Toyota Avanza Jadi Mobil Terlaris, Kenapa Daihatsu Xenia Gak Pernah Bisa?
Prasetyo · 25 Okt, 2021 15:06
0
0
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia merupakan dua produk kolaborasi yang sosoknya begitu identik. Bahkan ketika ada isu kemunculan Toyota Avanza 2022, maka kelahiran Daihatsu Xenia 2022 pun rasanya akan datang bersamaan.
Namun walau dikembangkan berbarengan dan diproduksi juga oleh Daihatsu, tetapi penjualan Xenia ternyata tidak secemerlang Avanza. Disaat Avanza memegang mahkota juara sebagai mobil terlaris di Indonesia, posisi Xenia justru terpuruk.
Padahal jika dilihat, dari segi fisik keduanya tidak banyak perbedaan. Lantas untuk fiturnya, Xenia juga masih 11-12 dengan Avanza. Namun dari sisi harga, Daihatsu Xenia sedikit lebih murah dari Avanza. Tapi mengapa penjualannya tidak bisa lebih tinggi dari Avanza?
Dari data GAIKINDO, memperlihatkan wholesales (penjualan pabrik ke dealer) untuk Xenia yang dicatatkan Daihatsu jauh di bawah Toyota Avanza. Untuk periode September 2021 saja misalnya, Xenia terjual hanya 1.121 unit. Sementara penjualan Avanza bisa tembus 7.531 unit. Itu berarti Avanza lebih laris 6.410 unit ketimbang Xenia.
Kemudian, total penjualan Toyota Avanza sepanjang tahun ini sudah mencapai 31.865 unit. Itu belum ditambah penjualan Avanza Veloz. Sementara penjualan Daihatsu Xenia di 2021 baru mencapai 7.635 unit. Berarti selisih keduanya mencapai 24 ribuan unit.
Nasibnya Beda Jauh dengan Calya - Sigra
Apa yang terjadi pada Avanza dan Xenia kondisinya berbeda sangat jauh dengan penjualan Toyota Calya dan Daihatsu Sigra. Sama-sama berstatus produk kolaborasi, ternyata Sigra malah bisa lebih unggul dari Cayla.
Buktinya di periode September 2021, wholesales Daihatsu Sigra menurut GAIKINDO, bisa sentuh 4.576 unit. Angka ini menang tipis dari Toyota Calya yang terdistribusi 4.396 unit. Meksi begitu Sigra sukses jadi mobil kategori LCGC terlaris di Indonesia pada bulan lalu. Bahkan bisa unggul dari Honda Brio yang selama ini menguasai.
Kehadiran Daihatsu Xenia 2022 tentunya bukan sekedar Toyota juga akan melahirkan Avanza generasi terbaru. Justru sebaliknya, produk ini menjadi pengembangan Daihatsu yang kemudian digunakan juga oleh Toyota.
Kondisinya mirip dengan apa yang terjadi pada Toyota Raize vs Daihatsu Rocky. Dikembangkan menggunakan platform DNGA (Daihatsu New Global Architecture), ini merupakan proses pengembangan yang dilakukan tim Daihatsu untuk kemudian dipakai juga jadi produk Toyota. Dan terbukti, Rocky pun menuai sukses di Indonesia.
GAIKINDO mencatat wholesales Daihatsu Rocky sempat lebih tinggi dari Raize. Posisi ini ada di Juni 2021 ketia Rocy mampu terjual 3.471 unit tapi Raize hanya 2.339 unit. Bahkan Rocky pun mampu memasukkan nama Daihatsu di urutan 5 besar mobil terlaris se-Indonesia.
Namun di Juli peringkat Rocky mulai turun, dengan penjualan 1.896 unit sedangkan raize 2.910 unit. Agustus kembali Rocky ada di urutan kedua dari Raize dengan pencapai 1.729 unit berbanding dengan 2.883 unit. Lantas pada September terjadi penurunan yang cukup signifikan lantara Rocky hanya terdistribusi 968 unit sementara Raize bisa mencpaai 4.184 unit.
Nah, bisa saja di awal kemunculannya nanti Daihatsu Xenia 2022 dapat sedikit menyalip penjualan Toyota Avanza terbaru.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.