Bedah Teknologi Smart Hybrid untuk Suzuki Ertiga dan XL7 2022, Ditambah Baterai Listrik Makin Irit Bensin
Adit · 6 Apr, 2022 18:08
0
0
Nantinya Smart Hybrid akan dipasangkan di Suzuki Ertiga dan XL7 Hybrid 2022.
Sistem Suzuki Smart Hybrid sebagai power assist, bukan motor penggerak.
Selain menambah tenaga saat akselerasi, juga bikin irit bensin karena ada fungsi idling stop.
Suzuki Indonesia di pameran otomotif IIMS 2022 memamerkan teknologi Smart Hybrid pada platform Heartec. Teknologi Hybrid tersebut digadang-gadang akan dipasang di Suzuki XL7 maupun Ertiga Hybrid.
Bocoran ini sempat diutarakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita tahun lalu usai lawatan ke Jepang. Dirinya menyebut bahwa Ertiga Hybrid akan meluncur 2022 sementara XL7 Hybrid pada 2023.
Namun perlu ingat. Sistem hybrid yang diusung berbeda dari mobil hibrida lain seperti Toyota Corolla Cross, Camry, dan lainnya yang punya dua sistem penggerak. Suzuki Smart Hybrid tergolong mild hybrid, tanpa motor listrik untuk menggerakkan roda.
"Fungsinya sebagai idling stop, kemudian akselerasi assist yang membantu putaran mesin, juga meningkatkan efisiensi bahan bakar, agar mesin tidak ngos-ngosan mengejar putaran mesin yang diharapkan," buka Yulius Purwantoro, Head of Product Development PT Suzuki Indomobil Sales, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/4/2022).
Sistem ini bukan barang baru sebenarnya. Sebab pernah diaplikasikan pada Suzuki Ertiga Diesel yang meluncur 2017 lalu. Aki yang disematkan membantu menyuplai daya listrik ke Integrated Starter Generator (ISG), yang menggantikan alternator biasa.
Nah ISG ini akan bekerja mengganti peran motor listrik, untuk mendukung kerja mesin K15C pada Ertiga maupun XL7. Hanya saja pada teknologi terbaru, kapasitas akinya diperkecil, daya baterainya diperkuat berkat dukungan baterai lithium ion 6Ah 12 Volt yang ditempatkan di bawah jok penumpang depan.
"Jadi lithium ion yang ada di sistem ini untuk menyuplai listrk untuk komponen kelistrikan seperti speedometer, audio, lampu interior, sementara lampu utama dan kompresor dari aki," tambah Yulius.
Mekanisme hybrid pada Suzuki ini bekerja saat idling stop dihidupkan, idealnya dalam kondisi macet stop and go. Mesin akan mati, namun sistem kelistrikan tetap menyala demi kenyamanan pengemudi maupun penumpangnya. Hal ini juga mencegah bahan bakar terbuang sia-sia.
"Saat mesin restart kembali, dinyalakan dari aki, akan memberikan daya ke ISG yang akan menyalakan emsin kembali. Saat menyala, kondisi akselerasinya lebih smoth dan suaranya amat pelan sekali tidak terasa start engine dari awal," papar Yulius.
Kemudian ketika memulai akselerasi, baterai lithium ion akan memberikan daya ke ISG untuk membantu mesin mencapai putaran yang diinginkan, sehingga terjadi yang namanya power assist. Disinilah efisiensinya, untuk mengejar kecepatan tinggi tidak perlu membejek gas dalam-dalam. Sayangnya Yulius tidak menjabarkan tingkat efisiensinya dibanding Suzuki Ertiga reguler.
Selebihnya saat cruising biasa atau berjalan dengan kecepatan stabil, maka kedua baterai tidak menyuplai listrik ke ISG, namun tetap menyuplai biasa ke sistem elektrik kendaraan. Lalu kapan baterai litihium diisi dayanya?
Baterai yang sudah terkuras ketika menyuplai daya ke ISG, bisa diisi lagi saat deselerasi. Momemntumnya ketika pedal rem diinjak. Ketika itu, ISG menggunakan putaran mesin yang tersisa mengisi baterai maupun aki.
"Saat deselerasi dan akan berhenti, mesin akan mati off kembali siklus awal. Aki menyuplai listrik ke kompresor, sementara elektrik dinyalakan oleh baterai lithium," tuntas Yulius.