Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa mobil hybrid tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah seperti halnya mobil listrik melalui program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)
Menurut Agus, mobil hybrid tidak mendapatkan bantuan karena jenis mobil tersebut bukan bagian dari ekosistem yang telah direncanakan pemerintah yaitu membangun percepatan ekosistem electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik di Indonesia.
Baca juga: Sah! Wuling Air ev dan Hyundai Ioniq 5 Dapat Subsidi Mobil Listrik, Pembeli Dibatasi 35.900 Unit
"Karena ini (hybrid) bukan ekosistem. Karena kita punya ekosistem (kendaraan listrik) ada baterai nikel, jadi itu yang mau kami dorong," ungkap Agus di Jakarta.
Agus juga menerangkan, alasan dengan memberikan bantuan untuk ekosistem kendaraan listrik murni tak lain untuk menarik investasi ke Indonesia. Tentu saja tersebut diharapkan jadi sangat menguntungkan bagi Indonesia.
Baca juga: Apes, Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid Cs Nggak Dapat Subsidi dari Pemerintah
"Jadi investasi sudah banyak bicara dengan beberapa pihak dan mereka menunggu regulasi apa yang menurut mereka lebih kompetitif ketimbang mereka masuk ke negara lain (selain di Indonesia), ini penting," ucapnya. Dengan masuknya investasi, kata Agus, tujuan kedepan akan mendatangkan pemasukan negara melalui tercipta pajak, serta membuka lapangan pekerjaan baru.
"Jadi kita melihat bahwa ada beberapa negara yang kita lakukan benchmarking sebagai kompetitor kita, adalah suatu negara yang memberikan insentif banyak, sehingga kita harus punya policy dan regulasi yang baik kompetitif dari mereka," jelas Agus.
Baca juga: Mitsubishi Siapkan 16 Model Baru, Termasuk Xpander Hybrid dan XFC Concept
Sebelumnya Agus pernah menyebutkan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan untuk program KBLBB, dimana subsidi mobil listrik mendapatkan insentif Rp80 juta dan mobil berbasis hybrid Rp40 juta. Hal ini pula yang membuat beberapa pabrikan mobil termasuk Toyota rajin menghadirkan mobil-mobil terbaru dengan mengusung teknologi hybrid.
Namun belakangan, tepat pada 6 Maret 2023 pemerintah mengumumkan bahwa bantuan program KBLBB hanya diberikan untuk mobil listrik murni yang diproduksi di dalam negeri dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen. Hal ini juga berlaku untuk sepeda motor listrik.
Disebutkan beberapa perusahaan otomotif dengan nama besar kepincut ingin melakukan Indonesia sebagai basis produksi, diantaranya adalah Tesla dan juga BYD. Kedua perusahaan ini memang dikenal memiliki produk mobil listrik yang cukup dikenal di dunia.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta