Harga Mobil Bekas Naik Setelah Rileksasi Pajak 0 Persen Dibatalkan

Wacana relaksasi akan pajak 0 persen memang telah dipastikan tidak disetujui, dengan hal ini membuat penjualan mobil bekas dapat bergeliat kembali. Hal ini tentu dapat terjadi karena pada awal wacana bergulir, penjualan mobil bekas mengalami dampak kurang baik.

Tentunya dengan mulai dilongkarkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seiring pandemic Covid-19 mulai mereda, diharapkan daya beli masyarakat terhadap mobil bekas kembali meningkat bukan sebaliknya.

Memang secara tidak langsung, jika wacana relaksasi pejak 0 persen disetujui maka harga mobil baru menjadi lebih murah sehingga imbasnya harga dengan mobil bekas akan bersaing. Tentunya membuat penjualan mobil bekas akan terkena imbasnya.

Selain dipastikan pasar jual-beli mobil bekas akan kembali bergeliat, secara harga kemungkinan juga akan mengikuti permintaan sehingga nilainya meningkat. Diperkirakan, harga mobil akan mengalami peningkatan sebesar 10 juta hingga 15 juta.

Peningkatan harga mobil bekas, sebenarnya belum kembali seperti saat sebelum pandemi Covid-19 karena saat korona menyerang pasar jual beli mobil bekas mengalami penurunan yang cukup drastis.

Sebagai ilustrasi harga* mobil bekas saat ini dan jika mengalami kenaikan harga, berikut penjabarannya:

* Ilustrasi harga ini dari daerah daerah DKI Jakarta, namun sangat mungkin berbeda untuk daerah lainnya dan juga harga sewaktu-waktu dapat berubah menyesuaikan kondisi pasar.Diperkirakan kenaikan harga mobil bekas ini akan mulai terjadi pada awal November 2020. Dengan semakin meningkatnya penjualan mobil bekas, tentu diharapkan juga berimbas pada industri otomotif menjadi lebih baik.