Modifikasi mobil menjadi salah satu hobi otomotif yang umum dilakukan. Tujuannya tentu untuk memuaskan nafsu pemilik mobil soal performa maupun penampilan. Namun demikian, mobil yang sudah mengalami modifikasi tak jarang harga jual bekas jadi terjun bebas.
Alasannya sederhana, tak semua orang cocok dengan jenis modifikasi yang dilakukan oleh pemilik mobil sebelumnya. Pekerjaan rumah lainnya yaitu melucuti perintilan modifikasi yang tidak sesuai selera di bengkel aksesoris, kemudian mengembalikan wujudnya seperti semula.
Poin tadi yang kerap tak disadari oleh para pemilik mobil. Mereka memodifikasi mobil sesuai selera tapi tak berpikir lebih jauh dampak modifikasi yang dilakukan apakah membawa aspek positif atau negatif saat mobilnya dijual kembali.
Berikut ini contoh modifikasi yang sebaiknya tidak dilakukan bila takut harganya merosot.
Modifikasi audio termasuk umum dilakukan oleh pemilik mobil. Mulai dari modifikasi ringan yang hanya sekedar upgrade head unit dan speaker bawaan dengan produk aftermarket yang mereknya lebih oke, atau versi ekstrim yang memasang sound system berukuran besar di bagasi.
Untuk poin kedua ini rentan membuat harga jual kembali jatuh bila mobil dijual langsung ke orang awam modifikasi. Audio itu sifatnya sangat subjektif, dan belum tentu brand audio yang kalian gunakan itu cocok dengan pembeli.
Modifikasi dengan cara membuat ceper mobil ini begitu digandrungi anak muda. Kesan sporty dan mengejar aerodinamis mendorong sebagian pemilik mobil memodifikasi kendaraan mereka dengan memotong per atau memasang suspensi udara.
Perlu kalian ketahui, per potong atau yang juga disebut per custom ini peminatnya sedikit karena kondisinya yang tak lagi standar. Sementara itu untuk perlengkapan suspensi udara juga tak kalah sulit untuk dijual ke orang awam.
Modif chamber pun berisiko membuat mobil jadi agak miring bila salah saat menyetel ulangnya. Ini diperparah lagi bila kalian melakukan roll body, yang membuat ruang fender jadi jeber bila mobil distandarkan kembali.
Lain cerita bila kalian melakukan modifikasi hanya dengan memasang per plug and play produk OEM yang umum digunakan pada merek tersebut. Misalnya di Mercedes-Benz W124 bawaan pakai merek Bilstein dan kalian menggantinya dengan produk Eibach original serta naik ukuran velg memakai Brabus Monoblock, itu masih proporsional.
Suspensi OEM yang kerap digunakan oleh tuner in house memiliki resale value tersendiri. Masih banyak penghobi yang mencari bekasnya selama kondisi part tersebut masih baik dan layak.
Mobil eks modifikasi ekstrem ini cukup sering dikeluhkan oleh pemiliknya sulit intuk dijual. Warna cat menor tentu akan menarik waktu kontes. Tapi ketika sudah lama digunakan untuk harian, catnya keliatan norak.
Modifikasi dengan membuat sunroof bila buka pakai atap potongan bawaan mobil versi luar negeri, biasanya sering bocor setelah sekian lama. Makin runyam lagi kalau interior diubah dengan warna norak seperti jok dan dashboard diberi warna pink.
Untuk pengguna mesin diesel akhir-akhir ini cukup viral dengan modifikasi aliran cumi-cumi darat. Seperti cumi-cumi, mobil diesel akan menyemburkan asap hitam pekat saat digeber.
Upgrade yang dilakukan kadang sifatnya nanggung, cuma pada mesin tapi tidak upgrade sistem transmisi. Akibatnya, mobil cuma ngacir pada start awal namun tenaganya mulai tertahan di kisaran 130 km/jam hingga putaran menyentuh redline.
Kalau sudah begini, konsumsi BBM jadi boros namun performa tidak maksimal. Jadi, main standar saja lebih baik ketimbang buang uang banyak tapi modifikasinya nanggung hasilnya. Dampaknya, girboks standar bisa jebol menahan tenaga begitu besar.
Modifikasi minimalis jadi solusi yang aman bagi kalian yang tetap ingin menjaga harga bekas mobil tidak anjlok. Sebagaimana dijelaskan di atas, modifikasi dengan konsep OEM lebih bisa diterima awam.
Pada brand BMW lawas misalnya, bisa melakukan upgrade sistem audio memakai brand Blaupunkt BEQ S2 'Cobra', dimana head unit OEM ini cukup langka di Indonesia yang dicirikan stik untuk pengaturan equaliser.
Contoh lainnya yaitu upgrade velg dan kaki-kaki memakai produk OEM, seperti memakai per Eibach dan velg Brabus Monoblock atau AMG di Mercedes-Benz. Kemudian, bisa juga mengganti head unit single din memakai produk OEM Becker yang dipakai di unit rakitan Jerman.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2018 Mitsubishi XPANDER EXCEED 1.5
8.587 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Suzuki ERTIGA GX 1.5
15.040 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Toyota AVANZA G 1.3
12.529 km
3,5 tahun
Jawa Barat
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat