Dua tahun tanpa penjualan yang memuaskan, PT Maxindo Renault Indonesia (MRI) memperkenalkan edisi facelift Renault Kwid 2020. Dengan harga sekelas mobil LCGC (Low Cost Green Car), Kwid memiliki berbagai fitur baru didukung dengan warna yang atraktif.
Harga dan Spesifikasi Renault Kwid 2020
Harga |
Tipe |
Harga |
Renault Kwid |
Rp 149.900.000 |
Renault Kwid Climber |
Rp 158.900.000 |
Spesifikasi |
Mesin |
Tipe Mesin |
1.0L HR10DE 3-silinder |
Kapasitas Silinder |
999 cc |
Tenaga Maksimal |
68 PS @ 5.500 rpm |
Torsi Maksimal |
91 Nm @ 4.250 rpm |
Transmisi |
5-Percepatan Manual dan Automated Manual Transmission (AMT) |
Sistem Penggerak |
Front-wheel drive |
Dimensi |
P x L x T |
3.731 x 1.579 x 1.474 mm |
Wheelbase |
2.422 mm |
Ground Clearance |
184 mm |
Kaki-Kaki dan Suspensi |
Suspensi Depan |
MacPherson strut dengan lower transverse link |
Suspensi Belakang |
Twist beam suspension dengan oil spring |
Rem Depan |
Cakram |
Rem Belakang |
Tromol |
Tipe Ban |
165/70 R14 |
Velg |
14 inci |
Sejarah
Renault Kwid akhirnya mendapatkan penyegaran di Indonesia. Renault Kwid sendiri merupakan hatchback (atau disebut entry-level crossover) yang awalnya dikembangkan untuk pasar India. Kwid merupakan mobil perama yang dibuat menggunakan platform CMF-A kolaborasi Renault dan Nissan.
Kwid diperkenalkan di Chennai, India, pada 20 Mei 2015 oleh CEO Renault saat itu, Carlos Ghosn. Ghosn menyebutkan bahwa mobil ini akan “mengubah wajah Renault di India”. Dengan 25.000 pemesanan dalam 2 minggu dan 70.000 unit dalam 2 bulan.
Sedangkan di Indonesia, Renault Kwid pertama kali diperkenalkan pada tahun 2016 dengan harga yang mengejutkan. Kala itu, Kwid generasi pertama mendapatkan harga Rp117 jutaan saja dan menyasar pasar mobil murah Tanah Air.
Sayangnya popularitas Renault Kwid di India belum menyebar ke Indonesia. Penjualannya sejak pertama kali diperkenalkan hingga saat ini masih belum bisa menyaingi mobil-mobil Jepang layaknya Suzuki Ignis yang menjadi pesaingnya.
Facelift Renault Kwid akhirnya meluncur pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) tahun lalu. Animo masyarakat dirasa cukup baik, sehingga Maxindo Renault Indonesia membawa hatchback murah ini ke Indonesia tahun ini.
Eksterior
Hadir dalam dua varian, tampilan eksteriornya terasa atraktif dengan perpaduan warna cerah yang tersedia. Namun tampilan yang menawan hanya diberikan pada Renault Kwid Climber yang menjadi varian tertinggi. Sedangkan Renault Kwid hanya menggunakan eksterior polos.
Perubahan paling signifikan tentu saja pada bagian depan dengan tampilan grille yang baru. Ada lampu Daytime Running Light dengan kesan sipit berteknologi LED memberikan tampilan menawan bagi Kwid edisi facelift ini.
Lampu depan saat ini berpindah ke bawah, tempat yang dulunya lampu kabut. dikelilingi dengan aksen hitam dan oranye yang menawan. Saat ini, Renault Kwid diberikan tanpa lampu kabut. Apakah ini tandanya Kwid hanya bisa digunakan di perkotaan?
Tapi Kwid sudah mendapatkan ground clearance tinggi mencapai 184 mm. Ada pula side moulding berwarna hitam yang membuatnya tambah sporty. Ditambah dengan roof rail pada bagian atap. Pada Kwid Climber, roof rail bagian belakang kembali memiliki aksen berwarna oranye.
Spoiler belakang menghiasi tampilan buritannya, tapi ditawarkan tanpa wiper. Ubahan lainnya termasuk lampu belakang berbentuk ‘C’ yang sudah dilengkapi teknologi LED. Ada skid plate berwarna silver beraksen oranye yang senada dengan tampilan depannya pelengkap tampilan sporty mobil ini.
Interior
Setara dengan tampilan eksterior yang cerah, bagian dalamnya pun tak kalah menariknya. Didominasi warna hitam, interior mendapatkan aksen-aksen cerah pada dashboard dan kursi. Ditambah dengan pola jok baru yang membuatnya semakin menawan.
Tampilan dashboard Renault Kwid cukup atraktif walaupun masih menggunakan material plastik. Ada aksen oranye yang menghiasi dashboard sebagai pemanis. Ditambah dengan head unit layar sentuh berukuran 20,32 cm, sudah mendukung kompatibilitas Android Auto dan Apple CarPlay.
Setir yang diberikan polos, tanpa tombol multi-fungsi yang sering ditemukan pada mobil-mobil baru saat ini. Bisa jadi sebagai salah satu cara mengurangi ongkos produksi, begitu pula dengan material dashboard yang biasa saja.
Konsol tengah mendapatkan ubahan baru, karena Renault memberikan transmisi AMT berbentuk gear, bukan dengan tongkat persneling seperti mobil pada umumnya. Tampilannya dirasa cukup mewah, layaknya mobil-mobil premium milik Ford.
