Mendengar nama S Class dari keluarga Mercedes-Benz, tentu kita langsung terbesit sosok sedan mewah nan canggih, yang harga bekasnya pun masih cukup tinggi. Namun hal itu tidak berlaku pada generasi Mercedes-Benz S Class seri W220. Banyak yang menyebut kalau W220 adalah kegagalan Mercedes-Benz yang pernah ada, karena banyak kelemahan di mobil tersebut.
W220 merupakan penerus dari Mercy W140 S-Class yang sebelumnya mampu meraih rekor penjualan mengagumkan di berbagai belahan dunia.Pengembangannya dilakukan sejak tahun 1992 dengan desain final yang disetujui dua tahun kemudian oleh Steve Martin. Unit prototipe pertama dikenalkan pada Juni 1998 dan selanjutnya diproduksi massal pada tanggal 13 Agustus 1998.
Baca juga:
Presiden Turki Erdogan Pilih Mercedes-Maybach S600 Pullman Guard Untuk Mobil KTT G20 Bali
Ini Dia Spesifikasi Mercedes-Maybach S-Class V12, Torsinya Tembus 1.000 Nm!
Presiden Jokowi Masih Pakai Mercedes-Benz S600 Guard ke KTT G20, Gak Jadi Mobil Listrik?
Melalui Seri W220 sebagai generasi keempat dalam keluarga S-Class, Mercedes kembali mengembangkan sayapnya di ranah sedan full size eksekutif pada permulaan abad Millenium. Mercedes-Benz seri W220 diharapkan menjadi produk flagship andalan dari pabrikan dengan logo Three Pointed Star asal Jerman.
Era S-Class W220 cukup mengejutkan banyak orang terutama dari industri otomotif, karena pada periode ini pula untuk pertama kalinya Mercedes mulai kalah dengan musuh bebuyutan mereka yaitu BMW dan Audi yang pada masa itu mulai populer. Alhasil, W220 masih dianggap sebagai babak memalukan bagi Mercedes. Kini harga bekas S-Class W220 relatif murah di Indonesia, dan kita bisa temukan dengan harga mulai dari Rp90 jutaan.
Banyak orang menyebut bila generasi yang terburuk atau gagal adalah S-class W220 rakitan 1998–2005. Saat pertama kali diluncurkan W220 dianggap sebagai mobil tercanggih (Seperti semua S-Class sebelum dan sesudahnya). Namun khusus generasi ini bisa dibilang built quality sangat payah.
Mobil Mercedes Benz selama merger dengan Chrysler dibangun dengan sistem elektrikal yang sama sekali baru di dunia otomotif. Agak disayangkan karena biaya produksi terkendala dengan niat penghematan budget oleh Chrysler. Kondisinya begitu kontras dibanding era W140 yang terkenal tangguh dan kuat.
W220 didesain saat Jurgen Schrempp menjabat menjadi CEO Daimler-Chrysler. Pada periode ini pula Schrempp memutuskan untuk menurunkan ongkos produksi secara drastis agar keuntungan perusahaan meningkat. Reputasi Mercedes Benz anjlok total karena merger ini.
Kualitas produksi dari W220 ini hanya bisa bertahan singkat, dan banyak masalah seperti suspensi Airmatic yang cepat rusak dan transmisi yang tidak mampu menahan torsi besar dari mesin.
W220 juga pada built quality interior dan eksterior begitu buruk, seperti rentan terkena karat seperti W210 E-class. interiornya tidak presisi dan seperti memakai bahan plastik murahan, semisal bahan soft touch mudah lengket, aus dan rusak saat kena sinar matahari.
Isu elektrikal pada W220 mirip seperti W203, yang modulnya kadang suka error sendiri. Sebagai contoh, mobil tidak bisa ganti gigi atau tidak bisa mundur karena modulnya tidak merespon perintah.
Padahal transmisi matic yang digunakan termasuk generasi yang tahan banting. Isu elektrikal error lainnya dapat kita temukan pada fitur di interior.
Pengaturannya serba elektrikal, termasuk pada posisi jok dan sudut tilt & telescopic setirnya. Kalau modulnya error, posisi kursinya tidak bisa diatur karena elektrikalnya bermasalah. Bila sudah begini membuat posisi mengemudi juga jadi tidak ergonomis.
S-Class W220 menawarkan sensasi ayunan suspensi yang sangat lembut atas bantuan kinerja dari Airmatic Pneumatic Suspension dengan Adaptive Damping System. Hanya saja kini kondisi suspensi udara pada mobil ini rata-rata sudah dalam kondisi tidak layak.
Belum lagi komponen kaki-kaki mobil ini harganya jauh lebih mahal dibanding C dan E Class. Harga komponennya bisa 2–3 kali lebih mahal, dan umumnya di kisaran jutaan rupiah. Untuk penggantian suspensi udara bisa mencapai 70 juta rupiah.
Biasanya bengkel spesialis menawarkan opsi mengganti suspensi udara ke suspensi per dan shockbreaker biasa. Tapi hal seperti itu tentu akan merusak aspek kenyamanan S-Class sesungguhnya.
W220 hadir dengan dua macam konfigurasi bodi. Untuk varian wheelbase pendek dimensinya memiliki panjang 5.042 mm, lebar 1.855 mm, tinggi 1.444 mm dan sumbu antara kedua roda dengan jarak 2.964 mm. Beranjak ke dalam interior W220, nuansa mewah dan luas yang ditawarkannya benar-benar terasa khas sedan premium.
Kabin belakangnya menawarkan ruang yang cukup luas sekalipun untuk varian wheelbase pendek. Hal ini dikarenakan pengurangan ruang bagasi demi mengekspansi kabin dalam agar kenyamanan penumpang semakin bertambah.
Dalam hal pengendaraan, W220 lebih cocok bagi Anda yang menggunakan jasa supir dan menikmati segi kenyamanan pada ruang kabin belakang. Ini karena mengemudikan mobil sepanjang 5 meter dengan lebar hampir 2 meter itu tidak nyaman.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2015 Honda CIVIC 1.8
40.865 km
7,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota COROLLA ALTIS V 1.8
12.662 km
2,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota VIOS G 1.5
88.383 km
6 tahun
Jawa Barat
2014 Mercedes-Benz E 250 AMG 2.0
53.402 km
9 tahun
Jawa Barat
2019 BMW 3 20I (CKD) 2.0
47.554 km
3,5 tahun
Jakarta