Perusahaan layanan taksi, PT Blue Bird Tbk, dikabarkan akan menambah armada sebanyak 500 unit mobil listrik terbaru.
Diketahui, 500 mobil berbasis baterai listrik tersebut 80 persen diantaranya berasal perusahaan yang dikenal akan deretan kendaraan listrik di China dan sudah dipasarkan secara global, yaitu BYD Co.Ltd.
Melansir CarNewsChina, Direktur Utama Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono mengatakan, salah satu alasan perusahaan berlogo burung biru memilih mobil listrik BYD karena menyoroti harganya yang terjangkau.
Baca juga: Pelat Nomor Polisi Mobil Pelaku yang Ancam Sopir Taksi Online di Tol Tomang Palsu!
Dia menekankan bahwa akan sulit untuk membebankan biaya kepada pelanggan jika terlalu tinggi, oleh karena itu aspek ini perlu dievaluasi dengan cermat.
Selain itu, harga yang lebih terjangkau untuk model BYD memainkan peran penting dalam keputusan Blue Bird.
Pasalnya, untuk model yang ditawarkan BYD dianggap lebih sesuai dengan tujuan bisnis mereka di Indonesia.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Daihatsu Ayla 2023 X MT, Bakal Jadi Penerus Taksi Online?
Penambahan armada taksi Blue Bird menggunakan mobil listrik ini juga tak lepas dari semakin populernya mobil elektrifikasi di Tanah Air yang harganya kini mulai lebih terjangkau.
Adapun taksi berbasis mobil listrik yang dibeli Bluebird ini merupakan model BYD E6 dan BYD T3, yang dianggap lebih cocok untuk pasar Indonesia.
Sebelumnya, pada tanggal 25 Mei 2023, pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, bertolak ke kantor Pusat BYD, di Shenzhen, China.
Di tempat tersebut, Luhut ditemani Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, bertemu General Manager BYD, Divisi Penjualan Mobil Asia Pasifik, Liu Xueliang, dan Pimpinan dan CEO BYD, Wang Chuanfu.
Baca juga: Luhut Pandjaitan Berhasil Gaet Produsen Mobil China BYD Buat Investasi ke Indonesia
Tak sekadar bertemu, Luhut pun disebut melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Indonesia dengan BYD.
Inti dari kesepakatan tersebut, BYD akan melebarkanya untuk pasar Indonesia, agar turut mengembangkan kendaraan listrik yang diklaim lebih ramah lingkungan.
Sebelumnya, Luhut memang getol mempromosikan Indonesia ke berbagai produsen kendaraan listrik, karena Indonesia memiliki sumber daya alam, berupa cadangan nikel yang melimpah yang jadi komponen vital dalam pembuatan baterai.
Bahkan pemerintah juga telah menerapkan berbagai langkah dan kebijakan subsidi untuk mendorong konsumen dalam negeri membeli kendaraan listrik.
Cara ini juga menarik investasi dari produsen kendaraan EV dalam dan luar negeri untuk membangun fasilitas produksi di dalam negeri.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta