Suzuki S-Presso merupakan mobil perkotaan bergaya crossover. Memiliki dimensi yang kompak dengan kapasitas daya tampung lima orang, S-Presso sangat cocok digunakan untuk mendukung aktifitas sehari-hari di kota besar.
Mobil kelahiran India yang dibangun berdasarkan kendaraan konsep Future S Concept ini pertama kali meluncur di Indonesia melalui ajang GIIAS 2022. Tak sampai setahun sejak kemunculan perdananya, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) kembali menghadirkan S-Presso dengan mendapat sejumlah improvement.
Kehadiran S-Presso di Tanah Air tak sedikit menuai kontroversial. Lantaran beberapa orang beranggapan bahwa secara desain mobil ini mempunyai bentuk yang aneh, tidak proposional.
Meski dianggap oleh sebagian orang memiliki desain yang aneh, S-Presso terlihat ganteng ketika sudah dilakukan modifikasi secara proper oleh pemiliknya.
Aliran modifikasi yang kerap ditemui seperti Alto dan Rally Look. Modifikasi ini dianggap pas lantaran menyesuaikan bentuknya yang bergayakan crossover.
Bicara mengenai modifikasi Suzuki S-Presso, ada salah satu bengkel body builder mengerjakan pembuatan buggy car atau mobil golf berbasiskan S-Presso tipe AGS.
S-Presso digunakan sebagai bahan modifikasi mobil golf lantaran dimensinya yang sangat ringkas. Panjang keseluruhan mobil ini di atas kertas mencapai 3.565 mm, lebar 1.520 mm, tinggi 1.565 mm, serta wheelbase 2.380 mm.
Baca juga: 5 Fakta Unik yang Jadi Keunggulan Suzuki S-Presso dan Tidak Ada di Agya-Ayla
Menggunakan basis dari Suzuki S-Presso, untuk modifikasi pembuatan mobil golf saja menghabiskan biaya Rp505 jutaan di luar harga mobil dan lain-lain. Adapun berikut rincian harganya.
Terlihat untuk modifikasi yang dilakukan penambahan pipa besi mengelilingi bumper depan dan belakang, serta bagian sampingnya. Seperti buggy car pada umumnya, S-Presso yang dimodifikasi ini tidak menggunakan pintu.
Sebagai pelindung, bagian samping mendapat tralis besi yang berfungsi untuk melindungi penumpang maupun pengemudi agar tidak keluar dari mobil saat bermanuver. Untuk atap serta tiang pilar-nya pun dirubah menyesuaikan bentuk daripada mobil golf.
Tak ketinggalan mobil ini pun mendapatkan tirai hujan baik di sisi samping dan belakangnya yang dapat dilipat dan dibuka secara fleksibel. Pada area bagasi, S-Presso dapat menyimpan 2-3 koper berukuran sedang ditambah beberapa barang bawaan berkuruan kecil lainnya.
Namun untuk modifikasi mobil golf, bagasinya diubah menjadi keranjang stanless, yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan stik golf dan beberapa perangkat lainnya.
Bermain di segmen city car bergaya crossover, versi improvement S-Presso yang diluncurkan melalui ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 diketahui memperoleh sejumlah penyegaran fitur.
Seperti yang dapat dilihat, pada bagian luarnya untuk spion sudah dilengkapi pengaturan elektrik. Sedangkan di bagian dalam pada sistem hiburannya menggunakan layar sentuh berukuran 7 inci yang mendukung konektivitas smart linkage audio.
Head unitnya terasa begitu ergonomis karena terkoneksi dengan audio steering switch serta bluetooth phone connection. Menariknya sistem hiburan yang digunakan dapat menampilkan informasi kendaraan seperti rata-rata penggunaan bahan bakar serta driving range.
Driving range memiliki fungsi dengan menampilkan perkiraan seberapa jauh mobil dapat menempuh jarak dengan sisa bahan bakar yang tersedia di dalam tangki.
Tepat di bawah sistem hiburannya, mobil ini memiliki AC dengan pengaturan lengkap termasuk suhu dan juga heater. Tak ketinggalan S-Presso dilengkapi defogger pada kaca belakang yang tidak bisa kalian temukan di Agya maupun Ayla.
Defogger sendiri berfungsi untuk menghilangkan kabut atau embun di kaca belakang dengan cepat saat musim hujan atau berembun. Dengan adanya fitur ini, visibilitas berkendara semakin jelas sehingga pengemudi dapat dengan aman melihat kendaraan lain di belakang melalui spion tengah.
