Teknologi ini tugasnya mempertahankan posisi tubuh pengemudi atau penumpang untuk tetap ada di jok saat terjadi benturan, tetapi fitur-fitur seperti itu sekarang sudah berkembang secara pesat.
Bahkan kini semakin lumrah dijumpai kendaraan bermotor yang dipasang fitur keselamatan aktif berupa Advanced Driver Assistance System (ADAS).
Teknologi tersebut memanfaatkan beberapa sensor dan radar pintar guna mendeteksi objek yang ada di sekitar mobil demi menghindari terjadinya tabrakan.
Meskipun penamaannya berbeda, misalnya ADAS untuk mobil-mobil Wuling, lalu di Honda dikenal dengan nama Honda SENSING, Toyota dengan Toyota Safety Sense (TSS), lantas Hyundai juga punya fitur serupa pakai nama Hyundai SmartSense, tapi semuanya mengerucut pada tujuan yang sama, yaitu menekan jumlah kecelakaan termasuk korban yang mungkin diciptakan akibat insiden tersebut.
Nah tahuklah kalian, diantara sederet fitur mobil yang dijejalkan para pabrikan otomotif, ada loh yang sangat berguna ketika kita berkendara di kondisi hujan deras.
Apalagi disaat turun hujan, kondisi jalan raya biasanya akan muncul genangan air.
Ini membuat traksi ban ke permukaan aspal bisa berkurang dengan signifikan, akibatnya mobil dapat kehilangan kendali.
Untuk pembahasan lebih lanjut fitur mobil apa yang sangat berguna ketika hujan deras, berikut rinciannya.
Kaca mobil bagian depan adalah bagian dari kendaraan yang pasti terkena tetesan air hujan, karenanya bagian ini diberi komponen tambahan yang dinamakan wiper.
Tugas wiper adalah menyapu air-air hujan yang menetes ke kaca, agar pandangan pengemudi dan penumpang ke arah depan tetap jelas.
Apabila saat hujan deras dan mobil tidak menggunakan wiper, maka kaca mobil lama kelamaan bisa berembun.
Embun yang muncul di kaca jika didiamkan makan dapat menghalangi pandangan pengendara yang pada akhirnya bisa memunculkan risiko kecelakaan berkendara yang sangat tinggi.
Hal ini menjadikan wiper sebagai piranti tambahan mobil yang sangat penting dan harus ada pada semua jenis kendaraan, dan pada beberapa mobil, selain di kaca depan wiper juga ada pada kaca belakang.
2. Lampu Kabut
Lampu kabut atau fog lamp merupakan fitur pada sebuah mobil yang bisa meningkatkan keselamatan pengemudi saat berkendara dengan memberi pencahayaan tambahan.
Sesuai namanya, fog lamp adalah lampu tambahan ketika terjadi kabut atau cuaca ekstrim lain termasuk hujan deras.
Biasanya foglamp mobil memiliki jangkauan cahaya sekitar 10 meter dan pancaran sinarnya dibuat menyebar.
Foglamp mobil efektif untuk membantu penglihatan jarak dekat sehingga kalian bisa lebih waspada pada kondisi jalan yang tertutup kabut atau hujan deras sehingga bisa menghindari beberapa rintangan seperti lubang, batu, batang pohon, atau bahu jalan.
Perlu diingat, menyalakan fog lamp adalah hanya saat kondisi jalanan berkabut atau hujan deras, bukan setiap berkendara di malam hari apalagi sampai tidak menghidupkan lampu utama namun hanya menyalakan fog lamp.
Hal ini karena sorotan fog lamp cenderung melebar daripada pendaran cahaya lampu utama yang lebih jauh ke arah depan.
Jika dinyalakan tanpa kenal waktu, dampaknya akan mencelakai pengemudi lain, terlebih jika kalian sudah mengganti lampu kabut standar dengan bohlam yang cahayanya lebih terang.
Mungkin kalian ada yang belum tau kalau sebuah mobil menggunakan fitur defogger yang terpasang di kaca belakang.
Defogger merupakan pemanas yang memiliki dua fungsi yaitu membantu menghilangkan embun pada bagian kaca mobil dan mengatur suhu kabin agar terjaga dengan baik.
Untuk menghilangkan embun yang menghalangi visibilitas pengendara, defogger dapat diaktifkan dengan cara menekan tombol switch yang ada pada panel dashboard ketika mesin sedang bekerja.
Dengan demikian sistem pemanas akan aktif dan dapat meminimalisir pengembunan pada kaca mobil.
Setelah 15 menit, defogger akan mati secara otomatis, meskipun demikian sebaiknya sistem ini segera dimatikan setelah selesai digunakan untuk menjaga keawetan baterai aki pada kendaraan.
4. Anti-Lock Brake System (ABS)
Jalan yang licin akibat hujan deras bisa membuat mobil nyelonong dan sulit berhenti meski sudah di rem sehingga bisa menyebabkan kecelakaan.
Tetapi hal ini bisa direduksi risikonya dengan sistem rem ABS alias Anti-lock Brake System.
Saat sensor mendeteksi adanya gejala rem mengunci, maka sistem akan mengurangi tekanan rem sehingga roda dapat kembali berputar sembari terus melakukan pengereman.
Proses ini dilakukan berulang kali hingga mobil benar-benar berhenti.
Hasilnya, jarak pengereman pada kondisi basah pun lebih pendek jika dibanding mobil tanpa ABS.
Selain jarak pandang yang terganggu akibat intensitas hujan yang tinggi, pengendara akan sulit untuk mengetahui batas lintasan perjalanan maupun pergerakan kendaraan lain terutama pada titik-titik blind spot kendaraan.
Jika menggunakan cara terdahulu, banyak ditemukan pengendara yang membuka kaca jendela untuk memastikan kondisi di sekitar kendaraannya.
Kini teknologi seperti fitur kamera 360 telah disematkan untuk dapat meningkatkan rasa aman bagi pengendara di tengah hujan lebat.
Fitur tersebut menggabungkan tangkapan video dari 4 kamera yang tersebar di area depan, samping kanan dan kiri, serta belakang mobil untuk meningkatkan visibilitas pengendara.
Sehingga pengendara dapat melihat gambaran visual pada bagian blind spot di sekitar kendaraan hanya dengan mengakses fitur kamera 360.
6. Traction Control
Ketika hujan deras dan pengemudi hendak berbelok tajam, mobil bisa saja mengalami selip sehingga tergelincir.
Hal inilah yang sebenarnya ingin diminimalisir dengan fitur mobil yang diberi nama Traction control.
Traction control adalah fitur yang berguna untuk mencegah ban mengalami selip dan tergelincir saat kondisi jalan basah ketika menikung.
Sistem akan mengerem secara otomatis terhadap masing-masing roda sehingga menjaga mobil untuk berbelok secara aman.
Selain itu, power pada mesin juga disesuaikan agar roda tetap mempertahankan daya cengkeram.
Setiap roda akan diberikan kekuatan rem sendiri-sendiri yang bisa jadi tidak sama kuat, tergantung dengan kebutuhan roda itu sendiri.
Sensor akan menilai seberapa kuat rem dibutuhkan pada satu roda dengan begitu mobil tidak akan tergelincir karena roda yang tiba-tiba berhenti.
Lapisan air pada permukaan jalan tanpa disadari dan dirasakan langsung dapat mengurangi traksi dan kontak ban, sehingga mengganggu stabilitas berkendara.
Terlebih jika pengendara sedang berada pada kecepatan yang cukup tinggi, karena potensi terjadinya aquaplaning akan menjadi lebih besar dan membahayakan.
Beberapa mobil modern saat ini juga sudah tersemat fitur ESP, misalnya di Suzuki Grand Vitara.
ESP (electronic Stability Program) merupakan pengembangan dari kontrol traksi.
Di sini, sejumlah sensor akan menganalisa masukan kemudi, perputaran roda, hingga pergerakan bodi mobil.
Andai mobil dirasa bergeser dari arah yang seharusnya, maka sistem akan bereaksi dan mengatur tekanan rem yang berbeda pada keempat roda, termasuk menyesuaikan kemudi agar mobil kembali stabil.
"Suzuki menyadari bahwa hujan tidak menjadi penghalang untuk melakukan aktivitas di luar ruangan. Oleh sebab itu, kami selalu memperhatikan kebutuhan dan keselamatan pelanggan melalui fitur-fitur yang dapat membantu pengendara. Selain melalui fitur-fitur ini, kami juga berharap pelanggan selalu menjaga kondisi kendaraannya dan waspada ketika mengendarai kendaraannya," jelas Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.