Bisa Test Drive Mobil dan Motor Listrik di PEVS 2022, Gratis!
Prasetyo · 25 Jul, 2022 15:07
0
0
Ada area test drive kendaraan listrik (EV) di pameran PEVS 2022.
Unitnya antara lain DFSK Gelora E dan beberapa motor listrik.
Area test drive ada di indoor Hall C3, JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 memang menjadi momentum bagi Anda untuk melihat perkembangan industri otomotif berbsis elektrifikasi. Bagaimana tidak, di pameran yang bakal dihelat hingga 31 Juli itu, ada banyak sekali mobil listrik dan motor listrik.
Di pameran ini Anda bisa melihat mobil listrik Wuling Air ev, lalu ada juga DFSK Mini EV yang menggoda untuk dinanti kehadirannya. Lantas ada bus Universitas Indonesia (UI), sampai truk sampah yang juga bertenaga listrik.
DFSK Mini EV
Nah selain dipamerkan, beberapa mobil ini juga bisa Anda coba loh. Bahkan cukup berbeda dengan sesi test drive di pameran otomotif lainnya, area test drive PEVS 2022 gak bakal kepanasan atau kehujanan. Ini lantaran EV Track Zone berada di area indoor JIEXpo Kemayoran, Jakarta.
Berlokasi di Hall C3 JIExpo Kemayoran, Jakarta, EV Track Zone menyediakan beberapa mobil dan motor listrik untuk dijajal pengunjung. Diantaranya DFSK Gelora E atau motor listrik Gesits G1, NIU, hingga Rakata NX3.
Bahkan panitia penyelenggara mencatat, di akhir pekan pertama pameran PEVS 2022, ada lebih dari 100 pengunjung yang mencoba kendaraan-kendaraan tanpa bahan bakar minyak (BBM) ini. Pengunjung hanya cukup mendaftar diri di area test drive, tanpa perlu membayar biaya tambahan lagi untuk mencoba kendaraan EV ini.
BBM Makin Langka, Saatnya Beralih ke Mobil Listrik
Area test drive ada di indoor jadi bebas kepanasan atau kehujanan
Ketua Komisi VII (Bidang Energi, Sumber Daya Mineral, Riset, Teknologi, Inovasi dan Perindustrian) DPR RI Sugeng Suparwoto menuturkan, saat ini sudah waktunya Indonesia beralih ke kendaraan dengan energi terbarukan. Hal itu lantaran energi fosil keberadaannya semakin terbatas.
"Energi fosil yang meliputi minyak, gas dan batubara hari ini menimbulkan problem sistemik karena bersifat polutif. Keberadaannya juga semakin terbatas dan rentan dalam harga internasional yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk faktor politik," katanya saat diskusi di PEVS 2022.
Truk sampah bertenaga listrik
Ia menjelaskan, BBM di Indonesia sangat bergantung dari impor yang langsung berimbas pada APBN. Bahkan subsidi untuk BBM saja tahun depan diperkirakan naik jadi Rp502 triliun.
"Maka dari itu kita harus bersepakat untuk menekan serendah mungkin karbon yang muncul dari energi fosil. Kita baru 14% kurang lebih memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT). Adanya kendaraan listrik akan sangat membantu menekan konsumsi BBM," tegas Sugeng.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.