Memudahkan penggunanya, mobil ini berhasil disematkan power window di depan, meter cluster digital di tengah serta setir dengan Electric Power Steering (EPS).
Baca juga: Suzuki S-Presso AGS Lebih Diminati Ketimbang yang Manual, Dianggap Lebih Praktis
Memberikan rasa aman dan nyaman selama perjalanan, S-Presso dilengkapi dengan Electronic Stability Program (ESP) dan Hill Hold Control (HHC). Seperti diketahui ESP bertugas untuk menjaga kestabilan dan mencegah tergelincirnya mobil ketika melewati jalan yang licin.
HHC sendiri berperan untuk menahan posisi kendaraan secara sesaat ketika mobil berhenti di jalan menajak supaya mobil tidak mundur. Namun untuk fitur ini hanya terdapat pada varian AGS.
Tidak berhenti sampai di situ, untuk fitur keselamatan lainnya mobil ini turut dibekali jok dengan ISOFIX di baris kedua yang dapat difungsikan untuk mengaitkan kursi bayi. Selain itu ada pula Anti-lock Braking System (ABS), HEARTECT platform, rear parking sensor, dual SRS airbag di depan, childproof rear door locks, 3 points assist grip, serta Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Mengenai fitur keamanan, S-Presso mendapatkan immobilizer serta alam system.
S-Presso dipersenjatai mesin K10C 3-silinder segaris DOHC multi-point injection yang lebih ramah lingkungan. Mesin dengan kubikasi 998 cc ini dapat menghasilkan tenaga 66 PS di 5.500 rpm dengan torsi 89 Nm pada putaran 3.500 rpm.
Kecanggihan yang ada pada S-Presso, mesinnya mendapatkan fitur engine auto start-stop khusus pada varian AGS. Fungsi fitur ini berkerja mematikan mesin secara otomatis ke dalam mode stanby saat posisi mobil diam atau terjebak dalam kemacetan selama beberapa detik.
Ketika ingin melanjutkan perjalanan, mesin secara otomatis akan menyala tanpa harus pengemudi menghidupakannya secara manual. Dengan adanya fitur ini maka penggunaan bahan bakar menjadi lebih irit.
Dengan adanya fitur ini, konsumsi BBM S-Presso diklaim dapat lebih hemat 5-10% dari model sebelumnya.
Dengan berat kendaraan 1.170 kg ditambah keberadaan fitur ini, dari beberapa pengujian yang dilakukan untuk konsumsi BBM S-Presso tembus 21,2 km/liter dengan perjalanan dalam kota, dan 23,7 km/liter ketika melenggang bebas di jalan tol menggunakan kecepatan konstan.
Untuk varian maticnya S-Presso mengandalkan transmisi AGS (Auto Gear Shift) 5-percepatan. AGS sendiri merupakan transmisi manual tanpa adanya pedal kopling, dengan begitu perpindahan gearnya dilakukan secara otomatis yang dilakukan sistem elektronik (ECU) yang terpasang pada transmisinya.
Penamaan AGS sebenarnya hanya untuk produk Suzuki saja, umumnya transmisi jenis ini dinamai Automated Manual Transmission (AMT). Cara kerja AGS sendiri menggantikan pedal kopling kaki yang kemudian digantikan oleh kopling hidrolik yang dikendalikan oleh Transmission Control Module (TCM) bekerja sama dengan Electronic Control Unit (ECU).
Ketika mode otomatis diaktifkan, sistem akan bekerja menentukan perpindahan gigi saat dibutuhkan berdasarkan sensor yang ada di putaran mesin. Karena transmisi AGS pada dasarnya adalah transmisi manual yang sistem pengoperasiannya dilakukan secara otomatis, maka perpindahah gigi bisa dilakukan secara manual.
Jika ingin merasakan gaya berkendara yang agresif, pengemudi cukup menggeser ke mode manual, yang kemudian untuk menambahkan gigi hanya dengan menarik ke belakang, dan mendorong ke depan untuk menurunkan tingkat percepatan. Karena basicnya merupakan transmisi manual, untuk perawatannya transmisi AGS lebih mudah dan murah, serta memiliki durabilitas tinggi ketimbang transmisi CVT yang banyak digunakan di mobil perkotaan saat ini.
Baca juga: Harga Murah Ternyata Konsumen Suzuki S-Presso Malah dari Kalangan Berduit