hingga era modern sekarang ini taksi di Jepang masih menggunakan spion di tepi kap mesin. Dengan gaya yang jadul, apa sih kelebihan spion yang posisinya ada di kap depan? Mari kita ulas lebih mendalam.
Jepang hingga kini masih menjadi negara yang terus mempertahankan spion di kap mesin. Walau demikian, regulasi ini hanya digunakan untuk kendaraan taksi di negara tersebut. Semestinya, gaya spion fender seperti ini perlu dipertahankan untuk negara-negara yang jalanan perkotaannya sempit, semisal Jakarta.
Pertama, spion di atas kap itu lebih ringkas dari segi dimensi lebar kendaraan. Kalau lewat jalan sempit seperti di kota-kota besar Jepang, bisa bermanuver dengan lincah. Spion fender lebih banyak menjangkau blind spot yang tidak tercover oleh spion pintu.
Dengan cermin cembung, maka spion ini memberikan visibilitas yang lebih baik, Ada lebih sedikit titik buta sehingga lebih mudah untuk mengkonfirmasi apa yang terjadi di bagian belakang dan samping mobil.
Kedua, spion fender posisinya tidak terlalu menonjol dibanding spion pintu. Dimensi mobil jadi tidak terlalu lebar memberi keuntungan saat bermanuver di jalanan sempit atau lalu lintas padat. Untuk poin kedua ini masih relevan dengan spion tanduk yang umum digunakan pada mobil SUV Toyota seperti Rush atau Fortuner.
Tambahan spion tanduk di sisi kiri meningkatkan pengelihatan pada sisi depan sampai belakang bagian kiri mobil, karena area tersebut merupakan blind spot bagi pengemudi di Indonesia. Mengingat sisi depan bagian kiri agak susah dilihat, dengan adanya spion tanduk dapat meningkatkan daya pandang.
Perlu kalian ketahui kalau taksi di Jepang masih mempertahankan spion tanduk atau yang biasa disebut dengan fender mirror. Alasan terakhir ini hanya ada di Jepang dan khusus untuk mobil taksi. Sopir taksi tidak boleh lirak-lirik ke spion tengah atau menoleh lihat penumpang.
Fender mirror sangat membantu untuk memantau mobil dan penumpang mereka. Jadi, para sopir tidak perlu menengok ke belakang, karena hal itu dipercaya akan bikin penumpang risih dan merasa kurang nyaman.
Apabila spion ada di pintu dan sopir butuh melihat spion samping kiri, maka penumpang bisa mengira si sopir sedang meliriknya. Kalau pakai spion di atas kap, sopir bisa lihat spion kiri tanpa terkesan melirik si penumpang.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta