Ada Produsen Mobil Listrik Siap Bikin Pabrik, Luhut Pandjaitan: Produknya Cocok dengan Selera Indonesia
Herdi · 22 Jun, 2023 09:31
0
0
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa pemerintah telah menerima proposal investasi dari salah satu pabrikan mobil listrik terkemuka di dunia.
Hal tersebut diungkapkan Luhut saat membuka acara groundbreaking pabrik foil tembaga di Gresik, Jawa Timur, yang dihadiri langsung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri di pemerintahan, Selasa (20/6/2023).
Menurut Luhut, perusahaan mobil listrik tersebut berencana membangun pabrik dan mendirikan jaringan distribusi di Indonesia dengan nilai investasi mencapai USD1,3 miliar atau sekitar Rp19,4 triliun.
"Ini akan menjadi game changer Pak Presiden, karena produk EV yang mereka produksi cocok dengan selera masyarakat Indonesia dengan harga yang terjangkau juga," ungkap Luhut.
Tentu saja niatan si calon investor ini angin segar, karena hal tersebut dianggap mampu menjadikan mewujudkan cita-cita pemerintah agar Indonesia menjadi basis produksi mobil listrik.
"Mereka juga meminta bantuan untuk memperoleh suplai tembaga. Jadi ini akan satu jadi ekosistem dengan kondisi hilirisasi timah, tembaga, nikel, kobalt dan bauksit yang kita miliki," ucap Luhut.
Lebih lanjut dia juga menuturkan, semua sumber daya alam yang digunakan untuk kendaraan listrik yang dimiliki Indonesia harus terintegrasi untuk menciptakan ekosistem mobil listrik, termasuk baterai lithium dan kebutuhan teknologi lainnya.
Tembaga Jadi Bagian Penting Dalam Produksi Mobil Listrik
Seperti disebutkan di atas, Luhut dan Presiden Jokowi hadir dalam groundbreaking pabrik foil tembaga.
Nah menurut Luhut, tembaga yang akan diolah pabrik tersebut nantinya akan digunakan untuk material dalam proses produksi mobil listrik.
"Setiap mobil listrik dibutuhkan tembaga sebanyak 56 kg, di luar tembaga pada baterai listrik," jelas Luhut.
Dia juga menyatakan, dengan adanya pabrik tembaga di Indonesia, maka di masa yang akan datang jutaan mobil dan sepeda motor yang diproduksi membutuhkan bahan baku tersebut.
"Sehingga dengan proyeksi penjualan mobil listrik di dunia saat ini, dipastikan suplai tembaga tidak dapat memenuhi permintaan yang ada. Oleh karena itu dengan cadangan tembaga yang besar dan kewajiban membuat smelter ini akan menjadi modal yang besar dalam investasi untuk mobil listrik Indonesia," tutup Luhut.
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.