Isuzu Panther bekas memang masih banyak peminatnya, tapi lebih cocok dipakai di daerah pelosok ketimbang di kota besar seperti Jakarta.
Isuzu Panther merupakan mobil legendaris yang begitu melekat di kalangan masyarakat Indonesia selain Toyota Kijang.
Jika Anda lahir di era 1990-an, maka boleh jadi masih ingat betul iklan berjargon "Jakarta-Bali Cuma 44 Ribu" yang ingin menegaskan betapa efisiennya konsumsi bahan bakar dari Panther.
Namun sayangnya, sejak Februari 2021, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) telah menegaskan jika produksi dan penjualan Panther dihentikan selamanya.
Alasannya adalah mobil yang juga hadir dalam versi LMPV dan LSUV itu tak bisa memenuhi regulasi standar emisi gas buang Euro 4 untuk kendaraan bermotor mesin diesel di Indonesia.
Hal ini berbeda nasib dengan Kijang, karena Toyota mau meracik mesin baru untuk Innova hingga lahirnya Innova Zenix dengan opsi mesin hybrid.
Baca juga: Sudah Lebih dari 3 Dekade, Ini Alasan Isuzu Panther Masih Punya Penggemar Setia
Meskipun sudah discontinue sejak dua tahun yang lalu, namun Panther bekas masih banyak diburu oleh konsumennya di Tanah Air.
Bahkan harga bekas Isuzu Panther cenderung stabil jika kondisinya masih sangat terawat.
Misalnya untuk Panther generasi pertama yang diproduksi rentang 1991-1996, harganya masih tembus Rp60 jutaan.
Sementara yang generasi kedua sampai model terakhir, harga sekennya masih bercokol di Rp290 juta.
Namun Panther lebih banyak dikonsumsi oleh masyarakat di pelosok, ini lantaran ketangguhan kaki-kaki dan mesin bandel yang dimilikinya.
Tak butuh perawatan ekstra saat memelihara Si Kucing ini terutama untuk beberapa daerah yang sulit menemukan bengkel resmi.
Baca juga: 5 Hal Menarik Isuzu Panther Kotak, Mobil Keluarga Untuk Kelas Pemula
Nah kalau Anda juga ada keinginan meminang mobil diesel tangguh dan kepincut Isuzu Panther, sebaiknya pikirkan lebih dulu beberapa hal berikut ini sebelum membelinya terutama jika Anda tinggal di kota besar seperti Jakarta.
Seperti yang sudah kami singgung sebelumnya, akibat permintaan pasar masih cenderung tinggi, maka harga Isuzu Panther bekas masih cukup tinggi.
Bayangkan saja, berdasar informasi dari listing Mobil123, Panther 2.5 LV transmisi manual tahun 2018 masih dibanderol Rp193 jutaan.
Diharga yang sama, Anda bisa mendapatkan Toyota Kijang Innova diesel bekas tahun 2012 tapi sudah bertransmisi otomatis, atau malah Toyota Fortuner diesel bekas juga tahun 2012 dengan transmisi matic.
Panther mungkin unggul dalam hal durabilitas dan efisiensi bensin dieselnya dan suspensi yang lembut namun tangguh.
Akan tetapi dengan harga bekas masih di atas Rp180 juta, Anda mendapatkan mobil dengan fitur yang sangat terbatas.
Dengan budget setara, Anda bisa mendapat mobil dengan fitur lebih lengkap seperti Toyota Sienta, Honda CR-V, atau bahkan Toyota Camry bekas.
Baca juga: Tanpa Panther, Isuzu Ngos-Ngosan Hadapi Rivalnya
Satu alasan mengapa Panther tak lagi diproduksi adalah mesinnya tak bisa memenuhi standar emisi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kondisi ini ada sisi baiknya karena mobil tersebut masih idel untuk menenggak bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar.
Tapi untuk kota besar seperti Jakarta, sudah cukup sulit menmukan SPBU Pertamina yang menjual Solar, kalaupun ada pasti pembeliannya dibatasi melalui aplikasi.
Alternatifnya hanya Dexlite atau Pertamina Dex, sementara harga Dexlite per 1 Oktober 2023 adalah Rp17.200 /liter dan harga Pertamina Dex Rp17.900 /liter.
Harga ini bahkan lebih mahal dari harga Pertamax yang ada di Rp14.000 /liter atau Pertamax Turbo yang per liter harganya Rp16.600.
Jadi, masih mau beli Panther bekas?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}