Pada akhir tahun 2012, Mercedes-Benz Indonesia memperkenalkan sosok Mercedes-Benz Benz OH 1626 sebagai sasis big bus reguler. Kehadiran OH 1626 melengkapi varian sasis bus bertenaga 260 ps, setelah sebelumnya Mercedes-Benz merilis OH 1526 yang jadi penerus generasi OH 1525.
Sebagai informasi, kode OH merupakan singkatan Omnibus Hinterdeck atau Omnibus Heckmotor alias bus bermesin belakang. Sedangkan angka 1626 merupakan kombinasi dari daya angkut 16 ton dengan tenaga pembulatan di 260 ps.
Baca juga:
Bus Baru Persija Hadir Tanpa Spion, Jadi yang Pertama di Indonesia
Bus Listrik Dipakai Jadi AKAP, Yakin Penumpang Mau Tunggu Ngecas 3 Jam?
Bus Listrik Dipakai Jadi AKAP, Yakin Penumpang Mau Tunggu Ngecas 3 Jam?
Bahkan, OH 1626 merupakan sasis yang dimiliki PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DVCI) paling laris di Indonesia. Salah satu keunggulan penting dari OH 1626 ialah suspensi udara atau air suspension.
Sejak lama, suspensi udara ini jadi fitur istimewa di bus antar kota yang jadi jaminan kenyamanan. Berdasarkan pengalaman menumpangi bus bersasis OH 1626 tersebut, bantingan suspensinya tak kalah empuk dibandingkan sedan. Di segmen bus bertenaga 260 ps hanya OH 1626 saja yang memakai suspensi udara bawaan.
Nah, apa saja kelebihan dari OH 1626 yang membuatnya jadi andalan para pengusaha bus? Berikut ini ulasannya.
Mercedes-Benz OH 1626 NG alias generasi kedua memiliki keuntungan dengan chassis yang bisa dimultifungsikan ke semua jenis body dari berbagai karoseri. Kemampuan sasis ini dapat diaplikasikan pada bus single deck dengan tinggi maksimum 3.700mm (3,7m). Body yang dapat diaplikasikan pada chassis Mercedes-Benz OH 1626 diantaranya sebagai berikut:
Body single deck biasa
Body high deck
Body high deck double glass
Body mid high deck
Keunggulan lain pada Mercedes-Benz OH 1626 juga adalah yaitu rancangan sasisnya yang bermodel Space Frame. Artinya sasis ini bisa dibuat sebagai bus yang memiliki bagasi tembus. Pihak karoseri juga bisa melakukan modifikasi pada sasis untuk membuat bus menjadi panjang.
Rancangan ini yang tentunya menjadi keuntungan lebih bagi perusahaan otobus dalam memanfaatkan ruang kosong untuk bagasi penumpang maupun paket barang yang tiba semalam.
OH 1626 sudah menggunakan mesin diesel commonrail atau yang disebut dengan mesin elektrik. Mesin berkode OM 906 LA Euro 3 Diesel, 6-Cylinder in-line, direct injection with turbocharger and intercooler berkubikasi 6.374 cc menghasilkan tenaga sebesar 262 PS @ 2.200 rpm serta torsi puncak 950 Nm @1200-1600 rpm.
Bus ini memiliki mesin yang bandel, karena turut ditunjang kapasitas oli yang banyak, mencapai 29 liter. Sementara itu kompetitornya yaitu Hino RK tidak sampai setengahnya yaitu 12,7 liter.
Dengan kapasitas pelumas yang segitu banyak, ketika dipacu dalam kecepatan tinggi dalam jangka waktu lama seperti di tol trans jawa atau jalur lintas Sumatera, mesin tidak akan mudah overheat. Ini karena secara volume oli dirancang agar cukup untuk melumasi sekaligus mendinginkan mesin.
Itulah mengapa bus dengan rute ke Sumatera kebanyakan mengandalkan Mercedes-Benz yang unggul secara durabilitas.
Kelebihan yang satu ini menjadi nilai jual utama dari OH 1626, dimana soal kenyamanan jauh lebih oke daripada per daun. Pada bagian depan telah diaplikasikan 2 balon udara dan 4 balon udara di belakang.
Pada saaia OH 1626 ini memakai suspensi udara bertipe narrow, yang artinya airbag atau balon suspensi terletak dibawah chassis. Kelebihan dari tipe narrow memiliki kestabilan dalam meredam guncangan yang keras.
Sedangkan untuk kelemahannya yaitu balon suspensi mudah pecah dan perbaikannya cukup rumit. Ini karena posisinya nyelip di kolong sehingga berbeda dengan type wide suspension.
Kelemahan lain yaitu bus tidak bisa dibuat terlalu tinggi seperti tipe super high deck, karena rentan limbung. Mengingat posisi suspensinya sejajar sasis utama, bukan yang tipe wide seperti di Scania.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta
2019 Honda MOBILIO E 1.5
18.533 km
4,5 tahun
Jawa Barat
2022 Honda BRIO SATYA E 1.2
5.503 km
0,5 tahun
Jawa Barat