Ban Mobil Bisa Benjol Karena Tekanan Angin di Bawah Standar, Mitos atau Fakta?
Enda · 29 Mar, 2023 08:30
0
0
Beberapa pemilik mobil mungkin pernah mengalami ban benjol. Ban mobil yang benjol tentu dapat mengurangi kenyamanan berkendara sekaligus membahayakan bagi diri sendiri maupun pengendara lain.
Hal yang terparah apabila ban mobil benjol tidak segera mendapatkan penangan yakni dapat menyebabkan keretakan yang kemudian pecah saat mobil digunakan. Awal penyebab timbulnya benjol pada ban mobil yakni tekanan angin yang berada di bawah standar.
Ban dengan kondisi tekanan angin di bawah standar tersebut kemudian menabrak benda keras dalam kecepatan cukup tinggi, sehingga menjadi penyebab utamanya. Hantaman keras menyebabkan dinding ban menekuk, terjepit antara pelek dan permukaan jalan secara tiba-tiba, yang kemudian membuat anyaman benang pada dinding ban putus. Tidak langsung serta merta timbul benjolan, saat tekanan angin ditambah, udara akan mengisi rongga bekas benang yang patah dan muncul benjolan pada dinding ban.
“Jangan pernah mengabaikan tekanan udara ban mobil meskipun jarang dipakai. Tekanan udara yang tidak sesuai standar menyebabkan berkurangnya kenyamanan dan beresiko pada keamanan berkendara. Pastikan cek kondisi ban dan tekanan udara ban secara rutin,” ujat Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000, dalam keterangan resminya.
Apabila ditemui kasus pada ban benjol, kekuatan ban tentu berkurang karena akibat penahannya sudah putus. Dengan begitu akan sangat berbahaya apabila menabrak benda keras disaat membawa beban berat.
Rajin mengecek tekanan ban cara mudah hindari ban mobil benjol
Hal termudah untuk menghindari timbulnya benjolan pada ban yakni menjaga tekanan anbin pada ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Selain benjol, tekanan angin berada di bawah standar juga bisa mengakibatkan keausan ban di kedua sisi luar, setir terasa berat, serta boros bahan bakar.
Sebagai informasi juga sebaiknya tidak menambah tekanan angin melebihi standar yang diberikan pabrikan. Karenanya tekanan angin di atas standar dapat menimbulkan setir terlalu ringan, ban kehilangan grip yang selanjutnya sulit dikendalikan, serta keausan ban pada bagian dalam.
Dari segi kenyamanan, ban dengan tekanan di atas standar juga membuat bantingan terasa keras ketika melewati jalan berkontur. Agar ban awet sekaligus menjaga tekanan sesuai dengan standar, ada baiknya selalu mengeceknya setiap dua minggu sekali.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.