Pada kursi baris kedua sudah disediakan arm rest untuk memberikan rasa nyaman ketika di dalam mobil. Meskipun kursi baris kedua tidak bisa lagi direbahkan, namun tingkat kerebahannya bisa dibilang cukup baik untuk menopang punggung selama perjalanan.
Ruang kaki pada Renault Kwid memang tidak terlalu lapang, mengingat dimensinya yang kompak. Begitupun dengan ruang kepala. Hanya pas-pasan untuk masyarakat Indonesia dengan tinggi badan 180 cm. Jika Anda lebih tinggi lagi, Anda mungkin tidak begitu nyaman di dalam mobil ini.
Anda bisa menemukan USB Port yang bisa digunakan untuk mengisi daya smartphone Anda. USB Port juga bisa ditemukan pada sisi kiri bagasi. Kursi baris kedua juga mendapatkan fitur AC untuk memberikan kenyamanan lebih selama berkendara.
Dimensi Kwid memang dibilang hampir sama dengan hatchback lainnya, kapasitas ruang penyimpanan cukup baik. Anda bisa menyimpan beberapa koper dan tas, atau sekedar membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Fitur Keselamatan
Dibanderol dengan harga sekelas LCGC, PT MRI menyematkan berbagai fitur keselamatan aktif untuk memberikan keamanan selama Anda berkendara. Diantaranya Dual Airbag ditambah dengan Driver Side Airbag untuk penumpang di depan.
Fitur lain pada mobil Renault Kwid termasuk sistem pengereman Anti-lock Braking System (ABS) dan EBD (Electronic-force Brake Distribution) yang membantu pengereman di jalan basah dan licin. Bagi Anda yang sering terlupa menggunakan sabuk pengaman, Kwid dilengkapi dengan Seat Belt Reminder.
Selain tiga sensor parkir yang ditanamkan pada bagian buritan belakang, Kwid memberikan kemudahan dalam memarkirkan kendaraan dengan kamera parkir yang bisa Anda lihat pada head unit pada dashboard.
Mesin
Kwid Climber masih menggunakan mesin HR10DE 1.0L 3-silinder berkapasitas 999 cc yang digunakan pada edisi sebelumnya. Kwid Climber mampu menghasilkan tenaga hingga 68 PS pada 5.500 rpm dan torsi puncak 91 Nm pada 4.250 rpm.
Satu hal yang baru dari mesin Renault Kwid Climber adalah transmisi Automated Manual Transmission atau AMT. Transmisi ini hanya ditawarkan pada Kwid Climber yang menjadi varian tertinggi Kwid di Indonesia.
Tenaga disalurkan ke roda depan untuk menghindari hilangnya daya jika menggunakan penggerak roda belakang. Apalagi tenaga maksimal Renault Kwid yang dikeluarkan tidak begitu besar layaknya hatchback lain di segmennya.
Performa dan Handling
Keluaran daya Kwid masih sama dengan versi sebelum facelift. Pasalnya Kwid hanya menggunakan mesin 1.0L, tentu saja daya yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan hatchback lain dengan mesin 1.2L atau bahkan 1.5L.
Tenaga 68 PS memang masih baik jika dibawa pada perjalanan di dalam kota. Tapi dibawa ke jalan tol atau berkendara di jalanan mendaki, Anda bisa merasakan kurangnya tenaga dari Kwid. Walau Renault sendiri mengungkapkan Kwid mampu berkendara di jalanan luar kota dengan baik, kurangnya kekuatan mobil masih terasa.
Belum lagi dengan penggunaan mesin 3-silinder memberikan getaran yang cukup besar jika dibandingkan dengan mesin 4-silinder. Masih terasa, tapi getaran yang dirasakan tidak begitu mengganggu pengendaraan karena peredaman Kwid bisa dibilang cukup baik.
Konsumsi BBM
Jika dilihat dari konfigurasi mesin yang digunakan, Renault Kwid Climber bisa disebut sebagai mobil Low Cost Green Car (LCGC). Mengingat mobil ini menggunakan mesin 1.0L. Namun entah mengapa mobil ini tidak masuk pada klasifikasi LCGC.
Tapi penggunaan mesin berkonfigurasi 999 cc tentu saja memberikan konsumsi bahan bakar yang lebih baik dibandingkan mesin dengan kapasitas silinder yang lebih besar. Meskipun Renault masih belum mengungkapkan berapa catatan konsumsi bahan bakar Kwid Climber.
Kwid Climber disebut menawarkan kinerja dan efisiensi terbaik untuk segmennya. Sebelumnya, Kwid Climber versi India disebut mampu menempuh hingga 23,01 km/l. Untuk pemakaian biasa, Kwid kemungkinan besar bisa menawarkan efisiensi hingga 20 km/l.
Video
Facelift Renault Kwid 2020 sudah lebih dulu meluncur di India beberapa bulan sebelum masuk ke Indonesia. Karena itu, Anda bisa melihat lebih jelas video Renault Kwid terbaru yang diunggah oleh Renault India di bawah ini.
Kesimpulan
Ubahan terbaru dari edisi facelift Renault Kwid 2020 memang membuatnya lebih atraktif dibandingkan sebelumnya. Belum lagi dengan penambahan fitur dan teknologi baru memberikan daya tarik tersendiri mengingat harganya yang sangat terjangkau. Namun, tenaga yang diberikan memang masih kurang, dimana pesaingnya dari segmen hatchback sudah banyak yang menggunakan mesin 1.2L. Tapi tenang saja, Kwid masih nyaman jika dibawa berkendara dengan santai di jalanan perkotaan bersama dimensinya yang kompak.