Bridgestone Potenza Sport A Jadi Rekomendasi Ban Terbaik untuk Mobil Listrik Audi e-tron GT, Ini Keunggulannya
Prasetyo · 23 Sep, 2024 18:09
0
0
Ban Bridgestone Potenza Sport A Ultra High Performance baru saja diumumkan terpilih sebagai ban OEM (Original Equipment Manufacturer) untuk mobil listrik high performance, Audi e-tron GT.
Langkah ini menyusul Audi sebagai pabrikan otomotif asal Jerman, yang mempercayakan Bridgestone selaku pemimpin global dalam ban premium untuk menyediakan rekomendasi ban terbaik untuk Audi e-tron GT terbaru.
Hasilnya adalah ban premium Bridgestone Potenza Sport A, yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan performa tinggi dari Audi e-tron GT. Sebagai ban OEM global yang di homologasi, Bridgestone Potenza Sport A menjalani uji ketat dari Audi.
"Melalui ban seperti Bridgestone Potenza Sport A, kami bangga bisa membuat mobilitas jadi lebih sustainable, bahkan untuk kendaraan berperforma super-tinggi dan kuat seperti Audi e-tron GT baru," ujar Steven De Bock selaku Vice President Original Equipment Bridgestone EMEA (Eropa, Timur Tengah, dan Afrika), melalui keterangan tertulisnya, Senin (23/9/2024).
Potenza Sport A adalah ban massal pertama Bridgestone yang menggabungkan 55% bahan daur ulang dan terbarukan, setelah mendapatkan sertifikasi dari International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) PLUS.
Ban ini diakui mampu memberikan performa terbaik yang dibutuhkan oleh model S hingga RS dari Audi yang sepenuhnya bertenaga listrik, serta memberikan keselamatan dan keberlanjutan yang luar biasa.
Ban Bridgestone Potenza Sport A memberikan efisiensi energi terbaik di kelasnya dan jangkauan baterai yang lebih jauh. Ban ini memiliki peringkat A label EU dalam hambatan gulir, yang berkontribusi pada jangkauan baterai Audi e-tron GT sekitar 500 km.
Ban ini juga memberikan keselamatan dan kontrol yang luar biasa bagi pengemudi, mencapai peringkat A label EU terbaik di kelasnya untuk daya cengkeram di jalan basah. Hal ini melengkapi respons kemudi Audi e-tron GT yang sangat presisi selama berkendara dinamis.
Konstruksi ban Potenza Sport A mencakup desain tapak unik, teknologi penguat, dan desain karkas yang secara khusus disesuaikan untuk e-tron GT. Ban premium Bridgestone ini telah dirancang khusus untuk mengoptimalkan penanganan, performa, dan kenyamanan berkendara.
Ban premium Bridgestone Potenza Sport A dikembangkan dengan Teknologi ENLITEN Bridgestone untuk meningkatkan karakteristik keberlanjutannya dan membuatnya sepenuhnya siap untuk EV, tanpa kompromi pada keselamatan atau performa.
Teknologi ENLITEN memungkinkan dampak lingkungan yang lebih rendah melalui pengurangan emisi CO2, efisiensi sumber daya, dan sirkulasi material, menggunakan bahan daur ulang dan terbarukan. Platform teknologi ini juga memungkinkan Bridgestone untuk memenuhi kebutuhan utama kendaraan listrik seperti Audi e-tron GT, termasuk peningkatan efisiensi energi, kontrol yang luar biasa,
dan pengurangan kebisingan.
Menunjukkan kemampuan inovatif Bridgestone dalam menggabungkan keberlanjutan dan performa, ban Potenza Sport A yang baru menandai tonggak penting lainnya dalam perjalanan perusahaan menuju penggunaan 100% bahan berkelanjutan pada tahun 2050.
Dikembangkan di Eropa, Bridgestone Potenza Sport A tersedia dalam ukuran 265/35 R21 101XL Y (depan) dan 305/30 R21 104XL Y (belakang). Ban premium ini akan diproduksi di pabrik canggih Bridgestone dekat Roma, Italia, yang mendapatkan sertifikasi ISCC PLUS pada tahun 2022.
Pabrik Bridgestone di Roma ini bersertifikat ISO 50001 untuk manajemen energi yang efisien. Seluruh proses produksi ban di pabrik ini 100% bertenaga listrik, dengan listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan. Hal ini semakin berkontribusi pada ambisi keberlanjutan Bridgestone.
"Ban inovatif ini membantu mendorong generasi kendaraan listrik berikutnya. Bridgestone Potenza Sport A menandai langkah terbaru dalam kemitraan terpercaya dan strategis kami dengan Audi," tambah Steven De Bock
Audi e-tron GT Performance telah diperkenalkan secara resmi oleh pabrikan berlogo empat cincin saling terkait ini pada Juni 2024. Serangkaian pembaruan teknis substansial agar sedan sport electric itu memiliki kemampuan yang lebih baik.
Audi telah memberikan tampilan baru pada sedan sport E-tron GT dan serangkaian pembaruan teknis substansial agar sejalan dengan saudaranya Porsche Taycan yang baru saja ditingkatkan.
Perubahan yang ada pada Audi e-tron GT diantaranya berkat platform J1 terbaru yang diracik ulang, hingga peningkatan signifikan pada kapasitas baterai, tenaga motor, dan kecepatan pengisian cepat DC.
e-tron GT entry-level pun kini bertenaga 680 PS, sementara tipe RS e-tron GT tenaganya melonjak menjadi 856 PS. Adapun e-tron GT Performance baru diklaim menjadi yang terkuat dengan motor listriknya yang sanggup tembus di angka 925 PS.
Dengan letupan tenaga sebesar itu menjadi mobil listrik Audi ini memungkinkan berakselerasi dari 0-100 kilometer/jam hanya dalam 2,5 detik. Selain dari tenaga motor listrik, platform baru yang dipakai juga mempertimbangkan ulang faktor aerodinamika kendaraan secara keseluruhan.
Peningkatan yang direkayasa ulang juga bukan dari sisi tenaga motor listrik saja. Berkat sel kimia dan sistem pendingin yang lebih ringkas, membuat kapasitas baterai dapat ditingkatkan dari 84 kWh menjadi 97 kWh. Menariknya disisi lain juga turut mengurangi bobotnya sebesar 9 kilogram (kg) dari berat sebelumnya.
Di Jerman, harga Audi e-tron GT terbaru dipasarkan mulai dari 126.000 Euro atau sekitar Rp 2,2 miliar untuk tipe S E-tron GT. Sementara barian e-tron GT RS harganya 147.500 Euro (Rp 2,6 miliar). Dan 160.500 Euro (Rp 2,8 miliar) untuk Audi e-tron GT Performance.
“Dengan performa hingga 925 PS, Audi e-tron GT adalah mobil dengan performa tinggi yang sepenuhnya disesuaikan untuk dinamika berkendara. Dengan kinerja tersebut dan memenuhi standar tinggi kami terkait keselamatan dan keberlanjutan, Bridgestone Potenza Sport A adalah pasangan yang sempurna,” tutup Robin Stettner, Tire Development Engineer AUDI AG.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.