Bagi kalian yang belum tahu, pembuatan velg mobil terbagi menjadi tiga, yakni; casting, forged dan flow forming. Ketiganya biasa digunakan oleh produsen velg aftermarket untuk membuat velg dengan menyesuaikan desain, ukuran, serta request konsumen.
Oh iya, penggantian velg biasa dilakukan untuk mendapati tampilan mobil agar terlihat lebih proper sesuai dengan apa yang dinginkan. Namun apabila pemilihan desain serta ukuran tidak sesuai, tampilan mobil justru malah terlihat wagu.
Untuk mengetahui apa saja perbedaan velg casting, forged dan flow forming, simak ulasan di bawah ini.
Baca juga: Kelebihan dan Kelemahan Velg Alloy Dibandingkan Velg Kaleng, Sekarang Laris Dipakai Mobil Baru
Pembuatan velg dengan cara casting merupakan proses pembuatan yang kebanyakan dilakukan produsen. Keuntungan dari velg casting yaitu biaya produksi yang lebih murah serta proses lebih cepat.
Biasanya metode ini dilakukan sekaligus untuk mencetak banyak velg dengan menyiapkan banyak cetakan. Oh iya, Proses pembuatan velg casting terbagi menjadi dua cara, yakni gravity casting dan juga low pressure casting.
Dalam proses pembuatan dengan cara memanaskan material bahan dasar hingga meleleh, selanjutnya dituangkan ke dalam cetakan velg yang desainnya telah ditentukan.
Untuk kelamahanya, velg casting seringkali dianggap mudah retak atau pecah karena dicetak pada tingkat kepadatan tinggi.
Selanjutnya velg forged. Dalam proses pembuatannya velg ini memiliki cara serta teknologi yang paling rumit.
Ketika proses produksi, velg forged berbeda dengan casting yang dicetak pada sebuah cetakan. Pembuatan velg dengan cara ini bisa menggunakan berbagai macam material berbentuk padat.
Saat ini salah satu bahan yang paling sering digunakan dalam kegiatan produksinya yaitu alumunium. Bahan dasar ini dipilih karena kuat, mudah melepaskan panas dan ringan.
Velg forged dibuat dengan cara ditempa. Velg ini lebih kuat dan lebih ringan daripada velg steel atau velg alloy.
Cara yang dilakukan dalam proses pembuatan, velg forged dengan memasukkan bahan alumunium padat ke dalam mesin kemudian dipanaskan lalu dibentuk menjadi sebuah velg. Dalam prosesnya velg dipress sehingga menghasilkan velg yang kuat.
Pengembangan velg casting, velg flow forming memiliki proses pembuatan dari jenis casting atau cetak. Kegiatan proses produksinya metode flow forming melewati beberapa tahapan.
Langkah awal dimulai dari proses cetak yang kemudian dipress menggunakan roller. Selanjutnya velg ditarik dengan mesin hingga pada akhirnya terbentuk menjadi sebuah velg.
Berikutnya velg casting yang setengah jadi kemudian dibentuk bagian pinggir dan bibir velg. Metode ini dilakukan untuk mendapatkan kepadatan material yang lebih baik sehingga velg kuat.
Keuntungan velg yang dibuat dengan cara ini selain kuat menghasilkan velg yang ringan dan fleksibel.
Baca juga: Mau Ganti Velg Mobil? Pahami Dulu Daftar PCD-nya Biar Gak Salah Beli
Bicara jenis velg mobil terbagi menjadi beberapa tipe, besi/steel, alloy, chrome dan racing.
Velg besi/steel merupakan velg yang paling banyak digunakan di varian basic atau terendah. Velg ini terbuat dari baja dan biasanya dicat untuk melindungi dari karat.
Velg alloy yang kerap disebut velg aluminium memiliki bobot lebih ringan dari velg steel. Velg ini terbuat dari campuran logam yang lebih ringan dan biasanya memiliki desain lebih modern dari velg besi. Umumnya velg jenis ini digunakan mobil baru.
Velg chrome merupakan velg yang dilapisi dengan chrome untuk memberikan tampilan yang lebih mewah.
Berbeda dengan velg alloy, velg racing dirancang khusus untuk meningkatkan performa mobil. Velg ini biasanya lebih ringan guna meningkatkan akselerasi mobil.
Baca juga: Daftar Ukuran Tekanan Angin Sesuai Ukuran Velg, Apakah Ban Mobilmu Sesuai?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Suzuki ERTIGA GX 1.5
15.040 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Toyota AVANZA G 1.3
12.529 km
3,5 tahun
Jawa Barat
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat