Pengecasan mobil listrik terbagi menjadi dua, yakni AC dan DC. Pengisi daya AC sendiri umumnya digunakan di rumah yang dibatasi oleh on board charger di mobil sehingga membuat pengisian baterai terasa lebih lama.
Berbeda dengan layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), untuk pengisian daya listriknya menggunakan DC dengan menghasilkan daya lebih besar sehingga listrik di dalam baterai akan lebih cepat terisi.
Sekedar informasi, fasilitas home charging dengan daya AC memiliki kekuatan daya antara 3 kW hingga 7 kW. Untuk pengisian daya baterai mobil listrik dari kondisi 0-100% membutuhkan waktu 6-12 jam.
Selanjutnya pada teknologi fast charging memiliki kekuatan daya mulai dari 20 kW, yang mana sanggup mengisi penuh baterai mobil dalam hitungan 3-4 jam. Untuk ultra fast charging, jenis charging ini berkekuatan daya 200 kW bahkan ada yang 240 kW dengan pengisian daya baterai mobil listrik hanya dalam waktu 30 menit.
Memiliki pengisian cepat, teknologi fast charging yang ada di SPKLU seringkali dimanfaatkan pengguna mobil listrik. Sebab hanya dalam hitungan menit, baterai kembali terisi sehingga pengendara dapat kembali melanjutkan perjalanan.
Seringkali dikatakan pengisian mobil listrik dengan menggunakan metode fast charging tidak baik jika dilakukan secara terus menerus. Lantaran dapat mengurangi performa baterai dalam jangka panjang.
Penjelasan mengapa baterai mobil akan cepat rusak jika terlalu sering menggunakan fitur fast charging, ternyata pernah diungkapkan General Manager Lexus Indonesia, Bansar Maduma.
Baca juga: Mobil Listrik Ternyata Bisa Pakai Knalpot yang Mengeluarkan Suara, Jadi Mirip Supercar
Dikutip dari Seva.id, fitur fast charging tidak boleh terlalu sering digunakan, terutama untuk pemakaian harian.
“Pengisian daya mobil listrik yang terlalu cepat akan membuat baterai mengalami degradasi, performa baterai jadi cepat turun, baterai juga jadi rentan panas, dan masa pakai baterai jadi lebih pendek,” katanya.
Dengan begitu dapat sedikit ditarik kesimpulan bahwa dampak pada kesehatan atau performa baterai akan lebih cepat menurun dibandingkan jika menggunakan slow charging. Karenanya kemampuan mobil listrik dalam menerima muatan arus yang lebih tinggi dipengaruhi oleh kimia baterai.
“Jadi sama seperti mobile phone sebetulnya, jangan sering-sering menggunakan fast charging di kendaraan listrik, karena fast charging itu pastinya banyak sekali titik yang dimasukkan ke dalam baterai dengan waktu yang sangat singkat. Jadi yang lebih bagus adalah pakai AC charging seperti di rumah-rumah,” imbuhnya.
Baca juga: Huawei Siap Luncurkan Mobil Listrik Luxeed S7 yang Lebih Baik dari Tesla Model S
Lebih lanjut Bansar mengatakan, pengecasan harian pemilik mobil listrik ada baiknya menggunakan slow charging saat di rumah selesainya beraktifitas.
“Baterai mobil listrik bisa diisi saat mereka pulang ke rumah, sore hari atau malam hari, terus di-overnight charging, itu nggak ada masalah. Kemudian pagi hari bisa dicabut colokannya, dan mobil listrik bisa dipakai kembali, itu lebih aman,” sambungnya.
Disarankan untuk fitur fast charging sebaiknya hanya digunakan sesekali atau dalam kondisi tertentu yang diharuskan terburu-buru. Sebaliknya, dalam kondisi santai lebih baik menggunakan slow charging.
Karenanya baterai memliki AH (Ampere Hours) yang normalnya dalam pengisian hitungan jam. Berbeda dengan fast charging dengan hitungan menit, yang memaksakan charging untuk mengisis cepat dengan meningkatkan termal sehingga keawetan menjadi menurun.
Sebenarnya tindakan seperti itu salah, dapat mengakibatkan usia pakai baterai menurun. Sebab, mobil sehabis dipakai memiliki suhu tinggi baik itu di motor listrik maupun baterai.
Baterai sendiri sangat sensitif terhadap suhu tinggi sehingga dapat mengurangi performanya. Untuk itu ada baiknya setelah melakukan perjanalan diamkan mobil 5-10 menit sebelum kembali mengecas.
Sebagai informasi tambahan, dalam mengecas mobil listrik disebutkan bahwa untuk tidak mengisi daya baterai terlalu lama, lebih dari batasan yang disarankan.
Hal itu dikarenakan dapat menurunkan daya tahan baterai secara cepat. Selain itu juga ada baiknya melakukan pengecasan saat kondisi baterai 30% dan mencabutnya sebelum 100%.
Baca juga: Tips Modifikasi Audio Mobil Listrik, Awas Ganggu Kinerja Baterainya
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}