Bedah Teknologi Wuling Almaz Hybrid, Bukan Cuma Makin Irit Tapi Bisa Melaju Tanpa Bensin
Prasetyo · 4 Nov, 2022 10:07
0
0
Wuling Almaz Hybrid pakai mesin 2.0L dan transmisi DHT.
Bisa beralih ke EV Mode, Series Hybrid, dan Hybrid Parallel.
Konsumsi BBM Wuling Almaz Hybrid jadi makin irit.
Wuling Almaz Hybrid 2023 menjadi model hibrida pertama yang ditawarkan Wuling Motors di Indonesia. Tentunya ada banyak revolusi teknologi yang dibenamkan pada Almaz Hybrid ini dibanding Almaz RS atau Almaz EX.
Bahkan mesin dan sistem transmisi yang digunakan sama sekali berbeda dari Almaz Series lain. Bukan sekedar pakai sistem mild hybrid, namun Almaz Hybrid sudah disokong motor elektrik serta baterai lithium-ion.
Wuling mengklaim SUV ini mengedepankan performa yang mengesankan dan efisien melalui inovasi hybrid. "Berbagai inovasi selalu melengkapi perjalanan seri SUV ini. Kini, langkah tersebut kami lanjutkan melalui peluncuran Almaz Hybrid, perpaduan sempurna dari performa yang bertenaga, fuel efficiency dan mobilitas ramah lingkungan," kata Dian Asmahani, Brand and Marketing Director Wuling Motors.
Tapi ada hal menarik dari sistem hibrida di Wuling Almaz Hybrid 2023 ini. Tentunya teknologi kombinasi mesin bensin dan motor elektrik serta baterai listrik. Penasaran seperti apa?
Almaz Hybrid menggunakan mesin 1.999 cc N/A 4 silinder Atkinson Cycle. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 124 PS di 5.600 rpm dengan torsi 168 Nm pada 4.000-4.400 rpm. Kemudian mesin bensin itu digabungkan juga dengan Permanent Magnet Synchronous Motor bertenaga 176 PS dan torsi 320 nm.
Lantas Almaz Hybrid juga punya baterai Ternary Lithium-Ion (NMC) berkapasitas 1.8 kWh. Semua sistem ini dikombinasikan transmisi Dedicated Hybrid Transmission (DHT) yang tidak ada di Almaz tipe lain.
Adapun dimensinya, Almaz Hybrid memiliki panjang tubuh 4.655 mm, lebar 1.835 mm, tinggi 1.760 mm serta jarak sumbu roda 2.750 mm. Itu berarti proporsi tubuh Almaz Hybrid sama persis dengan Wuling Almaz RS.
Teknologi transmisi DHT pada Almaz Hybrid dikembangkan secara khusus untuk membagi tenaga mesin secara cepat dan tanpa jeda. Kemudian Wuling Almaz Hybrid mengaplikasikan Multi-mode Hybrid Performance yang terdiri dari tiga mode berkendara yang diatur secara otomatis, yakni EV Mode, Series Hybrid, dan Hybrid Parallel.
Pada kondisi EV Mode, roda mobil digerakkan oleh motor listrik yang mengambil energi dari baterai Ternary Lithium. Di mode ini mobil sanggup bergerak tanpa menggunakan bensin hingga kecepatan 40 km/jam. Sementara itu, dalam mode Series Hybrid, roda tetap digerakkan oleh motor listrik, namun mesin bensin beroperasi guna mengisi daya listrik pada baterai melalui motor generator.
Mode Series Hybrid akan langsung otomatis bekerja manakala daya listrik pada baterai mulai menipis atau kecepatan mobil semakin tinggi. Sedangkan untuk mendapat performa maksimal, maka sistem cerdas di Almaz Hybrid akan beralih ke mode Hybrid Parallel. Yakni mesin bensin dan motor listrik beroperasi simultan guna menghasilkan daya penggerak roda secara bersamaan.
Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko, mengklaim, dengan sistem yang terpasang, konsumsi BBM Wuling Almaz Hybrid mencapai 19 km/liter. Kondisi ini menurut dia, berdasarkan pengujian metode NEDC saat pengujian di Cina.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.