Pada setiap persimpangan jalan besar biasanya terdapat lampu pengatur lalu lintas. Traffic light yang biasanya disebut sebagai lampu merah ini membuat sebagian pengendara motor atau mobil jengkel. Pernahkah kalian merasa harus menunggu lampu merah yang terlalu lama?
Kamu yang sedang terburu-buru pasti akan merasa jengkel saat terpaksa harus berhenti cukup lama di lampu merah. Tidak jarang, lampu merah dengan penghitung waktu ini menyala hingga dua menit bahkan lebih.
Banyak hal yang biasanya dilakukan pengendara saat bertemu lampu merah yang terlalu lama ini. Kalian yang sedang menyetir mobil mungkin bisa rehat sejenak sambil mendengar musik. Tapi bagaimana untuk pengendara motor yang tidak bisa mendengarkan musik atau radio?
Pengendara yang sabar menunggu akan pasrah berhenti sampai menyala hijau. Tapi ada juga pengendara yang main terobos karena tidak sabar.
Bahkan, kita bisa sedikit memutar bila sudah hafal kondisi ruas jalan tersebut. Salah satu dari kalian mungkin juga akan mencari “jalan tikus” agar tidak perlu berhenti tapi tidak juga menerobos lampu merah.
Ada beberapa tipe pengendara yang sering kita temui saat lampu merah menyala, Andakah salah satu dari tipe pengendara ini?
Pengendara Tipe Penyabar, Diam Menanti Lampu Hijau
Pemotor yang taat lalu lintas pasti akan menunggu lampu menyala hijau. Mereka juga berhenti di belakang garis stop. Meski sedang terburu-buru, mereka sama sekali tidak menunjukkan ekspresi kesal.
Pengendara seperti ini menghadapi lampu merah dengan santai dan menunggu dengan sabar sampai lampu menyala hijau. Sikap seperti mereka ini menjadi contoh kedewasaan berlalu lintas.
Bagi kalian yang menyetir mobil, kesempatan seperti ini bisa untuk istirahat sejenak sembari mendengar alunan musik. Berhenti antara 1-2 menit bisa juga kalian gunakan waktu tersebut untuk peregangan otot alias ngulet supaya tidak tegang.
Pengendara Tidak Sabaran, Tipe Tukang Klakson
Nah, pengendara seperti ini pada dasarnya merupakan orang yang tidak sabar dan ingin segera lewat dari lampu merah. Namun demikian, mereka tidak cukup nekat untuk menerobos lampu lalu lintas, atau terhalang pengendara yang sabar berhenti.
Ketika lampu merah menyala cukup lama, pengendara tipikal tukang klakson ini pasti bakal sering membunyikan klakson. Bahkan, mereka juga bakal terus mengklakson panjang saat lampu hijau beru menyala sambil terkadang mengumpat pengendara didepannya yang lambat.
Hindari kebiasaan seperti ini, karena akan memicu pertikaian dengan pengguna jalan lain. Misalnya saja kamu ingin belok kiri yang boleh jalan terus, tapi terhalang pengendara di depan, cukup bunyikan klakson sesekali saja.
Apabila memang tidak diberi jalan atau mendapat ruang yang cukup maka berhenti dan jangan memaksakan diri. Perilaku main klakson ini menunjukkan kalau kamu tidak sopan sebagai pengendara.
Pengendara Penantang Maut, Tipe Doyan Terobos Lampu Merah
Pengendara yang satu ini jelas punya jiwa berani mati dan sangat nekat. Tidak peduli lampu menyala merah, mereka berusaha mencari celah untuk menerobosnya. Bahkan, kita bisa menyebut mereka sebagai penantang maut karena ceroboh dan membahayakan.
Tipe pengendara ini akan membahayakan pengendara lain yang lewat dari arah berseberangan dengannya. Mereka tidak peduli akan keselamatan diri sendiri apalagi pengguna jalan lain.
Pengendara Tipe Doyan Lirik, Cara Mengusir Kebosanan
Kadang, kita diminta harus menunggu lampu merah yang waktunya lebih dari 90 detik. Hal ini jelas sangat membosankan apalagi bila berkendara sendiri dan tidak ada musik untuk mengusir kebosanan.
Untuk mengusir rasa bosan, beberapa pengendara mengalihkan pandangannya ke sekeliling, mencari yang menarik. Kalian mungkin juga pernah melakukannya untuk mengisi waktu saat menunggu lampu merah.
Bila sedang mujur, tidak jarang bisa menemukan sosok perempuan cantik atau yang dirasa menarik. Kadang, kesempatan ini bisa dianggap sebagai melihat bidadari dan jadi kesalahan besar jika kesempatan itu disia-siakan.
Pengendara Tipe Penghitung Waktu, Manfaatkan Peluang
Pengendara seperti ini bisa dibilang oportunis, karena masih mau menunggu lampu merah. Tapi, mereka sebisa mungkin tancap gas sebelum lampu berganti dari hijau ke merah. Bisa juga sebaliknya, memperhatikan penghitung waktu dari kejauhan supaya tidak terjebak lampu merah terlalu lama.
Biasanya pengendara seperti ini posisinya sudah mendekati belakang antrian. Apabila dari jauh mereka melihat waktu sudah mau habis, maka mereka akan melambatkan kecepatannya namun tidak berhenti.
Pengendara ini akan langsung tancap gas ketika lampu menyala hijau. Prinsip pengendara seperti ini berusaha agar tidak kelamaan berhenti.
Pengendara Tipe Putar Balik, Hindari Menunggu Tanpa Menerobos
Kamu pasti pernah melewati persimpangan yang tak jauh dari situ ada tempat putar balik kendaraan. Nah, beberapa pengendara yang sudah hafal dengan suatu wilayah biasanya memanfaatkan putaran balik itu untuk menerobos lampu merah yang menyala sangat lama.
Cara ini tidak kami rekomendasi, walaupun sebenarnya juga tidak melanggar aturan lalu lintas. Namun, trik seperti ini bagi kendaraan roda dua memang memangkas waktu tunggu yang signifikan.
Caranya, pengendara akan berbelok ke kiri kemudian putar balik, mereka kemudian belok kembali ke kiri untuk kembali ke jalur awal. Cara ini tidak melanggar karena pengendara motor tetap melalui prosedur yang benar.
Untuk pengendara mobil bisa melakukan cara ini, misalnya untuk menghindari antrian terdepan lampu merah. Berbekal melihat penghitung mundur, kita bisa memperkirakan apakah trik ini punya cukup waktu atau tidak.
Kesimpulan
Untuk mengetahui sifat seseorang, kita cukup melihatnya saat berhadapan dengan lampu merah. Bila sabar dan patuh aturan, maka seorang pengendara akan berhenti dan sabar menunggu hingga lampu menyala hijau.
Namun, seringkali kita berhadapan dengan pengendara yang tidak sabar. Ketidaksabaran ini bisa disikapi dengan melanggar aturan lalu lintas atau mungkin mensiasatinya dengan trik jitu supaya bisa lolos tanpa melanggar.